Destiny (26)

762 93 31
                                    

Happy reading!

_______________________________

Setelah kejadian di kelas Chika tadi, Vivi jadi pendiam, karena ia juga didiamkan oleh Chika. Saat ia berbicara dan meminta maaf pada Chika ia tidak di hiraukan bahkan dilirik pun sepertinya tidak. Mengapa Chika semarah itu pada Vivi?

Kini Vivi, Mira, Olla dan Ara baru saja selesai mengikuti kumpul eskul bersama kelas X dan XII. Tadi, mereka memperkenalkan beberapa alat musik pada kelas X, agar kelas X bisa lebih cepat mengenal alat musik dan jika ada lomba mereka sudah siap.

"Duluan ya." pamit Rizki saat sudah di depan pintu ruang band.

"Iya kak hati-hati." jawab Ara.

"Kita juga duluan, bye." pamit Nadila dan kelas XII lainnya.

"Hati-hati." dan kini hanya tinggal mereka berempat.

Mereka bisa melihat pintu asrama milik Freya pintunya terbuka lebar, Ara langsung berjalan menuju pintu kamar asrama Freya, tapi ia tidak masuk ke dalam.

"Hai Fio." sapa Ara pada Fiony. Bukan hanya Fiony yang menoleh ke arah pintu, tapi semua yang ada di ruangan itu langsung menoleh.

"Hai ka Ara." jawab Fiony sambil melambaikan tangannya.

"Oi Chik." Vivi ikut menyapa Chika dengan so asik. Tapi, Chika tidak menjawab nya ia malah fokus pada televisi. Yang lainnya pun menahan tawanya, seperti saat di kantin tadi, Vivi benar-benar tidak di gubris oleh Chika.

"Yhaa kacang mahal ye Drun." ujar Olla pada Vivi.

"Kacang panggang rosta." sahut Mira.

"Apaan, orang gue nyapa Chikcak noh ada." Vivi menunjuk ke tembok seolah-olah melihat sesuatu.

"Chikcak apaan anying?" tanya Ara.

"Itu cikcak, cikcak di dinding." Vivi bernyanyi sambil berjalan meninggalkan Mira, Olla dan Ara.

"Cicak bodoh." sahut Olla.

"Yaudah, kita balik ya samlekomm." pamit Ara lalu mereka berjalan menyusul Vivi.

Sesampainya di parkiran mereka langsung menaiki motor nya masing-masing.

"Emang kenape dah si Chika sampe marah gitu?" tanya Olla sambil memakai helm nya.

"Tadi si Badrun jail, ngambil bucket nya Chika terus jatoh. Pas mau di ambil keburu ke injek sama temen kelas si Chika." jelas Ara pada Olla.

"Lagian kenapa lu jail." Mira menyentil kening Vivi.

"Ya niat gue cuman becanda kan, mana tau bakal keinjek gitu." jawab Vivi sambil mengelus keningnya yang tadi di sentil, lalu memakai helm full face nya.

"Dah lah balik, besok lagi aje minta maaf nya Drun. Gue duluan ye!" pamit Olla lalu ia melajukan motornya.

"Tiati tiang diem jangan di tabrak!" teriak Mira.

"Gue juga duluan ye, hati-hati lo Mir, Ra." pamit Vivi.

"Lu juga hati-hati." ujar Mira,Vivi langsung melajukan motornya meninggalkan area sekolah.

Destiny [vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang