Seorang lelaki berambut coklat gelap nampak berlari setelah ia turun dari bus. Bukan ke arah sekolah, melainkan tempat yang mungkin bisa meredakan emosinya. Ia berniat membolos sekolah dan bekerja lebih awal di toko Mashiho.
"Mashi!!!" Sapa Junkyu riang. Memang, Junkyu adalah orang yang bisa memanipulatif ekspresinya yang bertentangan dengan isi hatinya.
"Loh? Gak sekolah?" Mashiho nampak terkejut melihat Junkyu yang terengah engah ketika sampai di tokonya sepagi ini. Belum lagi, Junkyu masih berseragam namun tidak pergi ke sekolah dan memilih untuk bekerja.
"Eung, Junkyu ga ngerjain tugas semalem. Jadi, Junkyu kabur sebelum masuk gerbang sekolah, hehe." Jelas Junkyu terbata bata. Sepertinya ada yang aneh dengan Junkyu pagi ini.
"Mashi, Junkyu mau minta tolong boleh?" Tanya Junkyu.
"Kenapa, Junkyu?" Tanya Mashiho balik.
"Malam ini, Junkyu minta izin tidur di ruang istirahat. Boleh ga?"Junkyu mengatakannya dengan ragu. Takut jika Mashiho akan mengkhawatirkannya.
"Di sini? Kenapa?" Mashiho bingung dengan Junkyu yang tiba tiba bersikap seperti ini. Ia yakin, pasti ada sesuatu yang terjadi pada Junkyu saat ini.
"Daripada disini, lo bisa tinggal di rumah gue."
.
.
.Mashiho hanya membuka tokonya hingga sore karena hari ini adalah akhir pekan. Kemudian, ia mengajak Junkyu untuk pergi ke rumahnya dan beristirahat. Alasan Junkyu tidak ingin pulang tak lain adalah agar Haruto tidak semakin marah ketika melihatnya. Baik Junkyu maupun Haruto sama sama merasa menyesal dan sama sama tidak ingin keduanya marah ketika bertemu.
Hujan deras mengguyur kota Seoul malam ini. Junkyu yang kedinginan ingin menyeduh minuman panas di rumah Mashiho. Namun, stok minuman bubuk Mashiho sudah habis tak tersisa di lemarinya. Junkyu berinisiatif untuk meminjam payung milik Mashiho dan keluar untuk membeli minuman hangat.
Junkyu berjalan dibawah derasnya hujan dengan badan yang sedikit menggigil. Ia kedinginan walau sudah dengan jaket tebal di tubuhnya. Sesampainya di minimarket terdekat, Lelaki tersebut mengambil semangkuk ramyun instan dan kopi disana. Ia menyeduhnya sebelum kemudian menikmatinya langsung di depan toko. Ia memandang keluar jendela dan mengingat kejadian tadi pagi di dalam bus.
Di tengah pikiran liarnya itu, seseorang berhoodie hitam nampak berlari dengan badan yang basah kuyup karena kehujanan tanpa payung. Ia kemudian terkejut karena ternyata orang tersebut adalah Haruto.
"Haruto?!"
Junkyu bergegas bersembunyi di balik rak rak toko tersebut. Nampaknya setelah ia lihat kembali, Haruto sudah pergi dari sana. Kemudian tanpa ragu ia keluar dan kembali ke rumah Mashiho dibawah derasnya hujan setelah menghabiskan mie yang tadi ia beli.
.
.
.Malamnya, Junkyu berbaring miring di sofa ruang tengah di rumah Mashiho. Pikirannya seperti berdebat masalah Haruto yang tadi ia lihat basah kuyup didepan toserba.
"Kenapa Haruto lari basah kuyup tadi? Apa dia cari Junkyu? Ah, mana mungkin? Mungkin Haruto marah sama Junkyu terus kabur dari rumah. Iya kan? Tapi kenapa dia ga pake payung. Ah! Mungkin dia kelupaan. Tapi, diluar kan dingin. Kasihan Haru-"
"Junkyu ga tidur?" Sebuah suara menyadarkan lamunannya. Ia kemudian membalikkan tubuhnya menghadap mashiho.
"Hmm, Junkyu belum ngantuk nih." Balas Junkyu.
"Mau makan buah ga?"
"Boleh"
Junkyu dan Mashiho mengambil beberapa jenis buah dan memotongnya menjadi beberapa bagian.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Like Him [HARUKYU]
FanfictionYou really make me fine, Haru HARUKYU JAESAHI HOONSUK BXB