Sebelumnya minho sudah menyusun jadwal jika dirinya akan menemui jisung satu minggu setelah keputusannya di buat. Namun sayangnya perkiraannya melesat
Dua minggu telah berlalu, minho terpaksa menunda pertemuannya dengan jisung karena Rutnya datang. Jadwal rut yang seharusnya di perkirakan datang tiga minggu kedepan malah datang sekarang, jadwal rut nya hancur dan itu semua terjadi karena kondisi emosional juga psikis minho yang kurang stabil
Minho sudah biasa melewati masa rutnya seorang diri sekalipun ia sudah memiliki mate. Tapi ia tidak menyangka jika kali ini rutnya terasa dua bahkan tiga kali lebih menyakitkan.
Parahnya minho bahkan tidak bisa bangun dari jatuhnya, tubuhnya terasa sangat kaku hingga menggerakan jari pun terasa sulit
Hari demi hari menyakitkan karena rutnya minho lalui seorang diri. Tidak ada makanan yang berhasil masuk karena minho terlalu lelah untuk membuatnya, yang minho konsumsi hanyalah air mineral juga pil pereda nyeri karena rutnya
Makanya minho menunda pertemuan dengan jisung saat itu karena ia sedang berada di kondisi terburuknya
Namun sepertinya untuk kali ini minho merasa sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Jadi minho hanya tinggal kabari jisung untuk menyisihkan waktunya pukul 7 malam nanti
Minho mendial nomor jisung. Bahkan hanya melihat namanya saja membuat jantung minho berdebar, dua minggu berlalu tanpa melihat wajah itu membuat rasa rindu di dalam dadanya membuncah.
Berpikir jika malam ini ia akan bertemu dengan jisung membuat minho merasa sangat amat senang, yah walau ia tidak tau pertemuan nanti akan seperti apa tapi hanya dengan melihat wajah jisung membuatnya sangat senang
Tuut...
Tuuut....
Minho memutus sambungan, panggilannya dialihkan. Jisung enggan mengangkat panggilannya. Namun bagaimanapun ia harus bertemu dengan lelaki mungil itu, ia harus menjelaskan semuanya, ia harus selesaikan kesalahpahaman dan perbaiki yang rusak, ia pun harus meminta maaf pada jisung.
Minho harus melakukannya sekarang karena ia takut kondisi tubuhnya semakin memburuk nanti
Sebuah pesan masuk, jisung yang mengirimnya. Mungkin jisung mulai kesal karena minho tak henti mendial nomornya
'Maaf kak minho, tapi aku tidak bisa menerima panggilanmu untuk saat ini'
Minho menghela nafas, lalu ia membuat sebuah pesan suara..
"Aku mohon sekali ini saja, aku ingin mengobrol sejenak. Setelah itu aku akan berhenti menghubungimu oke? Aku mohon jisung, aku akan menunggumu di sunflower cafe pukul 7. Aku akan segera sampai dalam lima belas menit"
Minho mengambil kunci mobilnya lalu bergegas pergi. Ia memaksa tapi ini untuk kali ini saja karena ia tidak ingin terbebani oleh rasa bersalahnya pada jisung.
Lembar kertas ia bawa dalam genggaman, memasukannya kedalam map. Perceraian akan sangat sulit untuk jisung karena bond mereka, maka dari itu minho akan mengajukan hal lain. Ikatan yang tidak akan membuat jisung sakit nantinya, walau sepertinya akan beresiko padanya tapi tidak masalah selama ia masih bisa melihat jisung
Genggamannya pada stir mengerat, jisung membalas pesannya namun ia belum melihatnya, ia tidak akan membuka pesan itu jika dirinya belum sampai di tempat tujuan
•••••
Minho sampai di tujuan dalam lima belas menit sesuai ucapannya, ia menunggu dan duduk di salah satu kursi cafe dengan jaket juga syalnya. Ini memang bukan musim dingin, tapi minho memerlukan pakaian hangat karena tubuhnya tidak dalam kondisi yang sehat