19

619 62 10
                                    

"Kau sudah banyak berubah ya? Tidak penakut lagi",ucap Naruto pelan.

Akhirnya setelah beberapa saat, Naruto kembali pada posisinya berjauhan dengan Sasuke yang duduk di atas ranjangnya sementara ia hanya duduk di atas futon menghadap tembok.

"Tapi aku masih tidak bisa mengendalikan tubuhku sepenuhnya",gumam Sasuke ikut duduk di atas ranjang dengan kedua kaki yang dipeluk sembari melirik ke arah Naruto.

"...",Sasuke termenung menatap punggung yang dibalut dengan jaket tebal Naruto.

"Apa kau pernah merindukanku? Memikirkanku?",tanya Sasuke dengan bibir yang terasa keluh.

"Hah..?",gumam Naruto terlihat menoleh pelan ke arah Sasuke.

"..."

"Ekhem! Apa kau mau minuman hangat? Akan kubuatkan, tunggu sebentar ya!",ucap Naruto segera berdeham kemudian beranjak.

"...?"

Sasuke segera menurunkan kedua kakinya yang tertekuk dan turun ke bawah.

"Ini bukan saat yang tepat untuk itu, kan?",ucap Sasuke sembari menggenggam jaket Naruto.

"Kau benar",gumam Naruto hanya menoleh ke belakang.

"Jadi, apa yang kau inginkan?",tanya Naruto kemudian, kali ini langsung berbalik menghadap Sasuke.

"Sebagai sesama pengguna kekuatan, bukankah kita harus bersama?",tanya Sasuke langsung menatap lurus pada mata Naruto dengan serius.

"Seperti menjadi keluarga? Berdua?",balas Naruto merespon dengan biasa saja, entah tidak peka atau memang disengaja.

"Aku akhirnya menyadarinya",gumam Sasuke,"...dengan bersentuhan padamu kekuatanku bisa terkendali sepenuhnya, aku tidak perlu takut kehilangan fokus lagi" lanjutnya kemudian.

"Oh! Baiklah, aku mengerti",balas Naruto pelan, tak lama ia melebarkan kedua tangannya cepat,"pasti berat, kan selama ini? Kau sudah berjuang!"

"...",tatapan Sasuke langsung terfokus ke tengah tubuh Naruto.

"Kau ingin aku masuk ke sana?",tunjuk Sasuke pada badan Naruto yang kini sudah terbuka lebar.

"Iya, seperti yang kau inginkan!"

"..."

"Ada apa?",tanya Naruto melihat Sasuke malah diam tak bergerak sembari menatapnya.

"Tidak...",gumam Sasuke langsung menggeleng, ia berbalik,"bisakah aku menginap disini? Diluar masih dingin."

'Dia menghindariku? Kenapa? Padahal aku sudah membuka jalannya, mengapa dia tidak masuk dan memelukku? Apa dia tidak menyadarinya?',pikir Naruto heran.

"Anak yang polos ini sudah tumbuh menjadi pemuda manis ya?",tanya Naruto dengan nada aneh dan ekspresi yang tertutupi punggung Sasuke sembari menurunkan tangannya yang tadi terbuka.

"...? Aku lelah, kurasa aku bisa tidur sekarang disini"

Dan Sasuke pun mulai bersiap untuk naik ke atas ranjang lagi, ia bahkan berniat melepaskan jaket hangatnya.

"..."

Naruto pun segera menggenggam kedua sisi jaket bagian pundak Sasuke yang sedikit terlepas,"pakai saja lagi, disini masih dingin, kan?" lalu memakaikannya lagi pada Sasuke.

"Apa kau akan melakukannya besok?",tanya Naruto sembari berjalan mendekat, ekspresi Naruto masih tidak terlihat karena Sasuke memunggungi Naruto.

Tangan kirinya ia gunakan untuk menyentuh bahu Sasuke, tangan kanannya menyusup ke depan menuju sisi kiri Sasuke,"apa tidak ada yang ingin kau selesaikan padaku?"

'SANGAT DEKAT!',batin Sasuke terbelalak.

*DEG!!!*

"Sasuke?",panggil Naruto dengan pelan.

"Naru!",sebut Sasuke sontak memejamkan mata setelahnya.

"...?"

Ketika Sasuke lengah dan menunjukkan celah di bibirnya, Naruto menyusupkan lidahnya masuk.

"...",Sasuke tenggelam merasakan sesuatu yang lain di dalam bibirnya.

'Ada apa Sasuke? Kau harus berhati-hati saat mengizinkan seorang pria memasukkan lidahnya ke dalam mulutmu Sasuke! Mengapa kau hanya terdiam seperti menerima keadaan dan menunggu? Padahal aku berharap kau mendorongku setelah menciumku di depan pintu dan berpura-pura menggodaku',pikir Naruto masih dalam keadaan tenang.

'Anak yang manis, tidakkah kau bisa membaca situasimu sekarang',pikir Naruto mulai menyipitkan matanya, menggunakan telapak tangannya untuk mendorong punggung kepala Sasuke ke arahnya.

"..."

Sasuke hanya...

Entah mengapa dia masih bertahan dengan posisinya tanpa bergerak, tak lama kemudian mulai bergetar.








































Tanggung, nggak?












Senin, 6 Desember 2021
20:55

To Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang