Sepasang suami istri yang saling jatuh cinta tidak peduli seberapa berat ujian yang mereka hadapi karena yang terpenting untuk mereka adalah kesetiaan dan kepercayaan yang penuh kepada pasangan mereka. Sekarang neng telah sembuh dari membenci Matin sehingga timbul rasa rindu apabila tidak bisa melihat Matin namun neng berusaha untuk bertahan agar dia bisa melihat tingkah Matin ketika dia teledor dulu. Selama dua hari penyelidikan maka neng tidak menemukan apa-apa yang mencurigakan malahan neng sangat terharu karena Matin yang sangat peduli terhadapnya.
"Alhamdulillah, akhirnya bidadariku tertidur, aku sangat merindukanmu," kata Matin sambil dirinya menghampiri neng yang sedang pura-pura tidur.
"Neng, kapan neng tidak membenci mas lagi, mas sangat merindukan kebersamaan kita, mas sudah merasa tidak sanggup lagi menjalankan hubungan seperti ini,"kata Matin sambil tangannya memeluk neng dan bibirnya mencium wajah istrinya lalu Matin melanjutkan rutinitas dengan meletakkan tangannya di perut neng dan langsung membacakan ayat Alquran. Setelah Matin hampir setengah tidur maka neng langsung mengeluarkan suaranya.
"Apakah neng benar-benar membuat mas menderita?"tanya neng dengan sedikit perlahan agar Matin tidak mendengar namun Matin yang sudah sangat merindukan suara istrinya itu langsung terbangun.
"Astagfirullah hal'azim neng, maafkan mas, mas akan keluar,"kata Matin sambil bangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk pergi namun neng menahannya.
"Neng sangat merindukan mas,"kata neng sambil dirinya memeluk Matin.
"Masyaallah neng, neng sudah sembuh, ya Allah terima kasih,"kata Matin sambil dia membalas pelukan neng lalu dia mencium seluruh wajah neng Tampa sedikitpun tidak tersisa dari sentuhan bibirnya.
"Maafkan neng yang tidak bisa mengontrol semua ini,"kata neng.
"Semua ini ujian untuk kita dan akhirnya kita bisa melewati ini dengan tidak berpisah, mas tidak sanggup jika neng meninggalkan mas untuk selamanya,"kata Matin sambil menggenggam erat kedua tangan istrinya lalu dia menyandarkan kepalanya pada dada neng.
"Apakah mas sangat menderita?"tanya neng sambil tangannya menepuk-nepuk pundak Matin.
"Tentu saja, mas hampir gila berjauhan seperti ini, mas sangat rindu tidur di pangkuan neng kata,"kata Matin sambil dirinya mengangkat kepalanya dari dada neng lalu dia mencari paha neng karena ingin terbaring di sana.
"Jangan tidur malam ini, mas tidak ingin melewatkan kesempatan ini,"kata Matin sambil dia yang terbaring menatap wajah istrinya lalu tangannya mengusap lembut wajah neng.
"Sebenarnya neng telah dua hari sembuh tapi neng ingin membuat kejutan untuk suami neng makanya neng tidak langsung memberi tahukan ini,"kata neng sambil tersenyum nakal kepada matin.
"Jangan seperti ini lagi, mas sangat takut kalau semuanya tidak bisa kembali,"kata Matin penuh manja kepada neng lalu dia mencium perut neng berkali-kali.
Semenjak neng telah pulih maka perhatian Matin hanya terfokus kepada aktivitas neng bahkan sekarang Matin selalu membantu neng memasak sehingga hubungan mereka tambah erat. Selain membantu memasak maka Matin juga tidak membiarkan istrinya itu jauh dari pandangan matanya agar dia tidak terlalu mencemaskan keselamatan neng. Kesembuhan neng adalah kelelahan Matin karena selama neng di depan matanya dia akan melakukan apapun yang akan dilakukan neng. Kasih sayang yang di berikan Matin kepada neng sangat luar biasa sehingga neng tidak henti-henti mengucapkan syukur kepada Allah.Bersambung,,
Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen ya.