Duo Upil

1.9K 308 46
                                    

Junkyu saat ini sedang memberi makan anjing peliharaan Haruto, bosnya saat itu sedang keluar untuk rapat.

Wanita Kim itu melihat Ruru sedang melahap makanan anjing yang baru saja ia tuangkan tadi ke mangkok, sesekali tangannya mengelus rambut Ruru yang lembut.

Jeongwoo yang kebetulan sedang berada di ruangan Haruto melihat kegiatan Junkyu, dalam benaknya ada beberapa hal yang sedikit membingungkan.

Ruru termasuk anjing pintar yang bisa mengetahui keberadaan tuannya, jika ada orang asing yang Ruru tidak kenali anjing itu akan menggonggong marah. Tapi kenapa ketika Junkyu yang mendekatinya anjing tersebut menjadi penurut? Padahal Junkyu kategori orang asing, apalagi melihat Ruru yang entah kenapa terlihat bahagia di dekat Junkyu.

Ketika sedang asik overthingking tiba-tiba sebuah ingatan tentang perkataan Haruto terlintas di kepalanya, tentang asal mula anjing itu.

"Dulu ada orang yang kasih gue anjing pas gue lagi sendirian di taman, gue gak begitu ingat mukanya karna pas itu gue lagi ngelamun. Tapi gue masih ingat dia pernah bilang gini ke anjingnya 'maaf aku gak bisa antarin kamu ke penampungan hewan, jadi kamu sama orang ini aja.' terus dia pergi. Lalu gue sadar pas anjing itu ngeggonggong di depan gue."

Jeongwoo melirik ke arah Junkyu yang masih bermain dengan Ruru, entah kenapa firasatnya mengatakan Junkyu dan Ruru seperti ada suatu hubungan.

Kritt

"Selamat siang pak Haruto!"

Sapaan Junkyu membuat Jeongwoo yang tadi sedang berpikir langsung terkejut dan ikutan membungkuk hormat.

"Selamat siang dan selamat datang pak Haruto!"

Ketika sedang membungkuk tiba-tiba indra pendengarannya menangkap suara tahan tawa membuat ia mendongak.

Di depannya kini terlihat wajah Eric, ketua devisi yang sedang memandangnya dengan tatapan aneh. Jeongwoo kira yang datang tadi adalah Haruto, ternyata Eric yang mampir ke ruangan bosnya untuk menyerahkan berkas.

"E-eh...pak Eric, maaf pak...silahkan lewat hehehe..." Ucap Jeongwoo gugup kemudian ia menyampingkan tubuhnya sedikit agar lelaki didepannya itu bisa ke meja Haruto.

Eric kemudian meletakkan berkasnya lalu berjalan ke pintu keluar, "oh ya Jeongwoo lain kali jangan ngelamun lagi, ntar kerasukan kek tadi."

Begitu ketua devisi tadi sudah tidak ada di pandangan mereka, Junkyu yang sedari tadi menahan tawanya sudah tidak kuat, alhasil tawa pecahnya keluar.

"BWAHAHAHAHAHA MAAP PAK TAPI NGAKAK BANGET!"

Jeongwoo yang kepalang malu mendekati Junkyu dan kemudian menyenggol bahunya, tidak terima wanita itu malah membalasnya hingga akhirnya terjadilah pergelutan diantara mereka.

"Dih bapak kenapa nyenggol saya?!"

"Kamu enak amat ngerjain saya sama ngetawain saya, anak bawang sokab banget!"

"Lohh makanya pak jangan ngelamun, ntar kek kata pak Eric kerasukan kunti jambu mampus!"

Begitu seterusnya, hingga tak sadar Haruto sudah memasuki ruangannya dan mendapati dua manusia bodoh di depannya ini sedang adu jambak. Sebenarnya gak, Junkyu yang jambak dan Jeongwoo yang naik-narik tangan Junkyu minta di lepaskan sesekali mencubitnya.

"Ngapain kalian?" Suara berat miliknya yang menginterupsi berhasil membuat perdebatan duo itu berhenti.

Junkyu dan Jeongwoo memang sudah berhenti dan kini mereka mengibas-ibas baju mereka, namun tidak pada tatapan maut mereka berdua yang masih adu sinis.

Haruto mendekati mejanya dan mengambil berkas yang tadi diserahkan oleh Eric.

Ketika pria itu sedang fokus, Jeongwoo dan Junkyu secara diam-diam melanjutkan acara pergelutan tadi. Masih menyenggol satu sama lain.

Saat Haruto berbalik badannya, kedua orang itu langsung berhenti bergelut dan tersenyum seakan tidak ada hal aneh yang terjadi.

"Kim Junkyu." Panggil Haruto.

"Iya pak?"

Haruto melepaskan kacamata yang ia pakai sebelumnya kemudian menatap manik mata Junkyu, "tolong ini di revisi ulang."

Junkyu mengambil kertas tersebut, baru saja ia berputar balik kaki Jeongwoo tanpa sengaja menyenggol kakinya hingga membuat ia jatuh.

Ruru yang melihat itu langsung menggonggong, seakan tidak terima melihat Junkyu jatuh seperti itu.

"Ehh astagaa maap Kyu, gak sengaja saya!" Jeongwoo sudah ancang-ancang membantu wanita itu.

Haruto yang melihatnya itu hanya menggeleng, tanpa sengaja matanya memandang ke arah celana dalam Junkyu yang kebetulan wanita itu memakai rok pendek hari ini.

Spontan telinganya memerah, Haruto kemudian melemparkan jasnya ke paha Junkyu membuat wanita Kim itu bingung, begitu pula dengan Jeongwoo.

"Anu...celanamu keliatan..." Bisik Haruto yang sudah memalingkan wajahnya.

Awalnya sedikit ada keheningan disitu, hingga kemudian Junkyu sadar dan wajahnya memerah seperti tomat rebus. Lalu ia berdiri dengan gusar, mengambil jas tadi lalu melempar kembali ke wajah tampan Haruto dengan kasar.

"DASAR PAK CABUL!!!!" Teriaknya lalu berlari keluar dari ruangan.

Haruto membelalakkan matanya, kemudian menatap Jeongwoo yang juga dibalas oleh pria itu dengan tatapan tidak percaya.

"Lah To..."

"SUMPAH GUA GAK SENGAJA!" Ucap Haruto, telinganya masih merah.

Bayangan celana dalam Junkyu masih terbayang di benaknya, "btw celananya warna pink apa merah ya tadi?"

•••
Nanti chapter selanjutnya bakal bahas Hyunsuk dan Jihoon kok, jadi penumpang Sukhoon mohon bersabar yahh ^^

Thank you for reading, jangan lupa vomment dan jaga kesehatan! Love you all ❤️❤️

- Fio 🌙✨, 8 Juli 2021

Classic • Harukyu ft. Sukhoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang