end

1.7K 114 1
                                    

Sebuah resort seluas 2 hektar di tepi pantai selesai dibangun tahun ini. Haruto telah berhasil membangunnya dengan uang bersihnya sendiri. Ia berniat mengajak Junkyu untuk tinggal dan bekerja disana.

"Junkyu, gua udah selesai bangun resort di tepi pantai. Mau pindah?" Tanya Haruto dengan serius.

"Resort?! Sejak kapan?" Tanya Junkyu terkejut. Pengumuman ini begitu tiba tiba bagi Junkyu.

"Intinya, tempat itu udah 100% jadi sekarang. Gue udah tata semua furniture juga. Tinggal sama gue ya, pleaseee...."

"Iya, Haru" balas Junkyu sembari tersenyum manis. Senyuman itu menjalar juga ke bibir Haruto. Lelaki itu kemudian memeluk Junkyu dan mengeluarkan napas lega.

"Gue pingin ada 10 asisten di rumah." Ucap Haruto.

"10 terlalu banyak, 5 aja cukup kok." Tentang junkyu kemudian.

"Kurang"

"Cukup"

"Kurang!"

"Cukup!"

Saat itu juga, Haruto sontak mengecup bibir Junkyu. Lelaki itu tersentak. Kemudian Junkyu membalasnya dengan gigitan di bibir bawah Haruto hingga lelaki itu merintih kesakitan.

"Daripada adu mulut mending adu bibir kan?" Tukas Junkyu. Haruto tertawa sebelum kemudian menarik kembali tubuh Junkyu kedalam dekapannya.

"Maju lo kalo berani." Tantang Haruto kemudian. Junkyu hanya memutar bola matanya dan menampar kecil pipi Haruto. Lelaki itu pura pura merintih seperti terjadi sesuatu yang parah.

"Auuu!! Jahat banget cintaku!"

.
.
.

Di tengah matahari senja yang indah itu, Junkyu dan Haruto tengah duduk bersantai di rooftop resort baru mereka. Dengan segelas kopi dan musik melow pengiringnya, rambut Junkyu terkibas oleh angin sore yang menyejukkan.

"Hmm, nikmatnya" lirih Junkyu.

"Mataharinya indah ya, kyu?" tanya Haruto berbasa basi. Padahal jelas yang ditatapnya bukan benar benar matahari, namun kekasihnya itu.

"Hmm. Junkyu ga pengen pergi dari sini."balas Junkyu.

"Tapi lebih indah matahariku." sambung Haruto.

"Apasih Haru pffttt, gombalan aki aki."

Keheningan tiba tiba menghentikan percakapan mereka. Junkyu meletakkan gelas kopi dari tangannya ke meja kemudian memandang kekasihnya yang terlihat begitu tampan saat itu.

"Haru, Junkyu gatau harus bilang apalagi. Kalau waktu itu Junkyu ga kenal Haru, mungkin Junkyu ga akan sampai disini sekarang. Untuk kedepannya, jangan pernah tinggalin Junkyu ya?" ucap Junkyu tulus. Haruto kemudian menatap kekasihnya dalam, membuat orang yang ditatapnya itu kehilangan fokusnya.

"Senja sore ini adalah saksinya." balas Haruto dengan nada seriusnya.

"You really make me fine, Haru"

Sebuah kecupan lembut mendarat di dahi Junkyu, kemudian turun ke hidung, membuat Junkyu memejamkan mata cantiknya. Dan sebelum bibir mereka bersentuhan, Junkyu kembali membuka matanya. Iya tersenyum tipis dan meraih leher Haruto sebelum kemudian memajukan wajahnya. Bibir mereka bersentuhan lembut, tidak ada yang kasar saat ini. Hanya kelembutan yang mereka rasakan satu sama lain.

"Love you my boo..."

.
.
.

The End

Gimana ceritanya? Masih amburadul bgt ya TvT maklum yyy masih baru belajar, Tapiiiiii tengkyu very very muchhhh atas support dan vote dari kalian semua. Sumpah seneng bgt akhirnya bisa nyelesai in satu cerita ini. Mohon maaf masih banyak kekurangan dan up endingnya trlalu lama, soalnya aku masih sekolah guys jadi jarang buka wp akuuu... Makasih banyak yang udah baca sampai sini.

Next bikin apa lagi nihh??
BL lokal? Atau yang lain? Komen yaa..

Jangan Lupa VOTE dan dukung aku terus guysssss byee sampai jumpa di next story 😘

I Don't Like Him [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang