Minho menarik satu stel pakaian tidur dari dalam lemari milik jisung. Lalu kemudian minho membuka tiap-tiap laci yang ada juga membongkar tas jisung. Mencari dimana jisung menyimpan supresannya
Namun sialnya minho tidak menemukannya dimanapun, mungkinkah jisung lupa membeli supresan? karena mengingat jadwal heatnya ada di minggu depan
"Ck!" minho menyeka bibirnya karena saliva yang hendak keluar tiap kali hirup feromon sang mate. Jika saja minho menyerah maka ia akan hilang kendali seperti malam itu, jisung yang sedang heat akan sangat berbahaya jika dekat dengannya
"K-kak..."
Itu suara jisung yang ada di lantai bawah. Minho mendudukan jisung di sofa ruang tengah karena minho langsung berlari ke lantai atas saat itu. Karena supresan tak juga di temukan akhirnya minho menyerah untuk mencari
Ia harus serahkan pakaian bersih untuk jisung kenakan agar lelaki mungil itu tidak demam nantinya
Langkahnya berderap memenuhi ruangan, minho bergegas menuju ruang tengah dimana jisung berada. Simpan satu stel pakaian tidurnya di atas meja dan berlutut untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah jisung yang sedang terduduk lemah
"Hei? Apa kau baik-baik saja? Bisa beri tau aku dimana kau menyimpan supresanmu? Aku tidak menemukannya dimanapun"
Jisung menggeleng kecil, tidak sanggup untuk bicara apalagi yang ada di hadapan nya saat ini adalah seorang alpha dominan.
Sadar jika jisung tidak bisa membalas nya jadi ia memilih untuk mengambilkan stelan itu ke atas pangkuan jisung. Ia tatap lagi wajah merah jisung yang merunduk dengan nafas terengahnya, minho mengusap pipi gembul jisung dengan telapak hangatnya lalu mengangkat wajah itu agar menatap ke arahnya
"Apa kau bisa melakukannya? Mengganti bajumu sendiri? Jika iya maka aku akan pergi sebentar untuk membeli supresan"
Jisung tidak membalas, tidak mengangguk juga menggeleng ia hanya mengunci pandangan pada manik sehitam arang minho, lalu kemudian ia merundukkan kepala hingga jatuh ke atas pundak minho
SET-
Bahkan tubuh mungilnya ikut jatuh ke atas pangkuan minho. Jisung lingkarkan tangannya pada leher sang dominan, peluk erat tubuh besar minho hingga kini baju minho ikut basah
"J-jisungie?"
"Sakit kak minho, sakit sekali rasanya."
Minho mengigit bibir sekuat tenaga, tangannya mengepal kuat padahal minho tangan minho masih berbalut perban akibat gigitan sebelumnya. Namun entah mengapa rasa sakitnya seolah hilang, rasa sakitnya kalah dengan sensasi memabukan dari aroma tubuh jisung yang sangat memancing
Minho bisa rasakan milik jisung mengembung di bawah sana. Namun tidak! Minho tidak akan melakukan hal-hal kotor di dalam pikirannya
"Duduklah kembali, aku akan membantumu"
Minho angkat kembali tubuh jisung ke atas sofa. Lalu menarik kaus yang sedang di pakai lelaki itu, melepasnya hingga membuat tubuh polos jisung hadir di hadapan wajahnya
Minho tertegun kaku dengan keringat bercucur. Tubuh polos di depannya ini pasti akan sangat sensitive saat di sentuh oleh jarinya, jangan lupakan nipple merah muda yang mencuat itu, terlihat seperti memanggil sang alpha untuk di mainkan
Lagi-lagi minho mengigit bibir, sesekali menjilat bibirnya yang terasa kering tanpa sebab. Minho keringkan tubuh jisung dengan handuk lalu memakaikan pakaian tidurnya ke tubuh jisung
Selesai dengan pakaian atas, selanjutnya adalah bagian tersulit. Yaitu dimana minho harus melepas celana jisung yang mengembung
"Jisungie? Apa kau yakin tidak bisa mengganti pakaianmu sendiri?" karena minho bersumpah ini sangat menyiksanya, miliknya pun bereaksi di bawah sana. Bagaimana bisa ia kuat untuk tidak sentuh tubuh molek jisung dalam keadaan heat?