Chap 11

880 90 4
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada fanfic yang sama itu hanyalah kebetulan semata
Genre : romance, comedy
Pair : narusasu, kurafemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran

Happy reading




Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 namun sosok yang Sasuke tunggu masih belum pulang juga.

"Ck. Si dobe itu kenapa jam segini belum pulang? Nggak terjadi hal yang aneh kan sama dia?" Sasuke berdecak. Sebenarnya ia sangat cemas pada calon suaminya itu. Cemas? Ya itu yang Sasuke rasakan. Ia bukan hanya cemas tapi ia sudah jatuh cinta pada pemuda bermarga Namikaze itu.

"Dia nggak mungkin ngelakuin hal yang aneh, kan? Duh..kok aku jadi mikir yang nggak - nggak sih?" umpat Sasuke.

Brakh. "Aku pulang!" kata seseorang yang Sasuke tunggu.

Sasuke langsung berlari menghampiri orang itu. "Ah, Naruto! Selamat da..tang!" sambut Sasuke. "Ada apa denganmu, Naruto? Kau bau telur busuk."

Sasuke mencium bau itu saat Naruto melangkah mendekatinya. "Begitu ya ternyata aku masih bau. Maafkan aku, Sasuke chan. Aku akan segera mandi." Naruto merasa bersalah. Ia segera pergi menuju kamar mandi namun Sasuke memanggilnya.

"Naruto! Jangan bilang kalau kau dirundung sama orang lain karena mau menikah denganku?" tanya Sasuke tepat sasaran.

"Tidak kok, Sasuke chan. Aku hanya tidak sengaja.." Naruto berbohong.

Set. Sasuke menarik tangan Naruto dan menyeretnya menuju kamar mandi. "Katakan padaku siapa yang berani merundungmu. Aku nggak suka kau diperlakukan buruk, Naruto. Aku akan melabrak orang itu. Hn!" Ia tampak kesal.

Brukh. Sasuke menutup pintu kamar mandi.

"Tidak ada yang merundungku kok. Kau tenang saja, Sasuke chan." Naruto berdiri di depan cermin lalu melepas kacamatanya.

"Lepas bajumu! Kau harus mandi agar tidak bau busuk kayak gini!" pinta Sasuke dengan berkacak pinggang.

"Em." Naruto mengangguk lalu mulai melepas pakaiannya sampai celana bokser yang ia pakai hendak ia lepas.

"Stop!!" teriak Sasuke sambil menutupi matanya. Wajahnya sudah merah.

Naruto mengernyitkan alisnya. "Eh? Kenapa berhenti? Katamu mau mandiin aku?" tanya Naruto dengan polosnya.

"Ta-tapi jangan telanjang bulat di depanku, baka dobe aho!!" cegah Sasuke membalikkan badannya.

Naruto menyeringai. "Kan kau udah pernah lihat aku telanjang. Malah kita pernah ehem ehem." Naruto malah tersenyum dan berpikir mesum.

Sasuke masih memalingkan wajahnya ke arah lain. "Tetap saja aku tidak mau melihatmu telanjang, dobe mesum!!"

"Iya iya. Kau lucu sekali. Nih aku nggak buka celana bokserku. Mandiin aku biar aku wangi dan kita bisa ehem ehem lagi," pinta Naruto dengan ekspresi wajah mesumnya.

Sasuke membalikkan badannya dan mengambil shower lalu menyiram calon suami mesumnya itu dengan air dingin.

"💢Dingin, teme!" seru Naruto kedinginan.

"Ups, maaf. Hehe. Kirain air hangat," kekeh Sasuke tertawa.

Blush. Naruto merona. "Sasuke chan, kau cantik sekali saat tertawa begitu."

"Eh? A-apa yang kau katakan, Naruto?" Sasuke merasa malu dan gugup.

Naruto tersenyum. "Ayo kita lanjutkan mandinya. Aku sudah tidak betah dengan bau busuk ini," kata Naruto menetralkan suasana tegang dan Sasuke yang merasa gugup.

My Idol is My Wife (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang