0.2 : Pembullyan

16K 855 122
                                    

Say HAPPY READING for you^^
Mohon support nya❤️

Say HAPPY READING for you^^Mohon support nya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di dalam sebuah gedung yang besar, terdapat banyak murid serta guru mulai berdatangan. Beberapa di antaranya bergunjing. Salah satu dari mereka ada yang berteriak histeris, membuat yang lain ikut berteriak.

"RAJAAA!!!"

"OMAYGAT GILA!! GANTENG BANGET JODOH GUE!"

"BISMILLAH DAPET SATU!!"

"ANRES!! LOPYU SAYANG!"

Inti dari Geng Diávolos, memarkir motor ninja hitam mereka secara teratur. Kemudian melepas helm full-face nya. Raja membenarkan sedikit rambutnya tak lupa dengan headband Diávolos berwarna hitam. Membuat seluruh kaum hawa histeris.

"Gila gila ... gue udah kayak artis aja," ucap Sean membenarkan jaket yang berlambang tengkorak dengan tanduk iblis. Di tengahnya bertuliskan Diávolos Gang.

"Halah, si Raja yang di teriakin aja, biasa. Sombong amat!" cetus Jordy menaruh helmnya tangki bensin motornya.

"Yee biarin si! Tinggal iyain aja."

"Ribut bae lo berdua! Buruan masuk." Axel menyeru. Kelima inti dari Diávolos itu berjalan beriringan.

Saat di lorong kelas, Raja tersenyum licik melihat mangsanya. Ia berjalan mendekat ke arah orang itu, diikuti oleh yang lain.

"Eh pembawa sial. Wah tumben nih kita papasan. Semoga aja nanti gue nggak kena sial deh, hahaha." Raja berujar demikian, di selingi tawa. Sedangkan yang lain pun ikut tertawa.

Gadis dengan warna kulit pucat itu tetap berjalan. Namun Raja kembali menghadangnya. "Mau kemana lo? Main main dulu dong, kita."

"Minggir kak," pinta gadis itu menundukkan kepalanya. Saat ia ingin berjalan ke kanan, Raja ikut ke kanan begitu pun seterusnya.

"Ah Ja, enaknya kita apain nih," seru Anres menopang sebelah tangannya di bahu Yogi. Sedangkan Yogi, cowok itu membuka sebungkus permen milkita dengan rasa melon.

"Xel, bawa nih cewe ke toilet. Sekarang!" perintah Raja. Axel langsung menyeret lengan gadis itu menuju toilet siswa. Sementara murid lainnya hanya diam tak berani membantu ataupun membantah.

"Lepasin! Tolong lepasin!" Gadis itu berteriak meminta tolong di sepanjang jalan menuju toilet.

"Yuk." Raja mengajak inti anggotanya untuk mengikutinya.

"Yuhuu, tangan gue udah gatel banget nih." Sean menggosok telapak tangannya sembari berjalan.

" Sean menggosok telapak tangannya sembari berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam toilet, gadis itu terpojok sendirian. Meremas ujung roknya, takut. Siapa yang tidak takut dengan komplotan mereka? Nothing.

Gadis itu terus terisak. Sedangkan mereka tertawa bahagia, seakan-akan tangisan gadis itu sebuah hiburan tersendiri bagi mereka. Raja mulai maju, kemudian berjongkok di depan gadis itu. Mengelus pipinya, kemudian menampar.

"Lo jelek banget, mau gue cantikin?" tanya Raja terkekeh kecil, namun terdengar seram. Pandangannya beralih pada Anres. "Ambilin lap bekas, buruan."

"Siap pak ketua!" Cowok itu berbalik, kemudian berjalan meninggalkan toilet.

"Sean, ambil air se ember."

Sean langsung masuk ke dalam bilik toilet mengambil se ember air. Kemudian menaruhnya di samping Raja. Cowok itu memandangi gadis di hadapannya dengan menyunggingkan senyumnya.

