Twenty- Nine [Ending]

7.9K 604 325
                                    

Double up! ^^
enjoy reading guys, jangan lupa kasih komen untuk chap ini. Makasii 😍

::::

Jisung membuka pintu rumah yang sudah ia tinggal selama beberapa hari. Tapi ruangan demi ruangannya tetap bersih karena jisung kadang pulang untuk membersihkannya

Minho berjalan masuk setelahnya, langkahkan tungkainya dengan langkah perlahan karena perban di perutnya belum bisa di lepas. Jisung membantu minho masuk kedalam kamar

"Kak minho, mau kubuatkan apa untuk makan malam? Atau mau mandi lebih dulu?" tanya jisung sambil merapihkan isi tas ke dalam lemari

"Tidak perlu, aku bisa membuat—"

"Tidak, aku akan memasaknya malam ini. Katakan kak minho mau makan apa?"

"....baiklah, apapun. Apapun yang kau masak akan ku makan"

Jisung mencebik, namun kemudian tersenyum saat ingat jika dirinya ingin memakan sesuatu "baiklah!! Aku ke dapur dulu. Kalau butuh sesuatu teriakan namaku ya"

Minho mengangguk lalu tersenyum, sementara jisung bergegas menuju dapur setelah sebelumnya mengganti kaus kaki

Beberapa bahan makanan dikeluarkan, sebenarnya belakangan ini jisung ingin belajar memasak banyak menu makanan. Dengan modal belajar dari internet jisung akan mencobanya sekarang

Beberapa sayur ia letakan di dalam wastafel untuk di cuci. Selesai mencuci kemudian ia memotongnya menjadi beberapa bagian, jisung melakukannya sambil bersenandung

Memasakan sesuatu untuk seseorang tidak seburuk yang ia bayangkan. Rasanya menyenangkan, apalagi saat dirinya di beri tepukan di kepala

PUK

PUK

Huh?! Jisung menoleh dan mendapati minho yang tersenyum hingga matanya menyabit. "Hannie ku sudah pandai memasak hm?"

Minho menatapnya lalu menatap beberapa bahan yang terletak di atas meja dapur. Jisung hanya menggeleng kecil "tidak kak. Aku masih belajar, tolong maklum jika makanannya akan terasa aneh"

"Hmm, aku tetap akan memakannya."

Iya sih, jisung pernah membuat sarapan saat itu dan ternyata ia terlalu banyak menabur garam hingga makanannya terasa asin mengigit namun minho tetap menghabiskannya

Kemudian minho beranjak ke arah lain, tinggalkan jisung yang kembali fokus. Kali ini jisung sedang meratakan bumbu pada kentang, sosis dan juga beberapa potong ayam. Setelah itu ia masukan kedalam oven dan memanggangnya

Jisung lanjut lakukan hal lain, membuat pasta namun gerakannya terhenti saat melihat sebuah mug diletakan di samping tubuhnya. Jisung menoleh dan mendapati minho yang menyodorkan mug berisi susu hangat itu padanya

"Apa kau membuat susumu sendiri saat aku di rumah sakit?" tanya minho sambil sandarkan pinggulnya pada pinggiran meja dapur

Jisung meneguknya dengan hati-hati lalu menyisakan sisanya untuk ia minum nanti "tidak. Aku tidak sempat membuatnya, aku pulang ke rumah hanya untuk mandi, merapihkan ruangan lalu kembali ke rumah sakit"

"Maaf ya, aku merepotkanmu begini"

"Tidak kok kak, lagipula—" jisung terkikik lalu membuang pandangannya ke arah pasta yang akan ia buat "—aku akan sangat merindukanmu jika terlalu lama di rumah"

Minho mengulum senyumnya merasa senang, ia usap pucuk kepala jisung lalu punggung kecil lelaki itu. Namun kemudian minho meringis karena terlalu lama bersandar pada pinggiran meja

[24] 910. || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang