Cinta tidak pernah bisa berjalan satu kaki karena jika satu kaki sakit maka kaki cinta yang lain juga ikut sakit.
"Ayu, bagaimana persiapan penjemputan para klien kita nanti?"tanya neng kepada ayu asisten Matin.
" Semuanya sudah beres dan siaga di bandara,"kata ayu.
"Apa kamu benar-benar tidak bisa menghubungi pak Matin sama sekali?"tanya neng.
"Saya sudah mencoba satu Minggu yang lalu namun sampai sekarang dia tidak membalasnya,"kata ayu.
"Satu Minggu yang lewat saya ada melihat berita di media sosial kalau dia sudah kembali, apakah itu benar?"tanya neng.
"Saya kurang yakin juga buk, soalnya lelaki itu mengunakan topi dan juga masker, mengapa buk sari tidak bertanya kepada pak Paul?"tanya ayu.
"Saya lupa,"kata neng
"Buk saya minta maaf, saya tak bermaksud,"kata ayu merasa tidak nyaman dengan ucapannya tadi.
"Tidak apa-apa, sekarang bisakah kamu menghubungi pak Matin dan katakan saya ingin berbicara dengannya,"kata neng dengan nada sedikit putus asa. Ayu langsung ingin menghubungi Matin namun ketika dia sedang menekan tombol telpon dia melihat matin ada di belakang neng.
"Buk sari, pak Matin ada di belakang ibuk,"kata ayu sambil menunjuk Matin dengan sangat sopan.
"Hem,"kata neng dengan sedikit tidak percaya dan hal tersebut sontak membuatnya melihat kebelakang. Seketika wajah neng berubah ketika melihat kehadiran Matin namun neng yang kuat langsung merubah raut wajahnya menjadi biasa saja agar dia tidak terlihat kaku.
"E,e syukurlah pak Matin datang hari ini,"kata neng sambil melangkah kesamping untuk memberi jalan kepada matin.
"Ada apa?"tanya Matin dengan wajah yang datar.
"Hari ini klien kita dari Singapura dan Malaysia akan datang untuk melihat proses produksi produk mereka yang baru tiga Minggu kita jalankan dan ini adalah kunjungan pertama mereka, saya harap dengan kehadiran pak Matin mereka akan tambah percaya dengan perusahaan ini,"kata neng.
"Ok, kalau begitu kamu masuk keruangan saya,"kata Matin.
"Maaf pak, saya hanya manager produksi, selanjutnya pak matin boleh bertanya kepada Bu ayu,"kata neng sambil menunjuk ayu dengan sopan.
"Maaf, saya permisi dulu,"kata neng sambil melangkah meninggalkan matin dan ayu. Matin hanya terdiam melihat tingkah neng sedangkan ayu begitu kagum melihat sifat neng yang penuh lemah lembut, sopan, kepada orang yang telah membuat hidup neng hancur. Neng yang hatinya penuh dengan kesedihan melihat kehadiran Matin hanya bisa pasrah dan dia segera meninggalkan ruangannya pergi menuju gedung produksi produk terbaru mereka.
"Di mana manager produksi?"tanya matin kepada semua yang hadir mitting.
"Saya sudah menghubungi buk sari tapi ga di angkat, di ruangannya juga tidak ada,"kata ayu.
"Buk sari pergi ke gedung baru produksi kita, dia memang beberapa hari ini di sana karena dia benar-benar ingin memastikan cara kerja karyawan di sana bagus dan sempurna,"kata salah satu staf Matin yang juga sangat dekat dengan neng.
"Baiklah, kita mulai mittingnya karena jika menunggu manager produksi, kita akan banyak menggunakan waktu tapi sebelum itu ayu, kamu hubungi salah satu staf yang di sana dan minta telponnya di berikan kepada manager produksi agar dia bisa mendengar apa yang kita mitting saat ini,"kata Matin.Neng terus saja mengawasi kerja para karyawan sedangkan Matin dan beberapa staf yang lain pergi menjemput kedatangan klien di bandara. Saat para klien datang mereka sedikit bingung karena tidak ada sambutan dari neng, mereka bertanya-tanya apakah mereka datang di Perusahaan yang benar atau salah. Matin berusaha semampu mungkin untuk membuat para kliennya nyaman Tampa kehadiran neng namun ternyata pengaruh neng lebih besar dari pada dirinya sehingga dia harus secepat mungkin membuat mereka bertemu dengan neng.
Neng telah menunggu para tamu penting itu dengan senyuman manis sehingga membuat para tamu itu sedikit lega karena sekarang pertanyaan mereka telah terjawab. Saat bersama neng para tamu itu seakan tidak memperdulikan Matin, mereka sibuk dengan penjelasan neng yang sangat detail tentang produk mereka. Neng sangat mengerti dengan produk yang sedang di produksi sehingga para tamu tersebut tidak perlu bertanya kepada karyawan yang membuatnya.
"Anda sangat mengerti produk ini dengan sangat detail, anda sangat hebat,"puji salah satu klien kepada neng.
"Ini adalah perkejaan dan tangung jawab sebagai manager produksi jadi sudah tentu saya sangat mengerti,"kata neng sambil tersenyum.
"Anda manager produksi?"tanya klien itu seakan tidak percaya.
"Tapi kemarin bukankah Anda sebagai direktur perusahaan ini?"tanya klien yang lain seakan merasa sedikit bingung dengan kejadian yang begitu cepat terjadi.
"Dia manager produksi dan juga istri saya,"kata Matin sambil tangan kanannya memegang bahu kanan neng dan kemudian dia menarik sedikit tubuh neng sehingga tidak ada jarak antara mereka.
"Kalian adalah pasangan suami istri?"tanya klien itu.
"Istri awak sangat hebat dan cantik,"kata Datuk Adam sambil melirik kearah neng sehingga membuat Matin sedikit terganggu sedangkan neng tidak bisa berbuat apa-apa karena pegangan matin semakin kuat di bahunya.
"Awak berdua ni sukses membuat kejutan untuk kami, soalnye pertama saye jumpe dengan istri awak die seperti singel,"kata datuk adam lagi.Kenyamanan para klien sukses mereka dapatkan sehingga mereka bisa terus berkerja sama dengan kontrak kerja yang semakin lama. Matin sangat senang dengan kerja neng yang bisa mendapatkan hati para klien dengan sangat mudah seperti saat ini
Bersambung...
Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen ya.