Destiny (32)

763 74 19
                                    

Happy reading!

________________________________

"D-dia pacar gua."

Semua murid yang sedang menonton keributan ini, langsung menengok ke arah pintu sekaligus ke sumber suara yang memecah keheningan.

"Siape tu yang ngomong?" tanya Dey ia melihat ada Anin, Jinan, Cindy, Sisca, Ariel, dan Celine yang baru masuk kedalam kelas.

"Heh minggir gua kaga keliatan!" tegur orang yang berdiri paling depan diantara Jinan dan yang lainnya.

Seketika yang ada di ruangan pun menahan tawanya. "Makannya lu tinggian dikit, lay." ledek Ariel.

"Berisik." ketus nya. Mereka pun menepikan badannya dan akhirnya munculah orang itu.

Orang itu berjalan mendekat pada Vivi dan berdiri di sebelah Chika.

"Dia pacar gua." ujar Eve menunjuk Chika.

Semua yang ada di kelas melongo kaget dan tidak percaya. Apalagi Chika, ia saja tidak kenal dekat dengan Eve tapi mengapa orang itu malah meng-claim Chika sebagai pacarnya.

"Kak lu jang——"

Vivi menyimpan jari telunjuk di depan mulutnya sendiri membuat Olla tidak melanjutkan perkataannya.

Nanda tersenyum sinis "Jagain dong pacarnya biar ngga gatel sama orang lain."

Vivi mendekat ke arah Nanda "Kaga kebalik?" tanya nya dengan dingin.

"Kenapa lo sebegitunya ngebela si jalang? dia aja udah punya pacar." seketika rahang Vivi mengeras mendengarnya. Sama hal nya dengan Chika "Pasti lo udah di kasih icip tubuh nya dia kan?"

"Jaga mulut lo ya an—!" geram Chika yang sudah sangat emosi mendengarnya. Ia hendak mendekat pada Nanda namun tangannya ditahan oleh Eve.

"Dia adik gue. Kakak mana yang kaga marah ngeliat adenya sendiri di kata-katain sama orang?" tanya Vivi dengan dingin.

Vivi menengok ke arah belakang  "Lu liat itu?––" ia menunjuk cctv yang ada di sudut ruangan. "—perlakuan lu ke Chika udah terekam jelas, dan gue pastiin lu bisa di drop out dari sekolah!"

Nanda pun seketika langsung panik. "Oh my god, Nanda doang kan Vi? gue sama Tasya ngga?" panik Indy.

"Lo bertiga."

"Padahal gue dari tadi diem." ucap Tasya.

"Lo udah gede Nanda. Bahkan lo Osis, tapi kerjaan lo labrak-labrak adik kelas. Kaga ada kerjaan lain yang sedikit berfaedah apa?" ucapan Eve membuat Nanda kesal dan pergi keluar dari kerumunan sebelum dirinya di permalukan oleh Eve.

Sebelum benar-benar keluar ia menatap tajam pada Chika yang entah apa artinya.

"Heuuhh gue sambit juga pala lo!" teriak Oniel dengan kesal.

"Eitss santai dong." ucap salah satu murid yang ditabrak oleh Nanda. Ketiga kurcaci itu langsung saja pergi meninggalkan kelas.

Destiny [vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang