Seorang istri sangat peka dengan kecemburuan suami walaupun kadang suami tidak terlalu memperlihatkan kecemburuan tersebut.
"Mas, ambil ini!"pinta neng kepada matin untuk mengambil cambuk dari tangannya ketika matin baru saja pulang kerja.
"Untuk apa neng?"tanya matin kebingungan.
"Neng telah membuat kesalahan maka neng wajib mas hukum,"kata neng sambil tertunduk karena dia merasa sangat bersalah kepada matin.
"Hei, kenapa ini?"tanya Matin penuh haru lalu dia langsung memeluk neng.
"Neng mau mas mencambuk neng karena telah mengabaikan mas dan anak-anak demi orang lain, masss, neng bersalah, neng wajib di hukum, neng ga mau menjadi istri durhaka, mas jangan kasian kepada neng, neng siap menerima semua hukuman asalkan mas ridho kepada neng,"kata neng masih saja belum membalas pelukan matin karena dia tidak ingin Matin iba kepada dirinya.
"Apa yang neng lakukan itu adalah benar, apalagi dalam urusan nyawa seperti kemaren, neng seperti pahlawan untuk torri, mas ridho atas semuanya, tolong jangan berikan seperti ini lagi,"kata Matin sambil mengambil cambuk dari tangan neng dan dia memasukkan cambuk tersebut ke dalam tong sampah.
"Neng tidak ingin mas memendamnya, jika mampu mas lepaskan maka lepaskanlah agar nanti tidak ada beban dalam hati mas, neng lebih rela menahan sakit dari pada tidak mendapat ridho dari suami,"kata neng masih menahan air matanya.
"Hei, apakah mas ini terlihat seperti suami psikopat? Sampai mas harus memukul istri hanya karena cemburu, nenggg, meskipun mas cemburu mas telah berjanji akan menjaga dan hidup dengan neng sampai akhir hayat kita bahkan sampai ke surga, sekarang hidup mas adalah neng dan neng adalah hidup mas, tolong, jangan pernah bosan dan takut menjadi istri mas, semua orang melakukan kesalahan dan semua orang akan mendapatkan kesempatan kedua,"kata Matin meyakinkan neng sehingga membuat tangisan neng pecah di tubuh Matin.
"Ya Rahman, terima kasih engkau telah karuniakan aku seorang suami berhati malaikat ini,"kata neng sambil memeluk Matin dan menumpahkan semua kelegaan di hatinya karena suaminya telah memaafkannya.
"Mas adalah suami yang beruntung mendapatkan bidadari surga ini,"kata Matin sambil memeluk neng lalu mencium kening neng.
"Mas izinkan neng merawat torri sampai sembuh karena jika dia tidak menyelamatkan neng kemaren maka belum tentu mas bisa bersama bidadari ini,"kata Matin sambil menghapus air mata neng lalu mencuil hidung neng dengan jari telunjuknya.
"Torri sudah sadar dan dia juga sudah ada yang merawat, mungkin neng hanya sesekali melihat torri sebagai ungkapan terima kasih,"kata neng.
"Mas tidak mau menciptakan sifat egois dalam diri neng, mas tahu hati neng tidak seperti yang neng ungkapkan, jadi mulai besok jenguk lah torri setiap hari sampai dia sembuh selain itu beri semangat hidup agar dia juga merasakan kebahagiaan seperti kita,"Kata Matin.
"Terimakasih mas, semoga Allah memberikan umur yang panjang, kesehatan, tambahan rezeki, di lancarkan semua urusan, di hapus semua dosa dan surga tempat kembali nanti,"kata neng berdoa untuk suaminya.
"Aamiin,"balas matinBersambung,,
Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen