9. bermusuhan

111 5 0
                                    

Sekalipun dia  seorang idola jika dia adalah orang yang menyebalkan maka akan tumbuh rasa benci di hati fans-nya. Hari-hari melakukan kesalahan maka setiap hari neng mendapat teguran dari sang direktur sehingga membuat direktur merasa jemu untuk memberinya teguran lagi.
   "Sari, ada surat dari direktur untukmu,"kata asisten direktur  sambil menyerahkan sepucuk surat.
   "Surat apa ?"tanya neng.
   "Peringatan,"
   "Apakah direktur benar-benar marah kepadaku?"
   "Tentu saja, kamu banyak melakukan kesalahan dan  direktur sudah banyak bersabar dengan kamu,"
   "Tapi aku tidak melakukan semua itu dengan sengaja," alasan neng kepada asisten direktur.

Semenjak dapat surat peringatan pertama maka neng merubah apa yang menjadi kesalahannya selama ini sehingga hal itu membuat direktur kagum dengan hasil kerja neng.
   "Saya lihat setelah saya kasih surat peringatan kamu makin berubah dan juga hasil kerja kamu cukup baik, saya ingin kamu mempertahankan ini sampai akhir kontrak kerja nanti,"kata sang direktur sambil memeriksa dokumen yang baru saja  si antar oleh neng.
   "Terimakasih pak telah memberi kesempatan kepada saya,"kata neng.
   "Saya tidak memberi kamu kesempatan tapi saya tidak ingin perusahaan ini rugi hanya karena membayar gaji seseorang Tampa berkerja,"kata direktur.
   "Tapi tetap saja itu kesempatan untuk saya,"jawab neng sambil tersenyum.
   "Saya dengar kamu selalu menolak over time,"kata direktur, namun langsung di potong neng.
   "Itu karena saya,"potong neng ingin memberi tahu kalau  semua itu karena dia yang memiliki anak.
   "Saya tidak minta alasan kamu,  hari ini saya ingin kamu perbaiki semua laporan ini!"kata direktur sambil menunjuk setumpuk dokumen di atas mejanya.
   "Ini dokumen apa ?"tanya neng.
   "Itu adalah semua dokumen manajer produksi 3 tahun terakhir, saya tidak bisa memahami laporan apa yang dia kerjakan,"kata direktur.
   "Jika dari 3 tahun terakhir maka butuh satu Minggu untuk menyelesaikannya karena banyak gedung yang harus saya pergi,"kata neng menolak keinginan dari direktur.
   "Ini baru jam 9 pagi, kamu masih banyak kesempatan untuk pergi kesemua gedung dan saya tidak ingin  mendengar alasan apapun, sekarang bawa semua dokumen ini,"kata sang direktur seakan mengusir neng dari ruangannya. Hari itu neng berkerja dengan Tampa lelah, pergi dari satu gedung ke gedung yang lain untuk mendapatkan dokumen 3 tahun terakhir.

Jam 7 malam neng ingin pulang namun ketika dia baru saja membuka pintu maka sang direktur lewat  dan langsung mempertanyakan perkejaan.
   "Apa semua laporannya sudah selesai?"tanya direktur.
   "Belum pak tapi saya janji saya akan selesai kan besok,"kata neng dengan sangat tergesa-gesa.
   "Baru jam 7,  kamu pulang jam 9,"pinta direktur.
   "Tapi semua orang sudah pada pulang, lagian saya takut jika sendirian di sini,"alasan neng.
   "Saya belum pulang, sekarang bawa semua laporan keruangan saya, kerjakan di sana,"kata direktur.
   "Tidak manis jika perempuan dan lelaki dalam satu ruangan pak dan apa kata orang yang melihat nanti?"tanya neng membuat alasan agar di perbolehkan pulang.
   "Buka ruangan saya, saya  butuh laporan itu besok karena lusa saya akan berangkat ke Malaysia,"kata direktur itu sambil berjalan menuju ruangannya sehingga neng tidak bisa menolak permintaan direkturnya.

Saat sedang mengerjakan semua laporan maka berkali-kali telpon neng berbunyi dari pengasuh anaknya namun neng tidak berani menjawab karena  sang direktur  ada di depannya. Sang direktur seperti paham dengan kondisi neng maka dia dengan sengaja  meninggalkan neng sendiri. Saat direktur pergi neng segera  menelepon pengasuh anak-anaknya serta melihat kondisi anaknya yang sedang menangis mencari dirinya.
   "Mama, kapan mama pulang, kakak mau tidur,"kata Khalifah sambil menangis.
   "Kak Alifa sayang, mama bentar lagi pulang, jangan nangis sayang, bentar lagi,  mama lagi cari buku cerita baru untuk kakak,"kata neng membujuk anaknya.
   "Mama, kakak ngantuk,"kata anak neng lagi.
   "Ya udah mama nyanyiin untuk kakak, tapi kakak  jangan nangis lagi,"kata neng dan kemudian dia bersalawat nabi untuk menghibur anaknya. Direktur yang melihat kasih sayang neng kepada anaknya begitu dalam  membuat hatinya tersentuh.
   "Apa itu anak kamu?"tanya direktur yang tiba-tiba masuk.
   "Astagfirullah hal'azim, pak matin,i iya ini anak saya," jawab neng.
   "Kalau begitu kamu boleh pulang, dokumennya setelah saya pulang dari Malaysia saja,"kata direktur.
   "Tapi pak?"tanya neng hanya untuk memastikan kebenaran ucapan direktur.
   "Apa kamu mau saya tarik lagi kata-kata saya tadi?"tanya direktur
   "Ti tidak pak, saya pulang sekarang, terima kasih,"kata neng sambil membereskan semua peralatan kerjanya.
   "Saya pulang dulu pak, selamat malam,"kata neng sambil pergi melangkah ke pintu keluar. Direktur yang bernama matin  itu melihat ada dua sisi pada diri neng, pertama sisi  kekanakan dan kedua sisi seorang ibu yang keluar ketika jadi ibu.
***
Bersambung...

Ikut saya di IG susi7483

Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen,,

Suami SesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang