1.8 : Raja Junior

11.1K 481 170
                                    

HAI HAI HAI❗ FINALLY KITA KETEMU LAGI DI PART INI!!!!

GASS LANGSUNG BACA!!
HAPPY READING GENGSS ‼️

***

Seorang anak remaja memasuki rumah yang begitu megah. Jika kebanyakan anak, akan di sambut hangat saat pulang sekolah. Dia berbeda. Tak ada sambutan hangat selain keheningan suana. Saat akan berjalan menuju dapur guna mengambil minum, ia berpapasan dengan seorang wanita baya yang menggendong tas mahalnya.

"Mommy mau kemana?" tanya anak remaja itu.

Wanita itu menghentikan langkahnya. Kemudian menoleh. "Mommy mau pergi dulu sama temen-temen. Kalo kamu mau makan, makan aja. Udah di sediain sama bibi di meja."

"Daddy kemana?"

Wanita terlihat begitu buru-buru. Melihat ke arah arloji lalu ke anaknya. "Raja, maaf ya. Mommy buru-buru. Nggak tau juga Daddy mu di mana. Bye sayang, Mommy pergi dulu."

Setelah mencium pipinya, Sang Mommy pergi. Raja hanya bisa menghela napas berat. Ia mengambil gelas kosong, lalu mengisinya dengan air mineral. Jakunnya naik turun saat air itu mengalir ke dalam tubuhnya.

"Eh, Tuan Muda sudah pulang? Apa ada yang Tuan Muda butuhkan? Nanti akan saya bawakan," ucap seorang wanita dengan pakaian maid. Ia menundukkan pandangannya di depan anak dari majikannya ini.

"Nggak usah. Daddy mana?" Raja bertanya dengan wajah dingin. Ck, sebenarnya Daddy-nya itu di mana. Ada banyak hal yang akan ia tanyakan, malah sekarang Daddy-nya seperti hantu.

"Tuan ada di ruang kerjanya. Apa Tuan Muda ingin saya antar?"

"Nggak." Tanpa banyak bicara lagi, Raja segera pergi meninggalkan maid tadi. Kakinya melangkah lebar menuju ruang kerja Ayahnya.

"Lain kali ketuk pintu sebelum masuk," ucap seorang pria baya yang masih terlihat sibuk dengan banyaknya tumpukkan kertas di atas meja.

Raja mendengus mendengar itu. Ia langsung mendudukkan dirinya di sofa yang ada di sana. Menatap Sang Ayah yang masih belum mengalihkan pandangannya dari kertas-kertas sialan.

"Daddy yang nyuruh Om Sena buat ngasih Raja hukuman? Suruh minta maaf sama anak jelek itu? Nggak sudi!"

Namun tak ada sahutan dari Alardo membuat Raja bertambah jengkel. Ia membanting tas nya. "Jawab!"

"Pelankan suaramu. Kamu nggak liat, Daddy lagi sibuk?" balas Alardo yang sampai saat ini belum menatap Raja.

"Udah Raja bilang! Nggak usah ikut campur dalam urusan aku!! Lebih baik Daddy urusin aja rumah tangga Daddy sama Mommy." Raja berkata dengan meninggikan suara di awal kalimatnya.

Alardo menghela napas berat. Ia meletakkan kertas itu, lalu menatap putra semata wayangnya yang terlihat begitu marah. "Raja ... Daddy mau nanya ke kamu. Sebenarnya apa alasan kamu membully nya? Dia ada salah ke kamu, sampe kamu kayak gini ke dia?"

Raja membuang mukanya ke samping sembari terus mengeratkan kepalan tangannya. Alardo bangkit, berjalan mendekati anaknya. "Raja."

"Apa!! Karena dia, aku selalu dapet sial!!"

Alardo menyunggingkan senyumnya. "Itu bukan alasan yang logis. Daddy nggak pernah larang kamu buat ikutan geng ataupun balapan, bukan berarti Daddy bakalan bolehin kamu buat nindas orang sesukamu tanpa alasan yang jelas."

Karena sudah muak mendengar ceramah Ayahnya, Raja bangkit, mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan Alardo yang menatap punggung putranya sendu.

BRAK!!- Anak remaja itu menutup pintu ruangan Ayahnya dengan keras.

REX IMPORTUNUS | King BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang