Bab IV: P - 2 Dibuli karena Gemuk(END)

767 48 7
                                    


👠👠

Kakak adik sekalian, tolong di klik bintangnya🌟 ya...

Sekalian Follow & Subsrcibe juga ya, biar semangat lanjut cerita lainnya..

Update yang lebih cepat di KBM App, silahkan cari judulnya sama 'Aku Wanita'.

👠👠


👠👠

♡Selamat Membaca♡

👠👠













Sebulan berlalu setelah resmi bercerai. Afgan berencana menikahi Cindy.

Keduanya sudah sibuk mengurusi pernikahan mereka.

Namun semua tak berjalan mulus karena Cindy harus dipecat karena pekerjaan yang semakin tidak profesional. Wanita itu sering terlambat apalagi ia sedang mengandung anak Afgan.

Untunglah kandungannya tak diketahui sang bos, jika Gilang tahu maka Afgan juga pasti akan dipecat karena berselingkuh.

Afgan mulai kesal dengan Cindy yang terlalu banyak menuntut untuk mengadakan acara semeriah mungkin.

Afgan sampai membeda-bedakan Cindy dan Lin karena Lin tak pernah meminta lebih dan tak pernah mengeluh, walaupun mantan istrinya dahulu tau, dia tak memberikan semua gajinya melainkan hanya 1/4 saja.

👠










Siang hari, makan siang berlangsung. Kantor tampak beberapa karyawan berhamburan menuju ke kantin kantor.

Gilang juga baru selesai rapat dengan clientnya di luar kantor dan kembali menuju kantornya bersama sekertaris barunya bernama Bimo.

Seorang wanita datang membawa rantang makanan masuk ke dalam kantor itu.

Ia terlihat melapor ke staff area lobby dan setelahnya duduk di sofa empuk berwarna biru.

Ting..

Seorang pria keluar dari dalam lift dan melihat mantan istrinya duduk santai sambil memainkan ponsel di lobby.

Ia tersenyum miring lalu mendatanginya.

"Heh gendut mau apa lagi kamu kemari? Chi..mau mengajakku rujuk hah? Jangan ngimpi kamu!"tanya Afgan percaya diri

Lin tak menatap mantan suaminya sama sekali. Hanya mendengar suaranya saja ia sudah tahu suara siapa itu.

Kesal dan ingin menendang mantan ke temoat sampah rasanya, namun ia masih menahannya.

Lin kembali memainkan ponselnya dan bersikap cuek.

"Chi..wanita gendut jelek sepertimu tak pantas untuk bersikat sombong seperti itu. Menjijikan!"hina Afgan

Lin tetap tak memperdulikannya. Sampai...

"Sayang, kau sudah sampai?"seru seorang pria yang membuat Lin dan Afgan menoleh

Pria itu Gilang. Presdir alias bos besar di kantor itu.

Raut Gilang seketika bersemangat saat melihat Lin setelah sekian bangak berkas bertumpuk yang membuatnya kesal karena harus terus memarahi para karyawan yang tidam becus.

Lin adalah satu-satunya obat agar dia bisa mengendalikan dirinya seperti pria normal bukan pria jutek yang suka mengumpati karyawan.

Pria itu mendekati Lin dan meraih tangannya.

"Kamu pasti sudah lama menunggu ya? Maaf ya."seru Gilang menohon dengan wajah berbinar seperti anak kecil.

Lin tersenyum manis ke arah Gilang.

Aku Wanita 👠 (Kumpulan CERPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang