Love story (2)

1.9K 272 32
                                    

"Perasaan kamu setiap ngeliat saya itu gimana?"

•••

Junkyu terdiam, tidak menjawab apapun. Matanya masih menatap tidak percaya ke manik mata Haruto, mencari sesuatu apakah perkataannya tadi hanya bercanda atau bukan.

Tetapi tidak, di mata Haruto hanya ada kejujuran disitu. Tidak ada tatapan jahil dan menjengkelkan disana.

"Pertanyaan macam apa itu..." Ujar Junkyu lalu menunduk pelan.

"Saya lagi gak mau becanda, jawab aja."

Junkyu kembali menengok, tatapan Haruto kepadanya sangat menusuk. Lagi-lagi Junkyu hanya menemukan pandangan yang sama seperti sebelumnya.

Entah kenapa tatapan itu seperti memiliki sihir membuat Junkyu terhipnotis, ia menegak ludahnya sebelum menjawab.

"Waktu pertama kali kita ketemu di depan gedung, saya gak suka sama perilaku anda. Nyebelin."

Haruto mengangguk, ia jadi teringat dimana dirinya dan Junkyu saling adu mulut tentang insiden eskrim yang jatuh di blazer mahalnya.

"Kenapa gak suka?" Tanya Haruto.

Junkyu kembali terdiam, "karna omongan pertama anda suaranya keras, kayak anda lagi ngebentak saya..."

Air mata Junkyu tiba-tiba keluar, bahkan Haruto yang melihat itu sedikit panik, apa yang telah ia lakukan?

"S-saya...trauma dibentak karena dulu anak-anak SD selalu ngebully saya, saya dulu gendut, bau, jelek, dan lain-lain..."

"... selain itu, saya deket terus sama Jihoon karna mereka ngincer dia. Mereka benci saya karna saya selalu menghalau mereka buat jangan deketin Jihoon..." Junkyu menghapus air matanya, menetralkan nafasnya.

"Saya dapat cacian, injakan, tamperan, bentakan, ditindas dan dikucilkan, dilempar kaleng, bahkan saya juga pernah dikencingi oleh mereka..."

Tangan Haruto mengepal kuat, entah kenapa ia juga merasakan sakit ketika mendengar semua cerita kelam dari wanita di depannya itu. Andaikan saja Haruto dan Junkyu sudah saling lama mengenal, ia akan melindungi wanita yang ia cintai.

"S-saya...saya-"

Ucapan Junkyu terhenti ketika Haruto berdiri dari kursi dan memeluknya, menepuk punggung wanita itu agar tenang. Karna Junkyu sedari tadi menahan tangisannya akhirnya sudah tidak bisa ia bendung, ia lalu menangis di pelukan Haruto.

"Keluarkan saja semua, setelah melepaskan semua tangisanmu, tolong lupakan semua ingatan buruk itu dan ingat aja ingatan yang menurutmu baik."

"Dan aku mohon, biarkan aku yang menjagamu, melindungimu dari orang-orang yang bakal jahat padamu. Aku gak mau kamu tertindas terus, biarkan aku yang jadi tempat kamu meluapkan semua perasaan sakitmu." Ucap Haruto.

Junkyu melepaskan pelukannya dan menatap Haruto, pria Watanabe saat ini sedang tersenyum ke arahnya, tatapan yang ia berikan juga terlihat tulus. Seakan-alan ia memang ingin menjadi tameng hidupnya, melindunginya seperti yang ia ucapkan.

"Kenapa bapak ngelakuin hal ini ke saya?"

Dalam pikirannya, Junkyu tidak mengerti. Kenapa perlakuan Haruto berbeda dengan karyawan lain? Seperti...dirinya diperlakukan "spesial"?

Haruto tersenyum, ia mengelus puncak kepala Junkyu dengan gemas.

"Kenapa saya harus ngelakuin ini?" Haruto malah mengulang pertanyaan Junkyu tadi, kemudian terkekeh kecil.

"Kalo saya bilang saya suka kamu, reaksi kamu kayak gimana?"

Junkyu terdiam, berusaha mencerna ungkapan dari bosnya. Beberapa menit kemudian, seluruh wajahnya memerah.

Classic • Harukyu ft. Sukhoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang