6

920 103 3
                                    

Dengan mulut ternganga tak percaya, Sasuke mengangguk pelan.

'Tidak akan ada masalah, kan?',pikir Sasuke ingin sedikit mencoba membuka diri lagi.

"...",Naruto hanya tersenyum menerima anggukan kepala Sasuke.

"Pelangganku, bisakah aku memanggilmu dengan sebuah nama?",tanya Naruto sembari memberi hormat sejenak dengan elegan.

"Sasuke"

"Sasuke, nama yang bagus. Karena aku akan tinggal disini untuk membantumu, apakah ada aturan-aturan yang harus kutaati?"

"...",Sasuke terdiam ragu menatap Naruto sebelum memberanikan diri untuk berbicara,"hanya jangan membawa alat-alat yang terbuat dari besi dan mengandung listrik."

"...? Baik",balas Naruto segera tersenyum ramah dan mengundurkan niat untuk bertanya lebih lanjut.

"Aku sudah membuatkanmu makanan, bagaimana jika kau mencobanya?",tanya Naruto ramah dan tentunya masih formal.

"..."

Sasuke pun berjalan lebih maju kemudian duduk di depan Naruto.

Sebaliknya, Naruto yang merasa disambut baik pun merasa dirinya akan tinggal di tempat ini dengan nyaman mulai sekarang.

"Mungkin aku belum mengenalkan diri sebelumnya, namaku Naruto. Jangan sungkan-sungkan memanggilku saat aku ada di sini"

Sasuke mengangguk dan makan dalam diam tapi masih diam-diam melirik Naruto.

"K-kau tinggal disini, bagaimana dengan keluargamu?",tanya Sasuke pelan karena sadar diri jika tidak ada yang seperti dirinya.

"Keluargaku dan aku sangat acuh, kami tidak bertemu bertahun-tahun pun tidak akan ada yang mencari",balas Naruto berusaha untuk tidak menjelaskan secara seadanya saja.

"Begitu...",Sasuke menggumam sangat pelan, merasa sedikit iri dengan interaksi normal dari Naruto bersama keluarganya.

"...secara khusus, apa ada yang ingin kau makan besok?",tanya Naruto kemudian.

"Puding"

"Puding? Baik, itu akan bagus untuk cemilan, makanan utamanya?"

"Nasi..?"

"Ok, nasi. Apa itu sesuatu yang berkuah?"

"...aku ingin kuah",ucap Sasuke pelan.

"..."

"Mulai besok, ayo makan bersama sampai seterusnya",ajak Naruto kemudian, berusaha terus berinteraksi dengan Sasuke.

'Dia selalu berbicara dengan menggumam, apa suaranya memang seperti itu?',pikir Naruto dengan penasaran disaat rasa senang ketika makanan buatannya di santap dengan nikmat.

"Bersama?",gumam Sasuke pelan melirik Naruto.

'Aku sudah lama tidak makan dengan orang lain',pikir Sasuke merasa kesepian.

"Aku memiliki kebiasaan buruk saat tidur karena suka memeluk seseorang atau sesuatu, karena itu jika kau merasa risih, kau bisa mengunci kamarmu karena kemungkinan besar aku akan tidur berjalan disaat yang tidak tepat",jelas Naruto panjang lebar seakan mulai bercerita.

'Eh?!'

"Tidur berjalan?",tanya Sasuke bingung.

"Ya! Aku bisa saja menyelinap ke kamarmu tanpa ku sadari dan akan terbangun memelukmu keesokan harinya",balas Naruto yang sebenarnya tidak berniat menakut-nakuti Sasuke.

"?!",Sasuke terdiam terpaku hingga tanpa sadar melepas sendok yang ia pegang.

Jika kau sadari, sendok yang saat ini Sasuke gunakan sebenarnya adalah sendok besi, tapi mengapa tidak ada yang terjadi? Itu rahasia.

"K-kau akan memelukku?",ulang Sasuke dengan terbata-bata, Naruto pun mengangguk tanpa enggan.

"Aku bisa saja memelukmu",balas Naruto benar-benar tidak ada niatan untuk menakut-nakuti Sasuke.

'Apa dipeluk itu menyenangkan? Apa jika ada yang memelukku waktu itu, aku akan kembali tenang? Aku...',pikir Sasuke dengan pandangan meredup.

"Pasti susah hidup sendirian",komentar Naruto tiba-tiba membuat Sasuke tersadar, membuatnya menatap Naruto penasaran.

"Karena aku disini untuk membantumu, jangan sungkan-sungkan meminta bantuanku. Apapun akan kubantu"

"Apapun?"

"Apapun"











Kamis, 10 Juni 2021
9:36

To Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang