7

886 102 3
                                    

"Ji-jika yang ku minta adalah sesuatu yang mustahil?"

"Huh?",gumam Naruto bingung, Sasuke langsung menggeleng,"kurasa itu akan menjadi masalah bagimu."

"Tunggu! Tidak, siapa bilang? Aku tidak pernah mengatakan seperti itu, membantu itu ada banyak cara dan aku akan membantumu dengan berbagai cara",balas Naruto menjelaskan.

"...",Sasuke mencoba untuk percaya meskipun dirinya masih memandang Naruto dengan ragu.

"Akan ku buktikan! Coba sebutkan apa permintaanmu?",tanya Naruto yang merasa ditantang secara tidak sadar.

"Me- ...m-maukah kau berteman denganku?"

"Berteman?",gumam Naruto merasa hilang akal dalam beberapa detik.

"Itu mustahil, kan?"

"Apa? Tidak, tidak. Bagaimana bisa itu mustahil? Berteman itu sangat mudah! Apalagi jika pria yang ingin kau ajak berteman adalah aku! Kau bertemu orang yang tepat!",balas Naruto menjelaskan dengan bangga.

"Tepat... Apa kau tidak keberatan?"

"Tentu tidak!",balas Naruto cepat.

Sasuke pun tanpa sadar menunjukkan sebuah senyuman tipis yang hampir tidak pernah ia lakukan.

"Lihat! Kau sangat cantik saat tersenyum",puji Naruto secara terang-terangan, Sasuke terdiam tak berkedip.

"Hahaha",Sasuke hanya bisa tertawa pelan setelahnya. Sebenarnya itu adalah tawa terlepas yang pernah ia tunjukkan selama ini.

"...kau sungguh cantik",puji Naruto sembari tersenyum pelan, tanpa sadar membelai pelan pipi Sasuke.

"...?!"

"Hm.. jadi ingatlah, jangan lupa meminta bantuanku setiap saat. Itu tidak akan mengganggu, ini khusus untukmu",ucap Naruto segera berdiri dan segera berjalan pergi setelahnya karena merasa telah melakukan sesuatu yang tidak semestinya.

Sementara Sasuke yang ditinggal pergi menatap ke arah Naruto pergi dengan cengo, lalu disertai ekspresi merona yang terlihat jelas di wajah Sasuke.

Jangan katakan pria tidak boleh cantik seperti para perempuan, itu cukup mengecewakan jika tidak ada pria cantik disisimu-author

*****

Keesokan harinya, Sasuke membuka matanya perlahan.

"Selamat pagi",sapa Naruto sembari mengetuk pintu.

Sasuke pun segera bangun dan duduk lalu menoleh ke arah pintu.

Sebaliknya, Naruto terlihat sudah tampan dengan rambut basah sehabis mandi dan tentunya ia sudah wangi.

"..."

Setelah melihat Sasuke membuka pintu untuknya, Naruto segera menyambut Sasuke dengan senyuman.

"Sarapanmu sudah siap",ucap Naruto setelahnya.

"... bolehkah aku bersiap-siap?"

Naruto langsung mengangguk dan menjawab,"tentu, akan kutunggu di meja."

"..."

Sekitar tiga puluh menit setelahnya, Sasuke akhirnya menampakkan dirinya di hadapan Naruto. Rambut Sasuke yang panjang, tergerai dalam keadaan basah.

'Dia tidak memakai alat pengering rambutnya?',pikir Naruto heran.

"...?",Sasuke menatap Naruto penuh tanda tanya, kemudian memberanikan diri bertanya,"ada apa?"

"Rambutmu masih basah, tidakkah kau ingin mengeringkannya lebih cepat?"

"Huh?",gumam Sasuke heran.

"Ikut aku sebentar",ucap Naruto segera setelah berdiri dan mengulurkan tangannya.

Sebelum tangan Sasuke ditarik pergi, Sasuke sempat berpikir jika ini adalah kali pertamanya bisa bersentuhan dengan orang lain.

Setelah masuk ke dalam kamar Naruto, Sasuke diminta untuk duduk sementara Naruto duduk di atas ranjang.

"Bisakah kau berbalik?"

"Ya",balas Sasuke.

Segera setelahnya, ia merasakan ada angin mengenai rambutnya, ia pun menoleh dan terdiam pucat pasi.

"Ada apa?",tanya Naruto heran.

Sasuke dengan cepat menggeleng,'itu...'

"Hn? ...Tenang saja alatnya aman",balas Naruto setelah melihat arah pandang Sasuke.

Sasuke terdiam melirik ke samping dan mengangguk lalu kembali menoleh ke depan.

'Alat yang terbuat dari listrik itu, dulu aku pernah melihatnya',pikir Sasuke benar-benar tidak ingin mengingat saat alat itu hampir saja membuatnya buta di masa lalu.

"...Selesai",ucap Naruto tersenyum puas setelahnya, tapi ternyata tak ada tanggapan apapun dari Sasuke yang terdiam menunduk.









Kamis, 10 Juni 2021
10:29

To Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang