Tidak semua orang bisa setuju dengan perasaan kita karena kadang mereka menilai dengan apa yang mereka lihat bukan dengan apa yang sedang terjalankan.
"kenapa kamu sampai menyukai seseorang janda padahal kamu adalah seorang perjaka?"tanya papa Matin.
"Apa kesalahan seorang janda sampai mereka tidak boleh menikah dengan perjaka?"tanya Matin Tampa menjawab pertanyaan papanya.
"Tidak ada salah dengan janda nak, hanya saja masih banyak gadis yang bisa kamu pilih, kamu pasti terburu-buru mengambil keputusan ini karena kamu sakit hati atas pertunangan nisa kemaren, janda itu sudah ada pengalaman pahit pertama, nanti jika kamu datang dan mendatangkan pengalaman pahit kedua maka bagaimana perasaannya, hati wanita itu lembut, jika tersentuh maka akan meninggalkan bekas yang sampai kapanpun akan di ingatnya walau mulut dan pikirannya sudah memaafkan,"kata mama Matin memberi nasehat secara lembut.
"Matin tidak berniat untuk menyakiti hati dia karena matin benar-benar tersentuh dengan sikapnya, selama ini matin melihat wanita selalu pada fisik, material dan juga karir tapi ketika matin melihat dia maka matin melihat pada akhlaknya, dia mungkin banyak kekurangan tapi dia ada adab untuk di banggakan, Matin benar-benar telah menemukan sejati wanita pada dirinya, andai dia seperti wanita kebanyakan lainnya maka dia pasti akan langsung menerima lamaran Matin tapi dia sampai sekarang masih menolak dengan alasan yang membuat Matin cemburu dengan mantan suaminya,"kata matin dengan raut wajah kecewa karena dia terus di tolak neng.
"Jika memang dia telah menolak berarti kamu tidak ada di hatinya, jangan menyiksa diri kamu dengan orang yang tidak punya rasa cinta kepada kamu karena kamu sendiri yang akan terluka, dulu kamu telah mengalami sakit hati tentu kamu telah belajar dari pengalaman, papa tidak mau melihat kamu kecewa seperti dulu, papa hanya menginginkan kebahagiaan yang ingin kamu impikan selama ini,"nasehat papa Matin yang begitu ingin melihat matin menikah dengan wanita yang mampu membahagiakan anaknya.
"Kali ini matin benar-benar merasa tenang dan nyaman mengambil keputusan ini bahkan Matin tidak punya keraguan sedikitpun atas keputusan ini, paa, maa tolong restui hubungan Matin,"kata matin sambil datang bersimpuh kepada orangtuanya.
"Jika kamu merasa pilihan kamu adalah yang terbaik maka kami hanya bisa merestui dan mendoakan kebahagiaan kamu, tolong setelah ini kamu harus kurangin rasa cemburu karena itu bisa merusak hubungan kalian nantinya,"kata papa Matin sambil mengelus kepala Matin seperti mengelus kepala anak-anak.Hal berbeda terjadi pada neng karena dia begitu banyak mendapat pertanyaan yang tidak dia sukai.
"Neng, apa yang sebenarnya terjadi pada kamu? Ibu, mendengar begitu banyak cerita jelek yang kamu lakukan,"kata ibu neng ketika ibunya datang ke rumah neng.
"Apa maksud ibu?"tanya neng tidak mengerti.
"Ibu mendengar cerita orang-orang kalau perceraian kamu karena kamu berselingkuh dengan lelaki kaya, kamu sering keluar dengan lelaki,"jelas ibu neng.
"Buk, semua itu ibu dengar kan? Bukan ibu lihat?"tanya neng balik.
"Ibu tidak berada di sisi kamu 24 jam jadi semuanya ibu tidak tahu, tolong jangan seperti itu neng, ibu malu,"kata ibu neng dengan sangat kecewa.
"Ibuukk, neng tidak seperti itu, neng tidak peduli apa yang orang ceritakan tentang hidup neng selagi hal itu tidak neng lakukan, mereka tidak mendapat apa-apa selain dosa dan neng tidak akan hina selama Allah tidak menghinakan neng,"balas neng atas pertanyaan ibunya.
"Dari awal pernikahan kamu dan torri kamu selalu menjadi bahan perbincangan orang sampai ibuk merasa sedih, tidak tahu harus bagaimana lagi ngebela kamu di depan mereka semua, kamu tidak mendengar apa yang mereka sampaikan, meski ibuk marah kepada kamu namun ibuk tidak akan rela anak ibuk terus mereka hina,"kata ibu neng sambil menangis haru memikirkan nasib putrinya.
"Terimakasih ibuk, selalu percaya kepada neng, biarkan mereka menceritakan kejelekan neng asalkan neng Tidak seburuk yang mereka pikirkan, neng sudah cukup bahagia memiliki ibuk yang selalu ada untuk neng,"kata neng sembil memeluk ibunya itu.
"Apa benar kamu akan menikah Dengan bos kamu ?"tanya ibu neng sambil melepaskan pelukan anaknya.
"Tidak buk, neng telah menolaknya,"jawab neng
"semalam ada beberapa orang datang kerumah melamar kamu, ibu telah menghubungi kamu namun sampai sekarang ponsel kamu masih tidak bisa dihubungi,"kata ibu neng.
"lamaran buk? Dari siapa?"tanya neng seakan tidak percaya karena matin mengatakan kalau dia akan melamar neng Minggu depan.
***
Bersambung...Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen...