15

700 80 6
                                    

Tema chapter: Semakin dekat, jarak yang kian menipis.

"Aku biasa memainkan sesuatu yang menghibur"

"...?"

"Seperti ini...",lanjut Naruto langsung menarik tangan Sasuke ke arahnya.

"Woah..."

Dalam sekejap mata ketika Sasuke tersadar, dirinya sudah digendong bak putri di negeri dongeng. Itu mengejutkan dan Sasuke tidak tahu dirinya akan dibawa kemana.

"..."

'Aku senang dia begitu ringan, meski tubuhnya yang kurus itu tidak begitu buruk',pikir Naruto.

Ia terus berjalan sembari membawa Sasuke dalam gendongannya hingga tiba di depan jendela besar dengan pintu jendela yang masih tertutup.

"Ini dia",ucap Naruto santai, tapi sebuah tirai terbuka begitu saja dengan disusul pintu jendela yang tergeser ke samping.

Sasuke berkedip tak percaya. Itu adalah sesuatu yang baru ia lihat.

Naruto pun berjalan melewati pintu jendela yang telah terbuka lebar untuknya. Dia terus berjalan hingga kakinya tidak lagi menyentuh lantai.

Tindakan Naruto membuat Sasuke terkejut bukan main. Ia menyadari Naruto hanya terus berjalan dan dalam sekejap mata dirinya seperti dibawa berjalan ke langit.

Angin berhembus semakin kencang. Dari atas, Sasuke bahkan tidak perlu ketakutan atas apapun. Langit tidak akan bisa membuatnya ketakutan dan rasanya menakjubkan, terlepas dari mereka bisa jatuh dan bisa langsung mati.

"Ini sesuatu yang menyenangkan",jelas Naruto, Sasuke dapat merasakan hembusan angin yang berhembus melewatinya.

"Terlepas dari semuanya, aku akan ada bersamamu setiap saat. Selain ini, aku juga memiliki pendengaran yang cukup bagus jika aku fokus"

"Hn?",gumam Sasuke bingung ketika Naruto yang sejak tadi menatap ke bawah, menoleh menatapnya.

"Seperti pahlawan super atau sesuatu seperti sebuah fantasi, kan? Tapi ini kenyataan",lanjut Naruto menatap Sasuke sembari tersenyum lembut.

"...",Sasuke balik menatap Naruto dalam diamnya.

"Kau sangat berani",puji Sasuke.

'Tapi ini.. bagaimana bisa? Dia tidak terlihat sepertiku',pikir Sasuke bingung.

Melihat Sasuke yang nampak termenung seorang diri, Naruto menunjukkan senyuman tipis dan menempelkan samping keningnya ke kening Sasuke.

"Jangan terlalu dipikirkan. Aku sendiri tidak tahu darimana datangnya ini, tapi aku menganggapnya sebagai berkah. Tidakkah kau pikir begitu Sasuke?"

"Huh..?",gumam Sasuke menatap Naruto polos.

'Berkah?',pikir Sasuke bingung.

"Karunia, anugerah. Bukankah Kami-sama menciptakan seluruh dunia dengan itu?",tanya Naruto memperjelas maksudnya.

"..."

Sasuke berkedip beberapa kali menatap Naruto dan pada akhirnya mengangguk.

"Kau sudah sangat lama tinggal disana, bagaimana kau belajar dan melewati hari selama ini?"

"Aku suka merenung dan melamun",balas Sasuke cepat.

"Jadi apa yang kau dapatkan dari itu?",tanya Naruto bingung.

Sasuke membuka mulut tapi tidak berbicara, ia malah mendiamkan Naruto tanpa ada suatu kejelasan.

"Bagaimana dengan mulai menjalin hubungan dengan seseorang yang kau sayang?"

"Siapa?",tanya Sasuke tidak tahu menahu.

"Kau tidak bisa selamanya seperti ini, bagaimana dengan mencari sesuatu yang berarti sebagai penyemangat?"

Mendengar ide Naruto, Sasuke semakin dalam menatap Naruto.

"Bagaimana denganmu? Bukankah kau berjanji akan terus menjagaku?"

"...?!"

'Eh?',batin Naruto seketika histeris.

"Apa kau berniat menjadikanku sebagai seseorang yang berarti bagimu?",tanya Naruto bingung. Ia sendiri tidak tahu mengapa dirinya malah bertanya seperti itu.

"Hn? Bukankah aku hanya bisa dekat denganmu?"

"Huh?",gumam Naruto semakin bingung.

Tak lama kebingungan itu berubah menjadi keringat dingin. Saat itu Naruto seketika berpikir.

'Sepertinya dia tidak mengetahui apapun, dia benar-benar hanya menghabiskan waktunya dengan berdiam diri dalam ketakutan?',pikir Naruto seolah bungkam.

"Sasuke, sesama pria tidak bisa bersama"

"Huh?",gumam Sasuke terkejut.














Kamis, 1 Juli 2021
21:05

To Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang