17. bangkit

79 4 0
                                    

Masalah bukan untuk di hindari melainkan untuk di nikmati alurnya sambil mencari jalan penyelesaian agar cepat terselesaikan. Neng yang di tinggalkan Matin begitu saja  tidaklah berkecil hati melainkan dia segera bangkit dari keterpurukkan karena dia memanglah wanita yang sangat tangguh. Orang tua Matin meminta neng untuk bertanggung jawab atas perusahaan tapi dia menolak karena neng merasa tidak pantas atas semuanya. Meski menolak tapi neng menjalankan apa yang seharusnya di kerjakan matin dengan jabatannya sebagai manager produksi bahkan sekarang neng selalu di minta Abang iparnya untuk mengikuti mitting-mitting besar dengan klien penting.
   "Neng, besok kamu pergi ke Singapura, ikuti mitting bersama ayu,"kata Paul menelpon neng.
   "Mas, neng tidak sanggup untuk ikut mitting di sana karena yang seharusnya adalah pak Matin atau mas sendiri, neng takut mereka tidak percaya dengan neng,"kata neng memberi alasan.
   "Kamu selalu merendah diri padahal kemampuan kamu melebihi kami semua, mas percaya dengan kamu, tolong  besok kamu pergi ya,"pinta Paul kepada neng dengan sedikit memaksa.
   "Mas, bukan neng tidak mau pergi tapi anak-anak neng bagaimana? Mereka sama sekali belum pernah berpisah dengan neng,"kata neng lagi.
   "Ok kalau  begitu kamu boleh bawa Yuli, nanti di sana saat kamu mitting Yuli bisa menjaga mereka karena kan Yuli dekat dengan anak-anak kamu,"kata Paul bersikeras meminta neng untuk pergi.
   "Tapi mas,"kata neng ingin memberi alasan.
   "Itu adalah saran mas terakhir, mas sangat percaya dengan  kamu,"kata  Paul memberi semangat.

Neng yang tidak bisa menolak permintaan Abang iparnya maka dia pun berangkat ke Singapura dengan ayu,Yuli, dan juga kedua anaknya. Sebelum mengikuti mitting maka malamnya neng  mempelajari semua dokumen yang di siapkan oleh ayu karena dia besok tidak ingin melakukan kesalahan apapun
   "Sudah beberapa kali aku lihat kamu membuka dokumen yang sama? apa kamu tidak yakin dengan kemampuan kamu sendiri?"tanya Yuli yang dari tadi memperhatikan neng.
   "Aku merasa kurang percaya diri besok karena aku takut perusahaan kita ga dapat proyek ini,"kata neng dengan raut wajah khawatir.
   "kenapa kamu mengkhawatirkan perusahaan jika bosnya saja tidak peduli? Apa kamu masih mengharapkan pak matin akan kembali kepada kamu setelah ini?"tanya Yuli.
   "Aku ingin segera lepas dari masalah ini,  bahkan aku tidak ingin melihat wajahnya lagi tapi karena kebaikan dari papa dan mama maka aku masih bertahan dalam keluarga mereka, setelah tiga bulan nanti maka akan jatuh talak kepadaku dan dari situlah aku akan menemukan kembali hidupku,"kata neng penuh dengan keputusan asaan.
   "Hidupmu terlalu berat neng, andai saja aku jadi kamu pasti aku tidak bisa hidup lagi, kamu adalah wanita hebat, tidak ada sekalipun aku mendengar kamu mengeluh bahkan kamu tidak pernah menceritakan apapun masalahmu kepada ku, nenggg, jika kamu terlalu berat memikul masalah mu maka berbagilah dengan ku,"kata Yuli sambil menatap dalam-dalam teman baiknya itu.
   "Aku sudah punya tempat mengadu dan dia  selalu setia menunggu kapan saja aku mau mengeluh kepadanya, dia tidak pernah marah, dia tidak pernah bosan, dia tidak pernah merendahkan ku walaupun aku sebenarnya yang salah,"kata neng sambil sedikit tersenyum.
   "Aku tau siapa dia, dia  Allah kan ?"kata  Yuli sambil membalas senyuman neng
   "Jika aku tidak mampu menghadapi masalah ku maka Aku selalu mengatakan pada diriku bahwa aku punya Allah yang maha besar dari pada apapun di dunia ini dan setiap masalah yang datang padaku maka akan datang juga jalan keluarnya,"kata neng

Saat melakukan mitting neng sangat mencuri perhatian semua yang hadir karena dia begitu semangat dan juga sangat teliti dalam semua penyampaian. Saat ada pertanyaan dari klien neng mampu menjelaskan cara dan memberikan solusi yang bisa di terima semua orang sehingga proyek besar yang menjadi tujuan utama berhasil ia dapatkan.
   "Saye sangat kagum dengan awak, awak pandai, cantik dan penuh lemah lembut, awak dari Indonesia kan?"kata salah satu klien dari Malaysia memuji neng.
   "Terimakasih Datuk, saya  baru belajar dan saya tadi sangat grogi sekali,"kata neng merendahkan diri.
   "No! No! Awak bukan baru belajar tapi awak dah senior saye rasenye,"kata klien itu makin memuji neng.
   "Terimakasih Datuk adam,"kata neng.
   "Kalau kite kerje boleh  sebut saye Datuk tapi kalau luar dari kerje panggil saye Adam saje,"kata klien yang bernama Adam itu.
   "Insyaallah, senang bertemu dengan cik Adam ,"kata neng sambil tersenyum manis.
   "Bile awak nak balik ke Indonesia?"tanya klien itu lagi.
   "Insyaallah besok pagi,"jawab neng.
   "Bagaimana kalau nanti malam kite dinner, awak boleh ajak asisten awak,"kata Adam.
   "Terimakasih cik Adam, tapi saya sudah married,"kata neng sambil memperlihatkan cincin pernikahannya.
   "Saye tidak bermaksud ape-ape, saye cume nak berkawan aje dengan awak,"kata Adam bersikukuh ingin mengajak neng makan malam.
   "Baiklah kalau begitu tapi saya ada satu lagi teman di hotel  dan juga kedua anak saya,"kata neng.
   "Owh, no problem, janji awak dan teman-teman awak temankan  saye dinner malam nanti,"kata Adam sangat besemangat.

Pesta makan malam neng dan teman-temannya  berlangsung sangat lama karena Adam yang terlalu asyik ingin mengenal sosok neng namun hal berbeda di alami oleh neng karena dia terlalu sibuk dengan kedua anaknya.  Adam sepertinya sangat penasaran dengan neng  karena dia merasa ada yang istimewa dengan perempuan yang satu ini.

Bersambung...

Jangan lupa kasih vote ⭐ dan komen.
  

Suami SesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang