Happy reading!
________________________________
Chika dan Vivi kini sudah sampai di apartemen
milik Vivi. Sebenarnya Vivi sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya tujuan dirinya mengajak Chika menginap di apart nya."Lu kalau mau bersih-bersih langsung aja ke toilet." ujar Vivi pada Chika, tadi Chika tidak sempat membersihakn badannya karena Vivi memburu-buru dirinya.
"Yaudah, gue mau langsung bersih-bersih. Gerah tau lagian buru buru banget." Chika menekankan kata Gerah di samping telinga Vivi. Lalu ia berjalan ke toilet sambil membawa baju ganti nya dan beberapa peralatan mandi.
Vivi tidak menjawab dari tadi telinganya sudah panas mendengarkan ocehan Chika selama di perjalanan.
Sambil menunggu Chika selesai mandi, ia mengecek kulkas nya untuk melihat masih ada stok cemilan apa tidak. Dan syukur nya masih ada jadi ia tidak perlu repot-repot pergi keluar untuk membeli cemilan.
———
Pukul 19:00
Chika sedang mengerjakan tugas nya, sambil terus mengoceh. Ingin sekali Vivi menyumpal mulut Chika dengan stik PS yang dipegangnya.
"Jangan maks—"
"Lu bisa berhenti ngomel ga? telinga gue udah panas dari tadi denger lu ngomel-ngomel." potong Vivi, lalu ia berdiri menatap Chika.
Sedangkan Chika ia hanya memasang wajah bete nya.
"Kalo ga mau nginep yaudah lu bisa pulang." ujar Vivi.
"Yaudah." Chika langsung menutup buku nya, lalu memasukannya kedalam tas.
Kalian tau kenapa sedari tadi Chika mengomel? ya, karena sebenarnya ia merasa gugup apalagi nanti ia akan tidur bersebelahan dengan Vivi.
Chika sudah memasukan buku-buku dan barang lainnya kedalam tas. Vivi hanya diam sambil memperhatikan gerak gerik Chika. Setelah Chika membereskan barangnya ia langsung menatap pada Vivi.
"Ngapain ngeliatin?" tanya Chika dengan tidak santai.
"Marah-marah mulu, heran gue." Vivi berjalan membuka kulkas untuk mengambil ice cream.
Chika mendongakkan kepala nya saat melihat ada ice crem yang sudah dibuka di depan matanya. "Nih." ujar Vivi.
"Yeayy ice cream." seketika rasa gugup nya hilang begitu saja. Namun saat Chika akan mengambil ice cream dari tangan Vivi, ya bukan Vivi kalau tidak jail. Ia langsung menjilat ice cream itu.
"Ih kok di jilat si." Chika memasang wajah bete dan mengerucutkan bibirnya. Mengapa Vivi merasa gemas saat melihat wajah Chika yang seperti ini.
"Ambil sendiri di kulkas." ujar Vivi lalu ia duduk di sofa dan kembali memainkan ps nya.
"Gamau, aku mau yang ituu." rengek Chika sambil menggoyang-goyang kan bahu Vivi.
"Ini udah gue makan, masih ada yang lain di kulkas." tapi Chika terus saja menggoyang-goyangkan tubuh Vivi.
"Ambilin, ambilin, ambilin." namun Vivi tidak menjawab, arghhh kenapa dia merasa gemas mendengar suara Chika seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [vikuy]
Teen FictionViona Gladwin adalah gadis yang selalu di khianati oleh lelaki bahkan ayahnya sendiri. Akankah ia tetap percaya pada laki laki atau malah mencoba melakukan hal baru setelah bertemu dengan gadis yang bernama Yessica Tamara? ⚠️GXG⚠️