"Kayaknya lo belom mandi kan? Badan lo bau. Gue mandiin nih." Raja menyiram gadis itu perlahan dengan air di atas kepala. Membuat rambut gadis tersebut basah.

"To-long. Berhen-ti," isak gadis itu. Raja terus menyiramnya hingga air itu menyebar ke seluruh bajunya.

"Di-ngin..."

"Ah- lo kedinginan? Bentar gue elapin. Tenang aja, gue baik kok." Anres memberikan sebuah lap bekas, pada Raja. Cowok itu langsung mengelap muka sang gadis hingga kotor.

"Uh cantik banget. Ya nggak? Cantik kan, dia?" tanya Raja pada teman-temannya.

"Cantik banget bos."

"Anjir cakep banget nih, sampe gue nggak mau haha."

Jari-jari Raja merambat ke rambut belakang gadis itu, kemudian menariknya. Membuat gadis itu mendongak. "Tuh, denger kan kata temen gue. Lebih cantik lagi kalo lo mati. Tapi bukan sekarang, karena gue masih butuh mainan."

Setelahnya Raja berdiri. Ia menendang gadis itu dengan kakinya. Kemudian yang lain pun ikut menendang. Anres bahkan kembali menjambak keras rambut gadis tersebut. Kemudian pergi.

Gadis itu terus menangis. Memeluk tubuhnya yang kedinginan.

***

"Ahh- lega banget. ASEP PINJEM BUKU LO!" teriak Yogi dari bangkunya.

"Ta-tapi, ini kan-" Belum sempat Asep melanjutkan ucapannya. Buku itu sudah berada di tangan Sean. "Ck! Lama banget lo! Pinjem bentar doang, juga!"

Anres, Yogi, serta Sean mencatat tugas rumah yang belum di kerjakan. Sementara Raja, Axel, dan Jordy entah sedang membicarakan apa.

"YOGI!! SEAN!! ANRES!! SEDANG APA KALIAN BERGEROMBOL BEGITU HAH?! KEMBALI KE KURSI MASING-MASING! MAU JADI CABE-CABEAN, KAMU?!" sentak Pak Trisno yang baru saja masuk ke dalam kelas 12 IPS 2.

"Yaelah Pak, tanggung banget. Masih kurang se nomer lagi," ucap Sean asik menulis.

Sebuah penghapus melayang di udara dan jatuh di meja merak, membuat suara yang begitu bising.

"Tuhan Yesus!"

"Astaghfirullah!"

"Anjim!"

Ketiganya sama-sama terkejut. Kemudian menatap Pak guru berperut buncit itu dengan malas. "Iya Pak! Riweuh banget!" umpat Sean, kemudian pindah.

Saat Pak Trisno duduk, dan hendak berdiri kembali. Semua murid tertawa. Yang paling terbahak disitu adalah Anres. Cowok itu bahkan sampai memukuli mejanya.

"Kenapa kalian tertawa!?"

"Pak, Pak. Bapak kalo lagi dateng bulan jangan lupa pake pembalut pak. Malu deh, hahaha."

"Mana bisa lelaki mens! Kalian jangan ngaco!"

"Noh, liat tuh pantat bapak udah banjir darah haha," ucap Yogi.

Pak Trisno meraba bokongnya, kemudian mencium tangannya. Benar saja, ini bau darah. Tapi- kenapa bisa. Pak Trisno buru-buru keluar kelas. Membuat para murid terbahak-bahak.

***

SEMOGA SUKA YA, SAMA CERITA HASIL GABUT INI😞🖐🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEMOGA SUKA YA, SAMA CERITA HASIL GABUT INI😞🖐🏻

VOTE AND KOMEN, UNTUK NEXT 🔥🔥

FOLLOW natzyaa!!! Nggak wajib kok :) Cuma harus aja☺️

See you sayang 🐻

REX IMPORTUNUS | King BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang