eleven.

3.3K 495 243
                                    

Hari demi hari berlalu, tak terasa hari yang Bahagia untuk semua orang namun di benci oleh jisung telah tiba. Pernikahan Tuan bang

Pada awalnya jisung enggan datang, namun pada akhirnya jisung tetap menata tubuh dan pergi bersama minho. Selama di perjalanan keduanya hanya terdiam, semenjak pertengkaran pagi itu mereka jadi lebih banyak diam

Hanya jisung sih yang mendiaminya karena minho kembali pada sikapnya semula

Keduanya sudah berada di lokasi. Chan memilih lokasi yang dekat dengan pantai dan memiliki konsep alami. mereka melangsungkan pernikahannya di tempat terbuka.

Kain-kain berwarna biru muda bergerak lembut mengikuti arah angin, bunga-bunga dan juga kandang berisi burung merpati ditata sedemikian rupa hingga terlihat sangat indah untuk di pandang

Minho sedang menyalami beberapa tamu kantor yang ia kenal, berbincang ringan bersama sementara jisung memilih untuk berkeliling sambil berusaha hilangkan perasaan sedihnya

DDUK-

"Maaf, apa kau baik-baik saja?" seseorang itu tidak sengaja menabrak tubuh jisung. Yang menabrak sebenarnya jisung karena lelaki itu sejak tadi sedang sibuk mengatur makanan pada stand makanan

"Tidak, aku tidak baik-baik saja." balas jisung

"Begitukah? Mau kue? Dimana keluarga mu?"

Lelaki itu menganggap jika jisung seorang bocah yang datang bersama kedua orang tuanya, wajar sih karena tubuh kecil dan wajah jisung yang bulat menggemaskan itu memang terlihat seperti bocah yang belum puber

"Uh, aku kesini bersama suami"

"O-oh. Maaf aku tidak tau, kalau begitu apa yang membuatmu tidak nyaman hingga bersedih?"

Jisung menatap kearah altar yang tertata lalu kembali menatap ke arah lelaki asing tersebut dengan wajah tanpa mood

"Kenapa semua orang berbahagia ya? Saat pernikahanku dulu, aku pun melihat para tamu begitu berbahagia tanpa mereka tau jika salah satu mempelainya membenci pernikahannya saat itu.
Dan kali ini pun aku masih merasakannya."

Lelaki itu terdiam untuk sejenak, lalu kemudian tersenyum sambil serahkan gelas berisi orange juice

"Apa kau suka pada mempelainya? Chan?" tanya lelaki itu dan di balas anggukan oleh jisung, lelaki di hadapannya hanya mengangguk saja. Sudah menduganya

"Jika kau menyukainya bukankah harusnya kau juga bahagia di hari kebahagiaannya ini?"

"Tidak. Aku ingin bertukar posisi dan bersanding dengan kak chan, aku menyukainya sejak lama tapi karena sebuah kecelakaan mengharuskanku menikah dengan seseorang yang tak pernah ku suka sama sekali"

Lelaki itu terdiam lagi namun kali ini menatap tubuh jisung dari atas hingga bawah. Tidak ada luka di sana, bukan kah artinya mereka memang sudah ditakdirkan sebagai sepasang bond

"Apa kau tau? Jika suami mu mendengar ucapanmu ini yang ada dia akan sangat sakit hati" ucap si lelaki asing tersebut membuat jisung mengerinyit dan meneguk minumannya perlahan

"Aku tidak perduli padanya"

"Tapi kurasa dia perduli padamu. Kulihat suami mu itu sangat menjagamu dengan baik, apa kau tidak merasa bersalah? Menyukai seseorang lain saat kau sudah terikat oleh bond, bukankah itu terlalu berlebihan? Bagaimana perasaannya saat mendengar mu masih mencintai orang lain?"

Jisung hanya merengut, apa yang dikatakan lelaki itu terdengar menyebalkan namun memang benar adanya

"Buka matamu dan hargai suamimu kedepannya, aku rasa dia yang paling banyak tersiksa karena sifat kekanakanmu itu. Aku permisi"

[24] 910. || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang