Uwahhhh sebelumnya maaf ya semuanya, aku baru bisa update sekarang😭
Aku mau tanya nih, kalian masih berharap mereka comeback gasie?
Jujurly nih, kalo aku udah mulai terbiasa dengan keadaan yang sekarang. Rasanya udah lama banget ya? Apalagi sekarang (mereka) jadi jauh ya?
Mereka berhak berteman dengan siapa saja, dan ga seharusnya kita mengekang mereka. Bukannya diusia mereka yang segitu itu lagi semangat-semangatnya mencari jati diri ya? Jadi, kita harus tetap support mereka.
Aku ga akan memihak ke siapa pun, karena aku pun tau perasaan mereka seperti apa. Aku sendiri pun juga lagi ada di fase seperti itu. Ada yang sama? Tiba-tiba kaya merasa jauh aja sama sahabat, padahal mah gaada apa-apa.
Oh iya, sepertinya kalian juga sudah terlihat bosan ya dengan cerita ini?
Tak apa, aku pun juga merasakan hal yang sama 😭. Sepertinya aku akan segera menyelesaikan cerita ini.
Jadi, maaf ya kalau nanti akhir dari sebuah cerita ini tidak sesuai dengan ekspektasi kalian🙏.
Udah ya, daripada berlama-lama dengan ocehanku. Silahkan untuk mengikuti perintah di bawah ini :
Vote!!!
Comment!!
Vote!!
Comment
Tuh kan udah dibilangin disuruh vote n comment tapi belum di pencet, huhuu sedih bangettt☹️😭
Ayo dong vote n comment sebanyak-banyaknya biar author makin rajin update heheh...
Selamat membaca...
******
Setelah mendengar pertanyaan dari Daniel, Bulan mengerjapkan matanya beberapa saat, bagaimana kalau bundanya akan mengusir Daniel? Pikirnya.
Engga, bunda pasti gaakan ngusir Niel.
"Boleh lah, yakali ngga boleh!" Jawab Bulan dengan menganggukkan kepalanya kecil.
Sedangkan di sisi lain Dava yang melihat kedekatan antara Bulan dan Daniel merasakan nyeri dibagian dadanya.
Dia berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain tapi hatinya selalu meminta untuk melihat kearah Bulan dan Daniel. Dan itu semakin membuat dadanya terasa sesak.
Tapi tak lama dari itu, Bulan dan Daniel berjalan menuju kearah Dava. Tapi entahlah, tak mungkin juga mereka berjalan menuju kearah Dava. Mungkin Bunda.
"Bunda." Panggil Daniel ragu-ragu. Bunda menoleh kesumber suara. Terkejut, itulah yang Bunda rasakan.
"E-eh ada kamu juga El." Jawab Bunda kaku dan sedikit memaksakan senyumnya. Dan Daniel juga menjabat tangan Bunda dengan lembut.
"Bunda, apa kabar?" Tanya Daniel.
"Baik kok baik, kamu gimana?" Jawab Bunda sedikit canggung.
"El juga baik bunda, emm maafin Niel ya Bun." Ucap Niel menunduk dan tak berani menatap ke arah Bunda.
"Hah? Maaf? Maksud kamu gimana El?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN
Teen Fiction. . . Bulan, seorang gadis cantik blasteran Aceh-India ini sangat menyukai semua hal yang bersangkutan tentang hujan dan awan. Selain cantik, Bulan juga seorang gadis yang sangat periang, keras kepala, cenderung lebih menyukai ketenangan, dan hebatn...