16

641 81 1
                                    

Naruto akhirnya membawa Sasuke kembali dan menurunkan Sasuke dari gendongannya.

"Kau sama sepertiku",ucap Sasuke berkomentar dengan sedikit bengong.

Naruto hanya tersenyum menyetuk pelan dahi Sasuke.

"Bagaimana pun kemampuanmu memang sangat berbeda dengan milikku tapi itu membuatmu terpuruk. Jadi bagaimana jika kau mengubah anggapanmu itu pandangan lain",ucap Naruto setelahnya.

"...?"

"Bayangkan seseorang yang kau sukai secara terang-terangan menempel padamu. Apakah kau akan merasa sedih dan justru depresi?"

Sasuke langsung menggeleng dengan cepat,"memang menjadi mudah tapi ini..."

"Jangan merasa itu berbeda, anggap saja mereka memiliki karakteristik yang sama. Lalu kau malah merespon orang yang kau sukai itu dengan kesedihan dan bahkan ingin terus menghindarinya"

"Itu menyakitkan", komentar Sasuke pelan.

"Naruto?"

"Hm?"

"Apa yang membuat sesama pria tidak bisa bersama?"

"Huh? Entahlah, karena ada banyak anggapan berbeda jika kau tidak akan bisa bahagia, tidak akan bisa memiliki anak. Saat orang-orang berpikiran itu menjadi sangat buruk dan merusak, mereka cenderung akan bersikap berlebihan dengan mencaci maki atau melukai secara fisik",ucap Naruto membalas pertanyaan Sasuke dengan komentarnya secara pribadi.

"Itu lebih menyedihkan!"

"...",Sasuke terdiam dengan pandangan gusar.

"Lalu bagaimana jika ada orang-orang terdekat dan tersayang mereka yang seperti itu? Bukankah mereka seharusnya mendukung mereka dan mengubah pandangannya sendiri?",tanya Sasuke merasa sangat buruk.

Naruto sendiri langsung bungkam, pertanyaan yang Sasuke ajukan sungguh berat.

"Begitulah anggapan kebanyakan orang, tapi ada banyak negara yang melegalkan hubungan seperti mereka",balas Naruto memberikan informasi lain untuk menutupi kekacauan di hati Sasuke.

"..."

Sasuke memandang ke arah Naruto, ia baru pertama kali mendengar sesuatu yang seperti itu dan jelas membuatnya shock total.

*****

Malamnya, Sasuke dengan sengaja keluar kamar dan mengetuk pintu kamar Naruto.

Sasuke berharap Naruto akan membuka pintunya karena ia merasa akan mimpi buruk malam ini. Kue yang dibeli Naruto pun tidak jadi dimakan karena Sasuke langsung mengurung diri di kamar akibat serangan panik.

"..."

Naruto terlihat membuka pintu sembari mengusap-usap matanya.

"Apa ada yang bisa kubantu?",tanya Naruto kemudian.

"Aku boleh masuk ke dalam dan tidur di sana?",tanya Sasuke ragu.

Akankah Naruto menolaknya karena akan terdengar aneh? Itulah isi pemikiran Sasuke saat ini yang membuatnya ragu.

"Kau ingin tidur disini? Aku tidak yakin apa kau akan nyaman berada disana, tapi baiklah"

Sasuke langsung tersenyum senang dan Naruto pun melanjutkan kata-katanya,"Barang-barang yang membuatmu trauma mungkin ada di dalam. Apa kau akan tetap baik-baik saja?" sebelum membiarkan Sasuke masuk.

Sasuke terdiam, Naruto tahu Sasuke memerlukan waktu untuk berpikir, apalagi itu sesuatu yang membuatnya sangat menderita hingga sekarang.

"Aku bersamamu, jadi..",balas Sasuke masih terlihat ragu di mata Naruto.

"Aku akan mengeluarkan barang-barang itu untuk membuatmu nyaman",ucap Naruto pada akhirnya.

"Itu seperti aku terus menghindarinya seperti katamu",ucap Sasuke cepat sebelum Naruto melangkah lebih jauh.

"Kau mau berusaha? Itu bagus, ayo masuk",ucap Naruto langsung berbalik dan mempersilahkan Sasuke masuk.

Begitu Sasuke melangkah masuk, Naruto langsung memegang kedua bahu Sasuke,"tidak akan ada masalah" terang Naruto kemudian.

'Itu bagus, dia mulai berinisiatif mengambil langkah pertamanya',pikir Naruto tersenyum senang.

"..."

Sasuke mulai membaringkan diri di samping Naruto, pandangannya teredar ke sekeliling, rupanya terlihat barang-barang yang seperti perkataan Naruto tapi tidak terjadi sesuatu.

Sasuke pun berusaha memejamkan matanya dan tertidur, sementara Naruto hanya diam-diam mengawasi dari samping, takut-takut Sasuke akan menjadi histeris seperti tadi.















Senin, 5 Juli 2021
21:29

To Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang