Bab XVII: Ikhlas (End)

176 24 14
                                    


👠👠

Kakak adik sekalian, tolong di klik bintangnya🌟 ya...

Sekalian Follow & Subsrcibe juga ya, biar semangat lanjut cerita lainnya..

Update yang lebih cepat di KBM App, silahkan cari judulnya sama 'Aku Wanita'.

👠👠

👠👠

♡Selamat Membaca♡

👠👠






















Menjadi wanita memang harus kuat dan panjang sabar. Apalagi jika harus menghadapi suami seperti Yano.

Maria dan Yano telah menikah selama hampir 2 tahun. Tak jarang menghadapi lika liku masalah dalam rumah tangga.

Yano adalah suami yang baik dan selalu menyayangi sang istri.

Sebuah kecupan kening selalu menjadi sapaan saat hendak berpisah ataupun bertemu. Begitu saling menyayangi dan mencintai.

Maria begitu frustasi karena memikirkan keturunan yang begitu lama datangnya. Beberapa kali ia harus menangis di belakang sang suami yang selalu menenangkannya dengan kata-kata bijak, tapi Maria tahu suaminya pasti sudah menantikan buah hati.

Mertuanya sering juga mencoba menyindir halus mengenai cucu, sebuah kata yang selalu membuat hati Maria sakit dan rentan.

Sudah beberapa kali Maria dan Yano pergi menemui dokter untuk mengecek kandungannya tapi semua hasil menunjukkan bahwa keduanya sehat.

Banyak berdoa, berusaha dan menunggu keajaiban. Hanya iyu yang bisa ia lakukan demi kebahagiaan keluarga kecilnya.















Satu bulan sang suami tidak pulang karena pekerjaan di luar kota mengharuskan Yano pergi meninggalkan istri cantiknya itu.

Namun kepulangan yang seharusnya bisa membuat keduanya melepas rindu, malah membuat hati Maria hancur.

Yano pulang membawa seorang wanita yabg dikatakan adalah istri alm.Gayu sahabat Yano yang meninggal karena kanker.

Dengan wajah sendu Yano mengatakan cerita sebenarnya dimana ia sudah berjanji untuk memenuhi wasiat terakhir  sahabatnya itu sebelum meninggal yaitu menikahi Ayu, perempuan yang tengah mengandung dua bulan.

Ayu tampak meneteskan air mata, tidak menyangka bahwa pria yang baik dan mau membantu suaminya ternyata sudah menikah.

Ia berfikir bagaimana bisa Yano tanpa pikir panjang mengiyakan wasiat itu?

Maria hanya bisa menatap kosong ke depan tanpa mau memandang suaminya.

Tangan dinginnya disentuh dan digenggam erat oleh Yano menunjukkan penyesalannya.

"Kalau begitu lebih baik kita pisah."ucapan yang akhirnya Maria lontarkan dengan penuh nada tegas dan dingin

Yano dan Ayu tentu membulat tetkejut mendengar hal itu. Terlebih Ayu tidak ingin jika rumah tangga orang lain rusak karena dirinya.

"Ri nggak Ri!"ujar Yano menggeleng lirih

"Mbak...maafkan aku. Aku tidak tahu jika mas Yano sudah menikah. Jika saja tahu aku tidak akan ikut kesini."isak Ayu merasa bersalah

Maria tersenyum sinis menatap wanita bertubuh mungil itu.

"Apa yang kau pikirkan juga Yu? Kamu nggak boleh pergi, gimana kalau Cris mencoba mencelakaimu?"geram Yano tiba-tiba menatap nyalang Ayu

Aku Wanita 👠 (Kumpulan CERPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang