Cerita Genre Dewasa!!!
Author selalu mengingatkan untuk bijak dalam membaca. ^^Happy reading all 💛💛💛
___
Aurora dan Ariel bertambah rasa gembiranya saat tiba di rumah, ada Sheila di sana. Gadis pirang itu duduk di teras rumah bersama seorang laki-laki dan juga seorang nenek. Sheila dan sang nenek melambai ke arah Aurora dan Ariel yang masih berada di boncengan mamanya.
"Mama gak bilang kalau ada Aunty Lila." Ucap Ariel bahagia, Lila adalah nama panggilan Sheila untuk Aurora dan Ariel. Kedua gadis kecil itu masih sedikit susah untuk menyebut nama Sheila. Jadilah mereka menyebut Sheila dengan nama Lila saja. Toh kata Sheila juga dulu saat dia kecil, sering dipanggil Lila oleh orang-orang sekitarnya.
"Kejutan, Sayang." Milly menghentikan motornya, baru setelah itu kedua anaknya turun dari atas motor hati-hati.
Sheila berjalan mendekat ke arah mereka berdua. Menggendong Ariel dan menuntun Aurora. Memang Ariel yang lebih manja kepada Sheila. Dan Aurora cenderung kalem dan pendiam anaknya. Biasanya memang begitu ketika ada anak kembar. Sifat mereka sangat berlawanan meski fisik mereka sama.
"Gimana sekolahnya, Sayang?" Tanya Sheila sambil berjalan menuju kursi yang berada di teras.
"Seru, Aunty." Jawab Aurora sambil tersenyum kecil.
"Bohong, Aunty. Sekolahnya menyebalkan." Ucap Ariel mengoreksi kata-kata Aurora.
"Kenapa Sayang?" Kini Sheila duduk di samping laki-laki yang menjadi kekasihnya itu. Koreksi, mereka memang sudah bertunangan. Namun baru kali ini Sheila mengajak tunangannya ke rumah Milly.
Sheila sengaja mengajak tunangannya berkunjung untuk menghibur Aurora dan Ariel. Kedua gadis kecil itu selalu mempermasalahkan fisiknya yang berbeda dengan teman-temannya. Mereka berdua sering dirundung teman-temannya. Dan itu membuat Sheila sedih juga. Sheila ingin mengenalkan Paul, tunangannya yang juga memiliki postur dan fisik orang luar. Paul merupakan pria blasteran juga, jadi wajahnya sangat bule.
"Temen-temen selalu gak mau main baleng kami." Ariel cemberut, duduk di pangkuan Sheila.
"Oh ya? Kenapa?" Tanya Sheila lembut.
"Kita gak sama kayak mereka. Katanya aku nenek sihil." Ariel kesal saat dirinya dikatai nenek sihir hanya karena rambut pirangnya.
"Mereka tuh yang nenek sihir. Kamu Princess gitu kok." Sheila mengecup puncak kepala Ariel.
"Om siapa?" Kini Aurora yang tengah dipangku oleh sang nenek bertanya pada laki-laki yang duduk di sebelah Sheila.
"Itu Uncle Paul. Tunangannya Aunty Lila." Ucap Milly menjawab, wanita itu duduk di sebelah nenek yang memangku Aurora.
Laki-laki yang bernama Paul itu tersenyum lalu menjabat tangan mungil Aurora dan Ariel bergantian. Tak lupa mencium pipi chubby kedua gadis itu dengan gemas. Paul termasuk orang yang ramah dan berwajah jenaka. Jadi cepat akrab dengan anak-anak. Dan wajahnya memang tidak menakutkan dilihat anak-anak. Setelah itu Paul kembali duduk di sebelah Sheila lagi.
"Apa itu tunangan, Ma?" Ariel yang kini penasaran.
"Uncle Paul akan menikah sama Aunty Lila nanti." Jawab Milly singkat dan jelas agar kedua anaknya itu mengerti.
"Oh, Aunty sama Uncle mau menikah." Aurora tersenyum memandangi kedua orang di hadapannya. "Terus kapan Mama menikah?" Tanyanya kini beralih pada sang Mama yang duduk di sebelahnya.
"Sayang." Milly mengusap lembut rambut panjang putrinya. Pertanyaan polos dari sang buah hati sangat mengena di hatinya. Namun Milly harus tetap tegar dan sabar menghadapinya. Mereka berdua tidak tahu apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milik Kita (Sequel Bukan Milikku) [Telah Terbit]
RomanceTelah terbit di Gente Books! Novel Bukan Milikku dan Milik Kita terbit jadi 1 buku ya, Guys. Judulnya jadi Bukan Milikku (Milik Kita). Untuk info pemesanan bisa hubungi Author! 🧡 ___ Perasaan bersalah menghantui Arraz selama lima tahun terakhir. Aw...