I'm fine

2.2K 258 23
                                    

Sore ini, Junkyu bekerja seperti biasanya di toko milik Mashiho. Cukup jauh dari apartemen Haruto sampai ke tempat tersebut daripada dari rumahnya yang sebelumnya. Sesampainya disana, ia menyapa Mashiho dengan senyum lebar andalannya. Fyi, Mashiho juga memiliki eskrim di bagian kiri tokonya.

"MASHII!!"

"Ey! Udah dateng toh." Mashiho nampak menyambutnya dengan sedikit berberes meja.

"Iya nih, hampir hujan juga. Junkyu ganti baju dulu ya"

"Oke"

Toko ini tidak pernah sepi. Banyak dari kalangan siswa menyukai berbagai macam hal yang dijual disana. Maka dari itu, ramainya pengunjung yang datang membuat Junkyu tak tega untuk meninggalkan Mashiho seorang diri tanpa membantunya.

'Triring!'

"Selamat datang!" Ucap Junkyu setelah lonceng di pintu toko berbunyi, tanda seorang pengunjung datang. Namun setelah menyadari siapa yang datang, Junkyu tersenyum begitu gembira.

Pengunjung tersebut segera duduk dan menunggu pesanannya tiba setelah membayarnya. Karena beberapa pengunjung juga mulai pergi, meja disana juga mulai kosong satu persatu. Seorang pengunjung yang sudah duduk itu memandangi sekeliling, tak lupa dengan seorang pegawai manis disana. Mata keduanya bertatapan, dan tersenyum bersamaan.

"Haruto kok tau Junkyu disini?" Tanya Junkyu sembari meletakkan americano pesanan Haruto di mejanya.

"Gua kesini buat nemenin lo pulang." Ucap Haruto enteng.

"Loh, kan Junkyu baru aja mulai kerja. Kalo Haruto bosan gimana?" Tanya Junkyu kemudian.

Haruto hanya tersenyum misterius dan kemudian mengambil ponselnya dari dalam saku. Ia membiarkan Junkyu pergi untuk kembali bekerja.

.
.
.

Malam ini, Haruto menuang segelas susu dari dalam kulkas sembari menunggu Junkyu kembali dari swalayan. Kemudian, seseorang membuka pintu utama rumah tersebut. Itu Junkyu, namun tidak seperti biasanya masuk dengan riang, Junkyu memanggil nama Haruto dengan sedikit suara rintihan.

"Haruto..." panggil Junkyu. Haruto yang mendengar suara itu langsung meletakkan gelasnya di sembarang tempat.

"Sakit!"

"Junkyu Lo kenapa?!" Haruto berlari kearah Junkyu dan segera meraih totebag yang dibawa oleh Junkyu. Junkyu terus saja memegang pundaknya yang terdapat luka memar disana. Sedikit parah dan terasa sakit.

"Ini kenapa bisa gini?!" Haruto panik, kemudian ia menutup kembali kemeja yang Junkyu kenakan.

"Junkyu kecopetan, waktu ngejar malingnya, Junkyu dipukul dari belakang." Jelas lelaki tersebut..

"Yaudah, sekarang lo mandi. Gue ambilin obatnya dulu, oke?" Ucap Haruto kemudian.

Junkyu mengangguk sebelum kemudian pergi ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah mengambil kotak obat di nakasnya, Haruto segera pergi ke kamar Junkyu.

Beberapa saat menunggu, akhirnya Junkyu keluar dari kamar mandinya dengan bertelanjang dada. Hanya sebuah handuk yang menutupi bagian perut sampai lututnya.

Haruto terdiam,

"Kenapa tubuhnya bisa seindah itu?" Batin Haruto sembari berdebaran.

Junkyu berjalan kearah lemari pakaiannya dan mengambil piyama bermotif koala disana. Setelah memakainya, lelaki itu tak mengaitkan dua buah kancing piyama yang ia kenakan.

"Haruto kenapa liatin Junkyu begitu?" Tanya Junkyu polos.

"Ga kok. Gapapa." Balas Haruto gagap.

Perlahan, Haruto mengoleskan salep memar ke daerah luka di punggung Junkyu. Lelaki tersebut nampak menahan rintihannya dengan mengepal kuat.

I Don't Like Him [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang