Akhir dari sebuah cinta yang bertepuk sebelah tangan adalah merelakan dia menjadi milik orang lain. Beberapa bulan setelah keluar dari rumah sakit maka torri mengajak Matin untuk bertemu membicarakan tentang rasanya kepada neng.
"Duluu, aku dan neng adalah teman sepermainan, walau kami berbeda usia namun tingkah dah wajahnya mampu mengimbangi aku dan yang lainnya, aku jatuh cinta kepada dia saat aku duduk di kelas dua SMA, aku tidak langsung mengutarakan cinta ku karena aku takut dia punya pacar,tapi setelah ku selidiki, dia sama sekali tidak pernah pacaran karena dia tidak ingin hatinya terluka, sebelum aku mengutarakan cinta kepadanya maka aku berdoa tiada henti kepada Allah agar di lembut kan hatinya untuk ku dan akhirnya dia ingin aku menikahinya walaupun dengan pernikahan yang sederhana,"cerita torri kepada matin tentang masa lalunya.
"Lalu mengapa kamu menghianatinya?"tanya Matin.
"Saat dia jatuh cinta, dia tidak pernah lelah dengan cintanya, dia begitu percaya kepada orang yang dia cintai seperti dia mempercayai dia yang tulus mencintai orang yang dia cintai, hal itulah membuat aku mencoba untuk mengujinya namun aku terlarut dalam permainan ku sendiri sehingga aku benar-benar kehilangannya sampai saat ini, aku menyesal dengan kebodohan ku,"kata torri sambil menangis.
"Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk cintamu karena aku juga sangat mencintai dia, wajahnya mampu menghilangkan masalah, suaranya yang lembut menghilangkan rasa Lelah, kasih sayangnya yang tulus membuat kita melupakan dunia, ketika dia senyum itulah kebahagiaan kita, tapi ketika ada kemarahan dalam hatinya maka itulah kehancuran kita, dia marah bukan dengan kata-kata yang menyakitkan melainkan dengan tindakannya,"kata matin memuji neng.
"Iya, aku juga merasakan itu, dia berbeda dari wanita lain, dia tidak suka mengotori mulutnya dengan kemarahan, aku berharap kamu mampu membahagiakan dia dan jangan sekali kamu menguji cintanya jika itu kamu lakukan maka kamu sama seperti ku akan kehilangan dia,"kata torri.
"Terimakasih atas semuanya, aku berjanji tidak akan menyakitinya, tapi apa boleh aku minta sesuatu dari mu?"tanya matin.
"Apa itu?"tanya torri
"Berhenti memanggilnya dengan panggilan kalian dulu karena aku sangat cemburu akan hal itu,"kata matin dengan sedikit nada suara malu-malu.
"Baiklah, akan aku coba,"kata torri lalu dia tertawa geli melihat Matin cemburu walaupun dengan panggilan nama. Selesai bertemu torri maka Matin kembali ke rumah dan ketika melihat neng lagi memasak maka dia langsung memeluknya dari belakang.
"Ya Allah, kenapa mas?"tanya neng dengan masih terkejut karena tiba-tiba mendapat pelukan matin.
"Mas sangat kangen dengan neng,"jawab matin lalu mencium pundak neng.
"Iyaaa, ga seperti ini juga, apa ga malu di lihatin mereka?"tanya neng sambil terus memasak.
"Bik, apa salah seorang suami ingin romantis kepada istrinya?"tanya Matin.
"Tidak tuan, malahan itu sangat bagus,"kata salah satu pembantu mereka.
"Memang bagus dan berpahala tapi harus di lakukan di balik pintu karena jika di lihat orang akan menimbulkan penyakit ain bagi orang yang melihatnya,"kata neng.
"Kalau begitu ayo kita lakukan di balik pintu sekarang,"ajak Matin, mendengar itu semua pembantu mereka tertawa geli.
"Tidak bisa sekarang karena neng lagi memasak makan siang kita,"jawab neng.
"Baiklah, bibik, kalian semua keluar dari sini, biar saya dan nyonya yang memasak,"kata Matin yang masih tidak melepaskan pelukannya itu. Meski para pembantunya telah pergi Matin masih saja tidak melepaskan pelukannya, di hanya memeluk neng sambil mengigit Telinga neng, mencuil dagu, hidung, bibir dan meniup-niup rambut neng sampai neng menyelesaikan masakannya.Bersambung,
Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen.