🦋🦋🦋
"Heh lu kenape dah daritadi diem mulu?" Ucap Abby menyenggol tangan Bulan.
"Apaan si." Jawab Bulan ketus.
"Kamu kenapa Lan, cerita sama bunda." Bunda tiba-tiba ikut menimbrung dalam percakapan Abby dan Bulan.
Mereka bertiga sedang berada dimeja makan, menikmati masakan Bunda. Tapi, Bulan tidak seperti biasanya, dia lebih banyak diam dan seperti tidak nafsu menikmati makanannya.
"Emang Bulan kenapa si? Perasaan biasa aja."
"Oh iya bund nanti Bulan izin ke mall bentar ya?" Sambung Bulan memohon.
"Mau ngapain? Nanti kalo kamu kenapa-kenapa gimana?" Ucap Bunda tak mengizinkan.
"Bulan udah gede bunda, Bulan bisa jaga diri, lagian cuma bentar aja kok." Ucap Bulan masih memohon.
"Yauda tapi dianterin sama abang ya?" Tawar Bunda.
"Bunda, kan Abby tadi udah bilang sama Bunda kalo malem ini ada latihan basket sama temen-temen, lombanya juga tinggal beberapa hari lagi bund." Protes Abby.
"Tapi nanti kalo Bulan kenapa-napa gimana? Bunda itu khawatir sama Bulan. Kamu kan tau sendiri kondisi Bulan gimana." Ucap Bunda memarahi Abby.
"Bunda tenang aja, Bulan pasti bisa jaga diri kok." Elak Bulan lagi.
"Tapi Lan-"
"Bunda ga percaya sama Bulan?" Ujar Bulan memotong ucapan Bunda.
"Engga gitu sayang, yauda Bunda izinin tapi kalo ada apa-apa langsung telfon Bunda." Ujar Bunda pasrah.
"Makasii Bunda." Ucap Bulan memeluk Bunda erat.
"Nanti anterin gue pulang dulu ya bang buat ambil mobil." Ucap Bulan kepada Abby.
"Iye, kalo ada apa-apa kabarin gua ye." Ucap Abby menepuk pucuk kepala Bulan.
"Yauda Bulan siap-siap dulu." Kata Bulan meninggalkan meja makan dan berlari menuju kamarnya.
🌠🌠🌠
RUMAH BULAN
"Thanks bang." Ucap Bulan turun dari motor Abby.
"Tumben banget lu manggil gue bang, ada apaan?. Lu lagi ada masalah? Yauda kalo gitu pergi ke mall nya bareng gua aja, biar lu bisa cerita sama gua. Gua batalin aje nih latihan basketnya." Cerocos Abby. Pasalnya setiap Bulan merasa kalau perasaanya tidak enak selalu memanggil Abby dengan sebutan "Abang".
"Apaansi engga gue gpp, lu latihan basket aja." Jawab Bulan menolak tawaran Abby.
"Engga! Gua tau gelagat lu ya de, daritadi aneh banget, lu kenapa si?" Ucao Abby masih memastikan.
"Apaansi bang, engga ya gue gpp." Jawab Bulan masih tidak jujur.
"Sampe gua tau lu boongin gua, dan sampe gua tau siapa yang bikin lu kaya gini, gabakalan gua biarin dia idup tenang." Tegas Abby.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN
Teen Fiction. . . Bulan, seorang gadis cantik blasteran Aceh-India ini sangat menyukai semua hal yang bersangkutan tentang hujan dan awan. Selain cantik, Bulan juga seorang gadis yang sangat periang, keras kepala, cenderung lebih menyukai ketenangan, dan hebatn...