Happy reading!
Kini mereka sudah berkumpul di parkiran untuk pergi menuju tempat bermain Billiard.
"Ini yang di bonceng ga pada pake helm?" tanya Mira.
"Lah iya ya" sahut Ara sambil menggaruk pelipisnya.
"Di pos satpam ada, minjem aje" ujar Vivi lalu ia berjalan menuju pos satpam.
"Pa minjem helm dong" pinta Vivi pada satpam.
"Berapa non?" tanyanya.
"Enam pa" satpam itu pun langsung mengeluarkan 6 helm bogo.
"Raa bantu ngapa" teriak Vivi, Ara pun langsung membantu Vivi membawa helmnya.
"Pinjem dulu ya pa"
"Iya non" Vivi dan Ara pun melangkahkan kakinya kembali ke sekumpulan teman-temannya. Lalu membagikan helm itu pada Chika dan kawan-kawan.
Vivi langsung menaiki motor dan memasang helm full face nya. Matanya melirik ke arah Chika yang nampak kesusahan mengaitkan tali helm. Ia pun mendengus, lalu menarik Chika mendekat ke arahnya. Sontak Chika melotot, menahan kaget. Pasalnya, jarak mereka sangat dekat.
Vivi memasang wajah datar dan tangannya ia julurkan berusaha membantu Chika mengaitkan tali helm tersebut.
Klik
"Gini aja kaga bisa" ujar nya sambil menatap Chika. Bukannya menjauh, Chika malah terpaku pada tatapan Vivi yang kini menatap dirinya. Tak ada diantara mereka yang mengalihkan tatapan, hingga suara seseorang membuat mereka langsung mengakhirinya dan mendadak salah tingkah.
"Udah belum nih drama tatap-tatapannya." ujar Fiony yang kini sudah menaiki motor Ara. Dan kepalanya ia simpan di pundak Ara.
Vivi pun mengerjapkan matanya lalu melihat ke arah teman-temannya yang ternyata sudah siap akan berjalan.
"Naik" perintah Vivi pada Chika. Setelah Chika naik pada motor, Vivi pun langsung menyalakan motor nya.
"Jalan" ujar Vivi.
Brum brum brum
Suara deru motor mulai terdengar bersahutan. Mereka mulai melajukan kendaraannya masing-masing.
Motor ninja, dan mobil milik mereka sore ini mengisi padatnya Ibu Kota. Tatapannya melihat ke arah lampu merah yang tersisa beberapa detik lagi. Setelah lampu lalu lintas kembali hijau, mereka langsung menjalankan kembali kendaraannya.
———
Mereka memarkirkan kendaraannya di tempat parkiran. Setelahnya mereka masuk kedalam bangunan yang diatasnya terdapat palang bertuliskan Afterhour Billiard And Bar.
Jangan karena ada tulisan 'bar' kalian jadi berfikir aneh-aneh. Disana memang ada bar juga namun mereka hanya ingin bermain Billiard tidak dengan meminum yang aneh-aneh.
Saat masuk mereka langsung disambut oleh dinginnya pendingin ruangan yang terpasang di setiap sudut bangunan itu. Suara alunan musik dari arah bar menusuk telinga mereka. Biasanya jika masih sore musik belum dinyalakan namun entah mengapa kali ini sudah di nyalakan dan terlihat lebih padat dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [vikuy]
Teen FictionViona Gladwin adalah gadis yang selalu di khianati oleh lelaki bahkan ayahnya sendiri. Akankah ia tetap percaya pada laki laki atau malah mencoba melakukan hal baru setelah bertemu dengan gadis yang bernama Yessica Tamara? ⚠️GXG⚠️