Destiny (12)

706 78 7
                                    


"Lu masih sama si ka Nathan Drun?" tanya Ara pada Vivi yang kini sudah berada di kamar asramanya.

"Masih, kenape?"

"Nanya doang, biasanya lu ketemu mulu sekarang jarang kan tumben gitu"

"Iye drun tumben lu kaga bucin" sahut Dey.

"Bucin apaan bucin?" tanya Zee, memang Zee ini paling polos dan bodoamat soal cinta di antara semuanya.

"Budak china" jawab Olla asal.

"Iya kah? emang Vivi dari China?" tanya Zee dengan polos.

"Bukan Zee jangan di dengerin si Olla sesat" jawab Dey.

"Ye kan ka Nathan juga udah kuliah jadi sibuk"kata Vivi dan yang mendengarpun hanya menganggukan kepalanya.

Entah kebetulan atau Nathan merasa telinga nya panas, tiba tiba Vivi menerima chat dari Nathan.

ting

Vivi langsung membuka pesan itu dan membalasnya.

Ka Nathan

Vii besok sibuk?

kaya nya si ga, knp?

Tidak perlu menunggu lama Nathan pun langsung membalas chat Vivi.

Yaudah besok ketemu ya, nanti di jemput jam 19.00

di sekolah ya jemputnya soalnya lagi tinggal di asrama

Oke see u cantik

see u

"Tuh kan baru aje di omongin dah ngechat ngajak jalan" kata Vivi sambil memainkan ponselnya.

"Jangan-jangan die ngerasa kuping nye panas dan tau yang ngomongin kite, jadi langsung ngechat tuh" jawab Olla, yang lainnya pun hanya terkekeh dan melanjutkn aktifitasnya masing masing.

Nathan Alastair Tristan Ardhani adalah pacar dari seorang Viona Gladwin. Laki-laki itu datang di waktu yang tepat, saat Vivi merasa terpuruk dan sudah tidak percaya pada laki-laki  Nathan datang meyakinkan Vivi bahwa semua laki-laki itu tidak sama. Perlakuan Nathan yang baik dan memperlakukan Vivi layaknya ratu membuat Vivi luluh dan kembali percaya pada laki-laki. Mereka berpacaran sudah kurang lebih 6 bulan, namun akhir akhir ini Vivi merasakan ada yang aneh dengan Nathan bahkan untuk berkabarpun sudah jarang.

———

Pagi ini Vivi dan yang lainnya sudah kembali bersekolah dan belajar seperti biasanya. Saat pelajaran berlangsung Vivi merasa bosan dan hendak pergi ke toilet.

"Stt ra ra" panggil Vivi dengan pelan. Ara yang kebetulan mejanya di samping Vivi pun langsung menoleh dan menaikan alisnya tanpa menjawab.

"Toilet"

"Lo duluan" jawab Ara dengan pelan.

"Lo aja cepet" jawab Vivi.

"Buu, saya izin ke toilet yaa" izin Ara pada bu Veranda.

"Jangan, kamu pasti malah ke kantin" jawab nya.

"Ehh, si ibu saya kan izin nya ke toilet bukan ke kantin, ya kalo sama ibu diizininnya ke kantin yaudah saya mau ke kantin nih"

Destiny [vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang