10. sebuah ketulusan

97 3 0
                                    

Memiliki sifat tulus adalah keuntungan bagi setiap orang karena adanya ketulusan akan lahir sebuah simpati. Pagi ketika matin masuk keruangan kerjanya, dia melihat begitu banyak dokumen di mejanya dan ketika di periksa ternyata itu adalah dokumen manager produksi 3 tahun terakhir yang di kerjakan  neng semalam. Matin melihat satu persatu dokumen tersebut dan laporan itu  sang sesuai dengan selera kerjanya. Matin  menghubungi telpon di ruang neng namun tidak ada jawaban karena neng lagi sholat Dhuha.  Selesai istirahat makan siang matin menghubungi ruangan neng kembali namun sangat lama baru telponnya di angkat.
   "Hallo Yul, apa jam break-nya sudah selesai?"tanya neng dengan nada suara setengah sadar karena dia sedang tidur.
   "Apa maksud kamu? ini sudah 1 jam waktu kerja, apa kamu tidur? Cepat masuk ke ruang saya sekarang!"perintah matin kepada neng sehingga hal itu membuat neng benar-benar terbangun dari tidurnya.

   "Maaf pak, saya tidak ulangi lagi tidur waktu jam kerja,"kata neng dengan sedikit takut kepada matin.
   "Apa kamu mengerjakan dokumen ini semalaman?"tanya matin sama sekali tidak marah atas tindakan yang di lakukan neng.
   "Apa pak?"tanya neng seakan tidak percaya kalau matin tidak marah kepadanya.
   "Saya tidak suka mengulang pertanyaan,"jelas matin.
   "Iya pak, saya mengerjakannya sepanjang malam sampai waktu subuh baru selesai, apakah ada yang salah?"tanya neng  meragukan perkerjaannya.
   "Saya ada order makanan, belum saya buka, kamu boleh makan tapi makannya di ruangan saya, jika di luar nanti staf yang lain akan komplen kepada saya,"kata  matin menawarkan makanan yang ada di sofa  tak jauh dari meja kerjanya.
   "Terimakasih pak, tapi saya sudah makan,"kata neng menolak pemberian matin.
   "Bagaimana kamu makan jika kamu tidak break siang?"tanya matin begitu perhatian kepada neng.
   "Saya belum lapar aja,"alasan neng lagi.
   "Ini perintah saya, kamu makan sekarang atau saya tambah lagi pekerjaan kamu,"kata matin mengancam neng.
   "Sebenarnya saya puasa Sunnah hari ni makanya saya tidak istirahat ,"jawab neng.
   "Ow, maafkan saya, kamu boleh kembali keruangan kamu,"kata matin dengan sedikit rasa malu karena telah memaksa neng makan.

Sore hari ketika neng mau pulang maka matin menelponnya untuk datang ke kafe seberang perusahaan. Matin memberikan  bukaan untuk neng nanti karena dia ingin berterimakasih atas kerja neng yang tidak mengecewakannya.
   "Ada apa pak?"tanya neng setelah menghampiri matin yang telah menunggunya di meja makan.
   "Ada bukaan  untuk kamu,"kata matin sambil menunjukan makanan yang ada di atas meja.
   "Tidak usah pak, saya pengen masak pulang nanti,"kata neng menolak pemberian matin.
   "Ini adalah hadiah untuk kamu karena telah menyelesaikan semua dokumen semalam,"kata matin.
   "Saya ikhlas pak, anggap saja itu semua untuk menebus semua kesalahan yang saya lakukan selama ini,"kata neng.
   "Saya tidak puasa jadi saya memberikan  ini untuk mendapatkan pahala puasa juga, tolong terima,"kata matin seakan memaksa neng.
   "Baiklah, terimakasih pak, semoga Allah melipat gandakan rezeki pak Matin,"kata neng sambil menerima pemberian matin.
***
Bersambung...

Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen,

Suami SesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang