"Hannie...hannie..."Minho membuka matanya dengan lebar. Menatap ke segala penjuru arah dengan keringat banjiri dahi, tubuhnya terbaring di atas lantai ruang tengah dengan karpet lembut. Ia ulurkan tangan kedepan dengan kesulitan
Berusaha memanggil jisung namun lelaki itu tidak juga kunjung datang! "Hannie..." minho memanggil lagi dengan suara yang sedikit keras namun tetap saja terdengar seperti bisikan karena minho memang menahan suaranya
"Hm?" akhirnya jisung menoleh karena samar dirinya mendengar suara bisikan. Saat ia menoleh kebelakang rupanya minho menatap seperti meminta pertolongan
Tubuh minho miring ke arah samping dengan kepala calla yang berada di sisi kepala minho—tertidur nyenyak sambil menyedot ibu jari
"Ponsel! Ponsel!!! Tolong rekam calla di atas kepalaku!! Hannie ponsel!!"
Jisung menepuk wajah, ia kira minho sedang berada diantara rasa sakit karena wajahnya terlihat panik. Rupanya minho hanya minta untuk di rekam karena calla tertidur tepat di atas kepalanya dengan posisi yang menggemaskan
Mau tak mau jisung turuti dan merekam sekaligus memotret minho dengan calla.
"Pftt,—" jisung berusaha menahan tawa melihat ekspresi minho. Terlihat sangat lucu dimatanya
Karena suara tawa jisung yang semakin lama semakin keras akhirnya calla terbangun membuat minho mengerang marah "maaf, maaf hahaha. Tolong pindahkan calla ke kamar ya, dia masih harus melanjutkan tidur siangnya" ucap jisung
Minho dengan langkah lunglai membawa calla dalam gendongan menuju kamar. Padahal yang tadi itu menyenangkan, calla pasti sangat lucut bisa tidur di atas kepalanya
Jisung kembali angkat ponselnya lalu potret sang dominan dengan putranya dalam gendongan
CLIK!
Sempurna. Jisung akan tersenyum manis melihatnya lalu kembali lanjutkan kegiatan mencuci piring di dapur
Kegiatannya di musim panas ini tidak terlalu berat karena selama satu minggu kedepan minho mendapatkan hari liburnya. Jisung tidak mengerti mengapa minho mendapat libur, setiap ia bertanya pada minho, lelaki itu enggan menjawab dan selalu menghindar