Chap 10

1.1K 106 11
                                        

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada fanfic yang sama itu hanyalah kebetulan semata
Genre : romance, comedy
Pair : narusasu, kurafemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran


Happy reading




Naruto dan Sasuke pulang ke apartemen mereka dengan naik mobil milik keluarga Namikaze. Selama di perjalanan keduanya tak saling bicara. Hanya ada kecanggungan dan rasa tidak nyaman yang mereka rasakan.

'Apa Sasuke chan marah ya padaku? Tadi aku terlalu posesif padanya karena aku cemburu dan takut kehilangan Sasuke chan. Terlebih pria yang tadi sangat tampan. Aku jadi minder,' suara hati Naruto. Diam - diam ia melirik Sasuke.

Sasuke pun demikian. Ia melakukan hal yang sama dengan Naruto. Bahkan isi pikirannya pun sama. 'Kenapa si dobe Naruto diam terus? Apa dia masih marah soal yang tadi? Bagaimana ini?' suara hati Sasuke. Gelisah, cemas dan takut.

Pasangan narusasu pun tiba di depan apartemen Naruto. Naruto ke luar dari mobil lebih dulu disusul oleh Sasuke. Keduanya berjalan berbaris bukan berdampingan. Suasana mendadak menjadi canggung.

Mereka sudah masuk ke dalam apartemen. Sasuke hanya duduk di sofa tanpa melakukan apapun. Sedangkan Naruto pergi mengambil air mineral untuk dirinya dan calon istrinya yang terlihat sangat kelelahan.

"Ini, Sasuke chan. Minumlah," ujar Naruto menyerahkan sebotol air mineral pada Sasuke.

Sasuke menerimanya dengan wajah datar dan perasaan tak menentu.

"Aku akan masuk ke kamar. Sebentar lagi aku harus pergi ke kampus. Hati - hati di apartemen sendirian. Jangan buka pintu kalau orang asing yang datang," ucap Naruto dengan wajah datar di balik kaca mata bulatnya.

Set. Sasuke menarik kemeja Naruto dari belakang. "Ada apa, Sasuke chan?" tanya Naruto.

"Bi-bisakah kau menemaniku sedikit..lebih lama, Naruto?" pinta Sasuke dengan wajah menunduk. Tangan yang satu memegang botol air mineral. Ia merasa tidak nyaman dengan situasinya yang sekarang. Naruto terasa seperti orang asing. Ya memang Naruto pada awalnya hanya orang asing yang berstatus sebagai fanboynya. Tapi sebentar lagi mereka akan menikah.

Naruto pun duduk di samping Sasuke. Ia menarik nafas. Ia juga tak suka dengan situasinya. Canggung dan Naruto masih merasa cemburu pada Yahiko. Pria tampan yang menyukai Sasuke.

Cukup lama Naruto dan Sasuke diam tak berbicara. Akhirnya keduanya pun membuka mulutnya.

"Maafkan aku," ucap Naruto dan Sasuke bersamaan.

"Eh?"

Keduanya terkejut dengan perkataan yang dilontarkan dari mulut yang berbeda itu.

"Kenapa minta maaf, Sasuke chan?" tanya Naruto heran.

"Karena aku..aku.." Sasuke terlalu malu dan gugup untuk menjawab.

Naruto tersenyum. "Maafkan aku, Sasuke chan. Tadi aku cemburu pada pria berambut oranye itu. Ia tampan dan kaya. Sedangkan aku, aku hanya mahasiswa dan fansboy biasa. Punya bisnis pun kecil - kecilan. Makanya aku merasa rendah diri karena Sasuke chan mau menikah denganku terlepas dari kejadian malam itu," ujar Naruto. Kini ia tersenyum miris.

"Naruto dobe baka aho!" seru Sasuke mengejek Naruto.

"Eh? Kau mengejekku, Sasuke chan?" tanya Naruto tak percaya.

My Idol is My Wife (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang