Satu minggu berlalu, selama berjalan nya waktu tidak ada satupun diantara mereka yang membicarakan perihal kejadian itu.Jisung memilih bungkam dan menjauhi minho sekalipun minho adalah kepala tim nya. Sementara minho? Lelaki itu bingung bagaimana membuka percakapan dengan jisung
Jisung berusaha untuk menjauhi minho, jika terdesak karena pekerjaan barulah ia masuk ke dalam kantor lelaki itu, itupun ia lakukan dengan sangat cepat. Sial nya- ibu nya selalu mengundang minho untuk makan malam bersama di hari sabtu dan jisung benci itu
Jisung bertaruh ibunya pasti akan membenci minho jika tau minho telah Memperkosanya saat itu. Sial nya jisung belum menceritakan nya, ia takut.
"Bu, untuk apa mengundang minho sih? Bagaimana jika dia sibuk? Dia kan team leader, tugas nya pasti banyak. Tapi ibu malah mengundangnya"
Jisung yang saat itu sibuk memotong sayuran mulai mengoceh dengan wajah dongkol. Nyonya Han hanya berdecak, memang sejak dulu jisung tidak pernah suka dengan minho karena lelaki itu selalu lebih unggul. Puncak kekesalan jisung memuncak saat keduanya berada di sekolah menengah pertama dimana hasil dari tes second gender mereka keluar
Jisung dinyatakan menjadi seorang Omega sementara minho adalah Dominan Alpah. Jisung ingin seperti minho, paling tidak menjadi alpha bias atau seorang Beta, namun nyatanta ia menjadi seorang omega.
Lalu di hari setelah nya, minho jadi lebih protective menjaga jisung membuat jisung jadi di jauhi teman-teman nya karena minho selalu mengikuti nya dan juga karena minho seperti menganggap lemah jisung dengan second gender nya
Begitulah awal mula bagaimana jisung tidak menyukai minho.
"Selama minho tidak keberatan maka ibu akan terus mengundang nya, lagipula minho bisa menolak jika memang sedang sibuk. Jangan terlalu kasar padanya, minho jarang berkumpul dengan keluarga nya semenjak ayah nya kabur"
Jisung menghela nafas. Dirinya jadi ingat kejadian dulu sekali dimana minho mengalami kesedihan selama dua minggu lebih, jisung tidak bertanya saat itu karen ia benci ikut campur apalagi dengan minho.
Karena kesal jadinya mau tak mau ia bertanya pada lelaki itu mengapa minho tak mau makan siang, ikut kegiatan ekstrakulikuler dan sebagai nya.
Dari yang jisung dengar sih, minho tidak pernah menjawab jika di tanya apa permasalahan yang membuat dirinya bersedih, jisung kira itu akan berlaku padanya namun ternyata tidak.
Minho yang saat itu hanya diam kini mulai membuka suara dan ceritakan semua pada jisung ..
Minho memang di besarkan bukan dari keluarga yang sehat, jisung tau itu karena rumah keduanya bersampingan, jadi jisung sering sekali mendengar pertengkaran tiada henti. Kadang jisung berpikir, bagaimana otak minho berkembang jika kondisi di dalam rumah nya saja sebegitu kacau nya
Lupakan. Jisung malas memutar kenangan dengan minho, nyatanya minho sama bangsat nya dengan keluarga nya
"Mama han!!"
Minho datang, masuk ke dalam dapur hampiri ibunya. Jisung yang melihat itu hanya memutar mata dan melenggang pergi menjauhi keduanya
Lebih baik jika jisung menata meja saja.
Minho melihat itu, jisung pergi menjauhi nya dengan wajah yang sangat jutek. Minho menghela nafas, semua ini karenanya jisung jadi menjauhi nya
•••
Makan malam berjalan lancar hingga akhir, menikmati acara dengan suasana yang sangat menyenangkan juga hangat. Tak dapat di pungkiri pun jisung ikut menikmati nya walau ia harus hindari tatapan juga pertanyaan yang berkaitan dengan minho
Sekarang jam sudah menunjukan pukul sepulu, jadi bagian jisung membereskan sisa dari acara.
Jisung saat ini sedang bersiap untuk cuci piring. Ia mengambil mangkuk juga gelas-gelas ke dalam wastafel, bersamaan dengan itu minho muncul menyerahkan kotak berisi piring kotor
"......"
"...biar aku yang cuci"
Minho mengetuk-ngetuk pundak sempit jisung, meminta lelaki mungil itu untuk bertukar posisi, namun jisung enggan membalas bahkan menoleh saja tidak membuat minho kembali menepuk pundak tersebut
"Jisung, aku yang akan cuci piring. Kau bisa selesaikan yang lai—"
Jisung melepas sarung tangan nya lalu melempar nya ke arah minho, tanpa berucap apapun lelaki bertubuh mungil itu melenggang pergi tanpa mengatakan apapun
"Hhhhh...—"
Minho menghela nafas lalu mulai memakai sarung tangan pemberian jisung. ia mulai mencuci piring seorang diri, hingga malam semakin larut
||Tbc.