incident

1.7K 242 46
                                    

P, kangen ndak?
.
.
.
.
.

Semenjak masalah alat penyadap suara itu, Hyunsuk menelpon Yoshi. Dan Jihoon yang menelpon Junkyu untuk ke rumah sang bos, sahabatnya datang beserta pacar barunya yang tak lain adalah Haruto. Tenang, Doyoung sudah dititipkan dengan Asahi.

Disinilah mereka, berdebat masalah alat penyadap suara yang terpasang di kerah baju Jihoon. Mengetahui wanita itu sekarang dalam posisi terancam.

"Jihoon pernah jalan sendiri terus ketemu orang asing gak?" Tanya Yoshi.

Jihoon berusaha mengingat sembari terdiam, sepertinya jarang sekali ia berjalan sendirian. Soalnya dirinya selalu bersama Junkyu setiap saat, ia lalu menggeleng.

Yoshi yang melihat gelengan tersebut menghela nafas, sepertinya Jihoon clueless. Belum ada info tajam untuk mengetahui dalang dibalik penyadap itu.

Haruto lalu menelpon Jeongwoo untuk ke rumah Hyunsuk juga, meminta bantuan. Selang beberapa menit kemudian Jeongwoo sudah datang dan ikut bergabung, matanya menelisik alat kecil itu.

"Sebenernya bakal sulit kalo kita yang cari tau, apalagi kita bukan detektif. Kita cuma pekerja kantoran biasa." Ucap Jeongwoo yang dibenarkan kelima orang tersebut.

"Kalo gitu kita harus beritahu polisi!" Usul Junkyu.

"Apa kita harus? Siapa tau orang yang mengancam Jihoon ini punya ide lain?"

"Seperti apa idenya?"

Hyunsuk terdiam, dirinya juga clueless. Tapi ia yakin kalau si pengancam punya ide licik lain, seperti...mungkin saja bukan Jihoon incarannya? Tapi alasan memakai alat penyadap suara ke Jihoon buat apa?

Jihoon mengurut keningnya, dirinya ketakutan karna mengetahui ada seseorang yang saat ini sedang mengincarnya, apalagi teringat ia pernah di kejar seseorang ketika di persimpangan sibuk.

Tunggu, benar! Orang aneh yang mengikutinya ketika di persimpangan.

"Pak Yoshi, tentang cctv di persimpangan itu sudah di cek kemarin gak?"

Yoshi menggeleng, "sudah saya cek, tapi nihil. Disana gak cuma 1 orang yang memakai serba hitam, dia juga cepat sekali menghindar dari kamera cctv."

"Tapi saya sempat menemukan foto wajahnya, dia sempat melihat ke arah cctv." Lanjut Yoshi sembari mengeluarkan hpnya.

Jihoon lalu melihat kamera, Hyunsuk pun ikut melihat. Mereka berdua kurang kenal pemilik mata tajam itu, tertutup oleh masker hitam yang dipakainya.

Junkyu yang penasaran pun ikut nimbrung untuk melihat, "eh? Kek pernah kenal tuh matanya. Tapi gue lupa siapa..."

"Hah? Coba inget-inget kyu siapa?" Tanya Hyunsuk sekaligus was-was.

Junkyu berusaha mengingat, ia seperti benar-benar pernah melihatnya tapi ia lupa.

"Udah Kyu, kalo kamu gak ingat jangan dipaksain. Nanti kepalamu sakit." Haruto mengelus rambut Junkyu, meminta pacarnya itu untuk berhenti.

Mereka semua terdiam, benar-benar tidak ada harapan. Yoshi lalu meminta untuk dibubarkan saja, ia akan meminta bantuan lebih ke polisi atau detektif kenalannya. Mereka semua balik ke rumah masing-masing, terutama Jihoon yang disuruh pulang oleh Hyunsuk. Jihoon dan Junkyu diantar oleh Haruto.

•••

Pagi harinya, Yoshi benar-benar ke kantor polisi untuk mengurus masalah alat penyadap suara kemarin.

Meminta bantuan ke detektif untuk mengoreksi alat kecil itu, bahkan sampai dibawa ke tim Forensik sebagai investigasi lebih.

Yoshi akan diberitahukan nanti malam hasilnya, jadi pria itu disuruh pulang sementara.

Classic • Harukyu ft. Sukhoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang