Part 4

402 30 2
                                    

*****

"Hehh curutt bisa diem ga si, suara udah kaya tikus kejepit aje nyanyi teros, gedeegg nih gue lama-lama, ganggu ketenangan orang aje lu." Cerocos Bulan.

"Waaahhh sekate-kate lo kalo ngomong, suara gue udah kaya shawn mendes gini lo katain kaya tikus kejepit." Sahut orang itu tak terima.

"Aelah bacot lo dav, mendingan kalo mau nyanyi dijalanan aje sono!" Ucap Bulan pada Dava. Iyap, orang itu adalah Dava.

"Sorry ya tampang gue terlalu ganteng buat jadi pengamen jalanan." Sombong Dava membuat Bulan memutar bola matanya malas.

Bulan tidak membalas ucapan Dava lagi, karena percuma saja kalo diladenin mulut si Dava tidak akan ada habisnya untuk menyombongkan dirinya sendiri.

Dengan perasaan yang sangat kesal Bulan kembali duduk diatas rerumputan lagi. Saat ini dia lebih memilih mengeluarkan handphone nya dan memakai headset lalu mendengarkan lagu kesukaannya.

Tiba-tiba Dava ikut duduk disampingnya dan mencopot salah satu headset Bulan lalu dia ikut mendengarkan lagu itu. Bulan yg merasakan itu hanya diam, karena Bulan tahu jika berurusan dengan Dava pasti ga bakalan ada akhirnya.

"Lo suka dengerin lagu ini?" Tanya Dava yang hanya dibalas anggukan Bulan.

Setelah beberapa menit mendengarkan lagu, tiba-tiba hp Bulan bergetar pertanda ada pesan masuk. Dengan segera ia membuka pesan itu, dan ternyata itu adalah pesan dari grup chatnya bersama Selly dan Mimi.

Bestie🦋💜 (2)

Celly : Lan, lo dimana?!

Mimi : gc lan buruan ke kantor kepsek skrg, ini penting!!

Bulan : hah ngape si?, penting apaan?

Celly : Ada dia.

Bulan : heh gosa ngadi-ngadi ye lu bedua!!


Setelah mendapatkan pesan dari Selly dan Mimi, jantung Bulan bekerja dua kali lebih cepet dari sebelumya.

'Kok dia bisa ada disini si' Batin Bulan.

Setelah itu dia bergegas ingin pergi dari taman belakang dan menyusul kedua sahabat nya itu. Tapi lagi-lagi tangannya dicekal oleh Dava lebih dulu.

"Ehh lu mau kemane?" Tanya Dava penasaran.

"Gu-gue m-au ke kan-tor ke-kepsek." Jawabnya terbata-bata karena ketakutan.

"Dihh ngape lo jadi gagap kek gitu dah?" Tanya Dava lagi.

"Gue gaada banyak waktu, kalo lo mau ikut ikut aja." Ujarnya lalu beranjak pergi meninggalkan Dava.

"WOYY GUA IKOOT." Teriak Dava berlari dan mengikuti langkah Bulan.

Diperjalanan menuju kantor kepala sekolah, badan Bulan sudah mulai lemas. Lagi dan lagi dia mengingat masa lalunya itu.

"Ehh Mak lampir sebenernye lo mo ngape dah ke kantor kepsek?" Selidik Dava tapi tak dihiraukan Bulan.

"Heh Lan lo punya kup---".

"LO BISA DIEM GA SI?" Sahut Bulan memotong ucapan Dava.

"Anjir jadi takot gua." Jawab Dava.

Bulan membungkuk sampai didepan pintu kepala sekolah guna untuk mengatur napasnya. Sedangkan disamping Bulan, Dava hanya memperhatikan apa yang sedang dilakukan Bulan. Disitu juga sudah ada Selly, Mimi, Davi dan Alif.

"Lan dia ada didalem." Kata Selly memberitahu.

Setelah Selly memberitahu itu, Bulan hanya menatapnya dengan kondisi kakinya yang sudah tak bisa menopang badannya sendiri. Karena bayang-bayang itu mulai mengisi isi pikirannya.

Saat Bulan ingin menghampiri Selly yang berada paling dekat dengan pintu, tiba-tiba pintu itu terbuka. Dan terlihatlah seorang laki-laki seumuran mereka yang sangat ditakuti oleh Bulan.

Kali ini badan gadis itu sudah gemetaran. Dia membayangkan bagaimana kalau kejadian masalalu nya akan terulang lagi. Selly dan Mimi yang mengetahui itu, langsung mendekat ke arah Bulan dan merangkul pinggangnya. Dava Cs hanya menatap kebingungan ke Bulan Cs.

"Hai Lan, udah lama banget ya kita ga ketemu." Ujar lelaki itu tiba-tiba dengan senyuman smirk.

"Lo ngapain si pindah kesini, apa lo masih belom puas liat Bulan menderita?!" Balas Selly dengan emosi yang memuncak. Davi yang tahu itu langsung menenangkan Selly.

"Udah ya Sel, jangan ribut disini, kamu ga malu diliatin banyak orang?" Ucap Davi lembut dan menatap manik mata Selly damai.

"Kamu engga tau dia siapa Pi, dia yang udah buat Bulan kaya gini, dia jahat sama Bulan." Kata Selly lagi. Kali ini dia sudah menangis, segera Davi memeluk Selly agar dia tetap tenang.

"Iya aku ngerti, makanya kamu tenang dulu, kita bicarain ini baik-baik, okey?". Kata Davi setia memeluk Selly dan lama kelamaan Selly mengangguk dan membenarkan atas apa yang diucapkan kekasihnya itu.

"Kali ini lo gausah ganggu Bulan lagi!!" Ujar Mimi dengan menekankan kata "ganggu Bulan."

"Emm Lan sebelum bel masuk bunyi gue mau ngomong dulu sama lo." Katanya, dan Bulan cepet-cepet menggeleng tanda tak mau.

"Gue mau ngomong sama lo." Katanya lagi sambil mencengkram pergelangan tangan Bulan.

"E-engga gue g-amau." Jawab Bulan terbata-bata karena cengkeramannya semakin kuat.

"Niel sakittt." Ujar Bulan lagi yang sudah meneteskan air mata. Iya nama lelaki itu Daniel tapi sejak dulu Bulan memanggilnya Niel.

• Daniel •

• Daniel •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••

Emm siapakah Daniel? Kenapa Bulan ketakutan kalau lihat Daniel? Apakah Daniel adalah orang jahat?

.

Jangan lupa votes, comments, kritik dan sarannya❤️.
Karena itu penyemangat Author dan bisa dijadikan pembelajaran bagi Author.

BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang