Jisung tidak pernah tidur dengan bantal di atas tubuh. Ia selalu tidur menyamping dengan memeluk bantal lainnya atau selimut yang ia bundal. Sekalipun jika tubuhnya terlentang, maka kedua tangannya hanya akan ia simpan di sisi tubuh
Tapi kali ini ia merasa ada sesuatu yang sentuh bagian perutnya padahal kedua tangan miliknya ia simpan di sisi tubuh, dan saat dirinya membuka mata
Ada minho di sana. Dengan sebelah tangan sentuh perut nya lembut, mengusap naik dan turun. sebelumnya jisung pernah mengatakan jika usapan minho membuatnya nyaman, namun jika minho melakukannya tiba-tiba bukankah terlihat aneh?
"Kak?"
"O-oh, maaf. Aku tidak bermaksud membangunkanmu" minho gelagapan, ia tarik kembali tangannya lalu berdehem. Bahkan kaki nya hampir trantuk meja saking gugupnya
Minho paham mengapa jisungnya muntah-muntah, tubuhnya selalu lemah dan sebagainya. Apa yang seungmin katakan benar, tapi kenapa jisung menyembunyikannya?
"Jam berapa?" jisung bertanya dengan suara paraunya, bangkit berdiri dengan bantuan minho yang genggam telapak serta sangga pinggang ramping jisung
"Jam lima sore"
"Aku tidur selama itu, kenapa tidak membangunkan ku?"
"Kau terlihat sangat kelelahan"
"Mmm, maaf"
"Tidak apa-apa. Mau makan apa? Biar aku buatkan untukmu"
"Aku mau nasi kimchi dan udang"
"Baiklah, aku akan membuatkannya. Tunggu sebentar, oh atau mau kubuatkan susu selagi menunggu?"
Jisung menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyum yang menggemaskan lalu mengangguk. Minho yang melihatnya hanya bisa mengigit pipi bagian dalam lalu usak surai kecoklatan jisung
"Baiklah, tunggu ya?"
"Mhm"
••••
Jam sudah menunjukan pukul delapan. Jisung sibuk dengan tontonannya setelah makan, namun lelaki itu tidak juga membuka suara untuk menjelaskan tentang pregnancy test yang minho temui di kamar
Minho tidak mau berpikir negative tapi bagaimana jika yang seungmin katakan sebelumnya benar? Bagaimana jika jisung akan membuang bayinya?!
Tidak! Tidak boleh!
"Uh, jisung?"
Si pemilik nama menoleh, lalu kedua tungkainya di bawa naik ke atas pangkuan minho. "Mau ku beri pijatan?" tanya nya dan di balas anggukan senang oleh jisung
"Bagaimana keadaanmu?"
"Sudah lebih baik"
"Begitu, malam ini kau bisa tidur di kamarku. Aku akan tidur di sofa, kebetulan ada beberapa hal yang harus ku kerjakan"
Jisung tidak menjawab, dengan tubuhnya yang bersandar pada sandaran dan tumpukan bantal ia menatap minho dalam diam. Lelaki dengan hidung bangir itu menatap ke arah tv sambil memijat kakinya
"Apa pekerjaanmu sebanyak itu? Aku bisa membantu beberapa"
"Tidak usah, lebih baik kau istirahat saja lagipula tidak sebanyak itu jadi jangan khawatir."
"Katakan padaku jika kau lelah, aku bisa bantu meriview, membuat laporan dan sebagainya"
"Iya, jisungie"
Jisung kembali bersandar nyaman, menatap tontonan televisi dalam diam. Tayangan berganti, tunjukan sebuah iklan tentang variety show dimana seorang ayah mengasuh bayi