"Heh lo pada ga akan bangun" teriak Mira yang sudah siap memakai seragam sekolah nya.
Dey yang sedang sarapan pun langsung menyahut "Udeh biarin aje, telat telat tuh"
"Nghhh apa si opung masi pagi, berisik banget deh" kesal Zee dengan suara khas orang bangun tidur sambil menggeliat. Sedangkan Ara,Vivi dan Olla mereka masih asik didalam mimpinya.
"Bangun Zee bilangin papah loh" Zee pun langsung bangun dari tidurnya dengan raut wajah yang kesal, dan turun dari kasurnya.
"Apasi papah papah mulu, siapa papah?" tanya nya sambil menghentak hentakan kaki dan kembali tidur di kasur milik Mira.
"Heh malah tidur lagi cepet ke air!" Mira langsung menjewer telinga Zee.
"Aw..aw..aw iya iya iya sabar dongg ah" Zee meringis kesakitan lalu mengusap telinga nya yang tadi di jewer oleh Mira. Dengan setengah sadar Zee mulai berjalan ke arah kamar mandi dan tidak sengaja menabrak kulkas.
"Adohhhh" teriak Zee.
Dey yang melihatnya pun tertawa puas "Kulkas diem aja lu tabrak Zee Zee" dan Mira pun hanya terkekeh.
———
Vivi, Ara dan Olla sudah beres menjalankan hukumannya dan mulai berjalan menuju kantin untuk menghampiri Mira yang sedang bergabung dengan Freya dan kawan kawan.
"Ko lama lu pade" sapa Dey pada mereka yang baru datang.
"Sebenernya si udah beres dari tadi, cuman kita males belajar jadi tidur dulu aja di perpus" jawab Ara dengan santai sambil duduk di kursi yang kosong.
"Baru juga 4 hari masuk, udah di hukum ae padaan" ujar Mira.
"Ya lo kaga bangunin kite opung" sahut Olla sambil meminum minuman yang ada di depannya.
"Heh main minum aja" tegur Kathrina dan Olla pun hanya menyengir polos.
"Udah di bangunin, lo pada tidur kaya simulasi mati" kata Mira dengan kesal Freya dan kawan kawan pun hanya menyimak percakapan mereka.
Memang benar kata Mira mereka itu tidur seperti sedang simulasi mati. Sudah di percikan oleh air, sudah dinyalakan musik jedag jedug, sudah di timpuk pake bantal, dan berbagai macam cara lainnya tapi tetap saja tidak bangun. Mira, Zee dan Dey yang kesal pun langsung meninggalkan mereka, alhasil mereka terlambat masuk kelas dan terkena hukuman untuk menyapu perpustakaan.
"Ya kite tidur abis adzan subuh ye ra la, gimane ga ngantuk" Ara dan Olla pun hanya menganggukan kepalanya. Vivi mengedarkan pandangannya kedepan dan mencari orang yang ia cari.
"Loh yang jelek mana?" tanya Vivi pada Freya dan yang lainnya.
Mereka mengkerutkan keningnya dan memandang satu sama lain.
"Siapa? gada yang jelek di antara kita" jawab Ashel dengan PD.
"Dih pd banget" cibir Zee.
"Tapi emang iya pada cakep si, apalagi Fiony" sahut Ara sambil tersenyum ke arah Fiony. Dan Fiony pun hanya tersenyum malu sedangkan yang lainnya memutar bola matanya malas.
"Itu loh yang satu lagi sape si? Chik Chikuy ehh Chika" ujar Vivi.
"Lo kayanye harus periksa ke dokter mata deh drun, masa si Chika yang kaya bidadari dibilang jelek" kata Dey sambil menggeleng tak habis Fikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [vikuy]
Novela JuvenilViona Gladwin adalah gadis yang selalu di khianati oleh lelaki bahkan ayahnya sendiri. Akankah ia tetap percaya pada laki laki atau malah mencoba melakukan hal baru setelah bertemu dengan gadis yang bernama Yessica Tamara? ⚠️GXG⚠️