26

127 23 2
                                    


Semester baru telah dimulai. Setelah libur sekitar dua minggu setelah bagi rapot, para pelajar kembali masuk sekolah. Termasuk Sma Bighit Label.

Semester ini mungkin bakalan lebih berat. Soalnya mau kenaikan kelas. Dan kelas dua belas juga mau ujian.

Karena itu geng ini gak bisa main atau ngumpul bareng sesering dulu.

Baru hari pertama aja sibuknya udah bukan main. Mereka langsung dihujani oleh berbagai macam materi pelajaran yang entah ngerti atau nggak.

'Gila cuy! Ini apaan?'

Batin Baekho menangis ketika dia melihat rumus fisika yang ribetnya minta ampun.

Bukan cuma Baekho sih, hampir semua siswa mengeluh karena itu. Tak terkecuali siswa pintar kayak Minhyun atau Woozi.

Semangat!

●●●●●

Seminggu pun berlalu.

"Gila, mau pingsan aja rasanya. Otak gue mau meledak"

Heeseung meletakkan kepalanya di meja kantin. Dia capek. Bukan badannya, tapi otaknya.

"Semester dua emang rintangan banget" -Jake

"Kita aja yang masih kelas sepuluh udah sepusing ini. Gimana kelas dua belas ya?" -Huening

"Mau meningsoy"

Mereka bertiga noleh ke arah sumber suara. Ternyata itu Jhope yang jalannya lesu banget. Selain karena pelajaran, dia juga belum makan. Ya lesunya dua kali lipat deh.

"Lo kenapa bang? Kek orang belum makan tiga hari aja" -Heeseung

"Gue emang belum makan"

"Ya makan lah" -Huening

"Pesenin gue dong. Gue gak ada tenaga buat jalan. Tenang aja, gue yang bayar kok"

Mereka bertiga menghela napas pelan. Agak lebay juga abang yang satu ini.

Setelah diskusi pendek, akhirnya Jake yang pergi mesenin. Sementara tiga orang lainnya ngobrol.

"Gimana bang? Pusing?" -Heeseung

"Gausah ditanya seung. Lo tau gak materi kelas dua belas kek gimana?"

"Tau"

Huening dan Heeseung menjawab serempak.

"Pokoknya itu pusing banget. Nanti pas kalian udah ada di kelas gue sekarang bakal ngerasain"

Kemudian Jake datang membawa semangkuk mie soto. Langsung aja dilahap sama Jhope.

"Jangan lupa bayar" -Jake

Jhope mengacungkan jempolnya.

♤~♡~◇~♧

Pulang sekolah, semua siswa pada berhamburan. Di parkiran pun jadi penuh. Makanya ni tiga orang duduk dulu di depan kelas.

Yaitu Sinb, Jungwon, sama Eunha. Mereka duduk di kursi yang ada di depan kelas. Sambil ngemil tentunya.

Alasan kenapa mereka ada disini dan bukan diparkiran itu karena ya itu tadi, penuh. Banyak motor lalu lalang. Kalau gak hati-hati bisa bisa ketabrak. Dan Sinb ini tipikal orang yang sembrono. Pernah dia main nyebrang aja gak liat kanan kiri. Dan berakhir ditarik Eunha.

Eunha ya jelas parno. Siapa yang gak parno coba kalau temannya hampir ketabrak? Makanya Eunha nyuruh nanti aja. Pas udah sepi.

"Udah ni keknya. Yok lah" -Eunha

Mereka bertiga berdiri lalu berjalan beriringan. Yang nanya Soobin kemana, dia ada latihan ekskul hari ini.

Mereka langsung ngambil motor masing-masing. Btw tempat motor Eunha sama Sinb agak jauhan. Jadi mereka pisah.

"Kak, boleh mampir makan dulu nggak? Uwon laper"

Jungwon memonyongkan bibirnya agar dituruti. Karena dia tau Eunha tuh lemah sama yang imut imut. Padahal gak kek gitu juga pasti diturutin kok. Toh dia emang imut dari orok.

Eunha yang gemes jadi nguyel-nguyel pipi Jungwon. Sampai tu anak pasrah.

"Iya ayok. Kakak juga laper"

Fyi, ortu mereka itu kerja dari pagi sampai malam. Dan dirumah mereka gak ada pembantu. Otomatis untuk makan siang gak ada yang masak. Kadang sarapan sama makan malam juga mereka beli.

Eunha melajukan motornya keluar parkiran. Bersamaan dengan trio s bersaudara. Siapa lagi kalau bukan S.coups, Sowon, dan Sunghoon.

"Kak Sowon"

Eunha manggil mereka dengan sedikit teriak. Sowon menghentikan motornya. Begitu juga dengan S.coups yang ngebonceng Sunghoon.

"Napa na?"

"Mau ikut kita gak? Mau makan nih"

"Hmmm keknya nggak dulu deh na. Kita mau ngerjain latihan try out yang buanyak banget. Si bungsu juga udah kangen kasur katanya"

"Rebahan terosss"

"Bacot lo won. Kek lo nggak gitu aja"

Jungwon nyengir. Mereka lalu ngomong ngomong bentar. Sebenarnya yang ngomong cuman Sowon sama Eunha doang. Tiga lelaki jantan ini cuman nyimak doang.

Sampai akhirnya Sowon pamit duluan. Dan meninggalkan Eunha sama Jungwon didepan pagar. Mereka nunggu Sinb. Yang entah kenapa belom keluar.

Tak lama kemudian orang yang ditunggu nongol juga.

"Lama bener mbih?"

"Ada yang nembak gue"

Eunha keselek air liurnya sendiri.

"Sumpah?"

"Beneran. Abang kelas lagi"

Eunha masih gak percaya. Ada gitu ya cowok yang mau sama manusia galak modelan Sinb.

Laknat sekali kau na :)

"Lo terima kak?"

"Enggak lah"

"Lah napa?" -Eunha

"Alasan pertama karena gue males pacaran. Alasan kedua gue gak mau buang buang waktu. Dia itu udah kelas dua belas. Bentar lagi mau ujian. Kalau dia buang waktu buat pacaran gimana nilainya nanti? Makanya gue suruh fokus aja dulu ke pendidikan"

"Wah ternyata lo pedulian juga ya"

Sinb tersenyum bangga.

"Tapi emang bener sih apa yang lo lakuin. Tadi kak Sowon ngeluh karena tugas yang numpuk. Istirahat aja rasanya gak bisa"

"Nah itu. Kelas dua belas emang berat"

Eunha mengangguk setuju.

Sedangkan Jungwon yang udah kelewat laper memukul pelan pundak Eunha.

"Kak gue laper!!"

"Buset dah bocah. Makan mulu"

"Suka-suka gue lah"

Sinb cantik Sinb sabar.

"Eh iya sorry. Ikut nggak lo?"

"Hehe yok lah. Gue juga laper"

Jungwon kemudian memasang muka julid khasnya.

"Napa lo?!"

"Nggak"

Lalu ketiga orang itu pergi meninggalkan area sekolahan.





Gaje banget ya bund✌

Bighit Label School ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang