My Idol is My Wife (end)

Chap 19

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Pair : narufemsasu
Genre : romance, fanboy
Sifat karakter berbeda dengan versi anime terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

.
Happy reading

Chap 19

Apa yang Hinata rencanakan tercapai. Itu semua berkat kesabaran dan kepercayaan dari sang istri sah Naruto, yakni Sasuke. Ia memang istri dan seorang wanita hebat karena merelakan suaminya untuk hidup selama 2 hari 2 malam dengan wanita lain yang pernah menjadi cinta pertama suaminya. Namun bukan Sasuke jika tanpa rencana. Ia menaruh kamera cctv di hampir setiap sudut rumah aka apartemen suaminya.

"Semoga kamu nggak salah rencana, imouto," kata Itachi duduk di kasur di dalam kamar tunangannya. Di sana ada Sasuke dan Kurama beserta laptop dan peralatan lainnya.

"Aku juga berharap begitu, nee san. Suamiku kan mesumnya tingkat akut. Aku takut ia tergoda oleh si keong racun itu," ujar Sasuke matanya tertuju ke layar laptop. Jantungnya berdebar begitu kencang dan kedua jari tangannya mengetuk meja.

Kurama tersenyum bukan karena senang adiknya kena masalah tapi ia senang karena tunangannya bisa akrab dan peduli dengan adik kandungnya sendiri. 'Si gadis Hyuga itu ada untungnya datang ke Konoha,' batin Kurama. Ia berdiri di lorong pintu kamarnya memerhatikan interaksi antara Sasuke dan Itachi.

"Sekarang kita lihat saja apa yang akan terjadi di antara suamiku dan mantan cinta pertamanya. Ini ibarat menonton drama dengan judul suamiku tinggal dengan wanita lain," gumam Sasuke dengan kedua tangan menopang di dagu lancipnya.

Itachi dan Kurama sweatdrop. Sasuke masih bisa bercanda di saat genting seperti ini. Begitu yang mereka pikirkan.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌷🌼🌼🌼🌼🌼

Di apartemen Naruto.

Alangkah kagetnya Hinata saat tahu bahwa apartemen yang ia anggap bobrok, sempit dan tidak nyaman itu adalah tempat tinggal Naruto, calon suaminya. Hanya dia yang menganggap Naruto sebagai calon suami karena pada kenyataannya Naruto sudah sah menjadi suami wanita lain yang sayangnya wanita itu tak kalah mempesona dari dirinya.

Dengan hati riang ralat hati terpaksa, Hinata melangkahkan kaki kirinya masuk ke dalam apartemen bobrok Naruto. Tadi Hinata baru melihat dari luar(kayak rumah Shinbi apartemen Naruto). Jadi ia sangat kaget.

"A-ano..Naruto kun, kenapa kamu nggak tinggal di kediaman Namikaze?" tanya Hinata tersenyum manis padahal dalam hati ia ingin berteriak, 'Menyebalkan!!'

Naruto yang sudah masuk lebih dulu menoleh pada Hinata dengan ekspresi wajah datar. Kacamata bulat nan tebal masih terpampang di wajah tampannya. Ia patuh pada sang istri agar hanya memperlihatkan sisi ketampanannya kepada sang istri sah tercinta.

"Nggak, aku lebih nyaman tinggal di sini. Aman dan nggak bising. Di sini tuh simpel. Lagian Sasuke chan udah cukup ngurusin apartemen kecil ini. Kalau udah punya dua anak, baru pindah dan beli rumah baru," jawab Naruto dengan nada dingin.

"💢Be-begitu ya," balas Hinata mengepalkan kedua tangannya di sisi kiri dan kanan pinggangnya. 'Apaan sih! Sasuke terus yang kamu sebut, Naruto kun! Aku yang akan jadi istri dan say good bye sama mantan artis gadungan itu!' batin Hinata. Menahan amarah.

Hinata pun duduk di sofa dengan gaya ala nyonya besar.

Naruto mendelik kepada Hinata. "Hyuga san, ambilkan aku minum!"