don't be sure.

1.4K 178 3
                                    

Junkyu berjalan ke arah kamar mandi Haruto dan mengisi sebuah ember kecil dengan air hangat. Ia kemudian meletakkan air tersebut di samping kasur dan mulai membasahi handuk kecil.

Dengan jantung yang berdegup kencang, Junkyu membuka jas dan kemeja seragam Haruto perlahan. Untungnya, Haruto tak menyadarinya.

Junkyu mulai membasahi leher Haruto dan turun ke dada dan perut lelaki itu itu. Mungkin karena merasa geli, Haruto sedikit mengeluarkan suara desahannya.

"Ahh.."

Mendengar itu, mata Junkyu membelalak dan wajahnya memerah. Ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya dan melempar handuk itu kedalam ember. Sesuatu mengeras di bawah sana. Ia berlari ke dalam kamar mandi dan sesuatu kemudian terjadi.

Setelah memakaikan baju pada Haruto, kemudian ia kembali ke ruang tengah dan tidur disana.

.
.
.

"Junkyu, kenapa lo ga tidur di kamar gue semalem?" Tanya Haruto dengan wajah serius. Junkyu kemudian membalasnya dengan enteng.

"Kenapa? Sekarang Junkyu tanya deh, kenapa kemarin Haruto mabuk?" Tanya Junkyu kemudian. Asahi yang mendengar itu hanya berpura pura tidak terjadi apa apa.

"Awalnya gue cuma pingin coba. Tapi gue semakin ketagihan. Maafin gue ya, Junkyu." Jelas Haruto.

"Huft. Junkyu mau ke kamar mandi dulu." Pamit Junkyu. Lelaki itu menerima permintaan maaf Haruto dengan mudah karena dia tau Haruto pandai berkata jujur.

Junkyu beranjak dari bangkunya dan tersenyum pada Haruto dengan energi positifnya. Melihat Junkyu kembali tersenyum seperti itu, Haruto juga turut melakukan hal yang sama. Ia merasa Junkyu sudah tak marah lagi padanya.

Di depan pintu toilet, Jeongwoo nampak berdiri dengan tangan kanannya yang masuk kedalam saku dan tangan kiri memegang lolipop yang ada di mulutnya.

"Minggir" ketus Junkyu ringan.

"Kalo gua ga mau?" Sangkal Jeongwoo.

"Gapapa, lihat tuh di belakang ada sunbae mau keluar." Balas Junkyu dengan berani.

Jeongwoo menghadap ke belakang, kemudian menyingkir dan sedikit membungkuk pada senior yang ingin menggunakan jalan tersebut. Junkyu tersenyum miring dan masuk tanpa adanya Jeongwoo yang menghalanginya lagi. Lelaki yang ditatap merasa kesal dan segera kembali ke kelasnya.

"Sialan si Junkyu."

Sepulang dari kamar mandi, Junkyu tersenyum puas saat masuk ke dalam ruang kelasnya. Haruto yang melihat senyuman itu turut tersenyum. Sepertinya moodnya sedang dalam keadaan baik.

"Kawaii..." batinnya.

"Sebenernya, siapa yang ajak Haru mabuk kemarin?" Tanya Junkyu penasaran.

"Tuh, mereka berdua. Tapi Jaehyuk gabisa dateng jadi cuma gue sama Asahi disana." Jelas Haruto.

"Eung... Jangan diulangi lagi ya, Haru. Junkyu kan ga bisa selalu ada disamping Haru. Junkyu gamau Haru kenapa napa." Junkyu mengungkapkan kekhawatirannya yang ia pikirkan semalam. Junkyu begitu peduli padanya. Bagaimana dia bisa tak memperdulikan perasaan Junkyu malam itu? Lelaki itu jadi merasa sedikit buruk setelah memikirkannya.

"Sebenernya, ini gara gara kemarin Jeongwoo yang nganterin Haru pulang. Junkyu kan jadi..."

Haruto tak melepas senyuman tipisnya dan mendekatkan mulutnya di telinga Junkyu. Membuat bisikan lembut yang membuat Junkyu geli.

"Cemburu ya?"

...

Junkyu merasa berdebar dan sedikit menjauhkan kepalanya.

I Don't Like Him [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang