Haruto memulai permainannya ketika ia merasa puas menjilati leher dan tubuh Junkyu. Ia menggenggam erat tangan Junkyu di atas kepala lelaki tersebut. Hingga Junkyu tak bisa berbuat apapun. Orang orang bilang, pertama kali melakukan hubungan seks akan terasa sakit. Ya, itu benar. Junkyu merasakannya sendiri.
"Eengghhh!! Aahhhh..."
"Hhhhhh!!! Aahhh! Junkyu..."
"Pelan pelan Haru... Itu sakitt! Aahhhh!!"
Haruto berhenti, kemudian ia berbaring di bawah Junkyu. Ia akan membiarkan Junkyu melakukannya kali ini.
Junkyu mulai memasukkan milik Haruto kedalam lubangnya. Kemudian ia bergerak sendiri menatap Haruto yang memejamkan matanya karena tidak kuasa miliknya terjepit di dalam lubang Junkyu.
"Aaahhhh!! Go ahead babe..."
"Haruto!!"
"Akhh!!." Teriakan Junkyu keluar ketika perutnya terisi oleh sesuatu yang hangat.
Cairan yang keluar dari milik Haruto itu menghentikan permainan mereka kali ini sebelum kemudian mereka berbaring di bawah selimut. Sekujur tubuh keduanya dipenuhi keringat yang terus bercucuran. Kini keduanya sedang mengatur nafas yang terengah engah. Junkyu sedikit gemetaran karena bagian bawahnya terasa sakit.
Haruto kemudian menatap Junkyu yang memejamkan matanya dan sedikit mengerutkan dahinya. Ternyata, tangan Junkyu juga sedikit meremas selimut yang menutupi setengah badannya itu. Haruto cemas, apa Junkyu baik baik saja?
"Junkyu, lo gapapa?"
"Hmmm." Balas Junkyu malu. Sebenarnya apa yang ia katakan tidak seperti apa yang ia rasakan. Sangat sangat sakit. Bahkan ia tak ingin bergerak dari ranjang sekarang.
Haruto berbaring miring ke arah Junkyu, kemudian tangannya mengelus lembut rambut Junkyu dan memberikan kecupan singkat di keningnya. Ia juga menyentuh bercak merak di leher Junkyu.
"Selama gua pergi, apa pernah ada yang bikin tanda ini di leher lo?" Tanya Haruto.
"Selama Haruto pergi, apa Haruto pernah bikin tanda ini di leher seseorang?" Tanya Junkyu balik.
Beberapa saat tertahan, keduanya pun menjawab bersamaan.
"Belum." Jawab keduanya kompak. Mendengar jawaban yang sama, Junkyu nampak tersenyum lebar dan memeluk Haruto erat. Hal yang sama juga dirasakan Haruto. Setidaknya, tak ada yang menyentuh Junkyu selama ia tak ada disampingnya.
"Haru, kenapa kak Hara tiba tiba jadi dosen disini?" Tanya Junkyu penasaran.
"Jadi gini...."
2 Tahun Lalu
Hari pertama Haruto berada di Jepang, ia duduk di balkon rumahnya sembari meminum teh hangat yang baru saja ia seduh. Tanpa ia sadari, Hara datang dan kemudian duduk di sampingnya.
"Uto, mama bohong. Aku ga berhenti dari study aku. Yakali cuma tinggal 2 semester lagi. Itu cuma buat umpan kamu biar mau dateng kesini." Jelas Hara.
Haruto kemudian menoleh ke arah kakak perempuannya itu.
"Jadi, aku bisa balik ke korea?!" Tanya Haruto bersemangat.
"Bisa, tapi mungkin bukan sekarang. Aku pikir, dengan wajah kamu ini, kamu bisa jadi model pakaian temen aku. Karena itu brand mahal, mungkin gajj kamu banyak."
"Boleh."
Dan selama tinggal di Jepang, Haruto mengambil profesi menjadi seorang model pakaian dan kosmetik. Wajahnya terpampang di seluruh kota. Usahanya berjalan mulus sampai Hara kemudian menyelesaikan studynya dan berakhir mengajar di korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Like Him [HARUKYU]
FanfictionYou really make me fine, Haru HARUKYU JAESAHI HOONSUK BXB