TIIINGGG!!! AKHIRNYA BISA UPDATE!!
LANGSUNG AJA BACAAAA—***
Bel sekolah berbunyi beberapa kali. Membuat seluruh murid berseru senang. Beberapa di antara mereka masih menetap di sekolah, karena adanya ekstrakulikuler.
Seorang gadis berdiri seorang diri di sebuah tempat parkir yang luas. Gadis itu menatap sekeliling, kemudian menghampiri siswa lain.
"Kamu mau nolong aku nggak?"
Orang itu menatap sang gadis dari atas hingga bawah. "Nggak," tegasnya. Kemudian memakai helm, menghiraukan gadis itu yang terus saja mengoceh.
"Aldo tolong bantuin ya? Motor aku bannya tiba-tiba kempes." Gadis itu terus memohon. Pasalnya disini hanya ada ia dan Aldo. Sebenarnya masih ada beberapa motor besar yang terparkir, namun ia tau jelas itu milik siapa.
"Terus urusannya sama gue apa?"
"Anterin aku pulang ya?" pinta gadis itu merengek.
"Nggak," ujarnya ketus.
"Kamu pelit banget sih! Padahal aku sering kasih contekan ke kamu, lain kali aku nggak mau ngasih ke kamu," gerutu Karin menatap Aldo kesal.
Aldo memutar matanya malas. Ia berdecak kesal, dengan terpaksa ia menyetujuinya. "Ck! Lo itu emang dari dulu bikin susah. Buruan!"
Karin. Gadis yang sedari tadi mengomel pada Aldo itu, Karin. Saat hendak pulang, tiba-tiba saja ban belakang motornya kempes. Entahlah, padahal pagi tadi masih benar. Riska sudah mengajaknya untuk pulang bersama, namun ia menolak karena tak mau lebih banyak menyusahkan gadis itu. Namun nyatanya, Karin malah bingung sendiri.
Karin tersenyum senang. Ia segera mengambil helmnya dan mendekat pada Aldo. Sialnya, pengait helm ini mendadak susah. Terpaksa ia meminta tolong lagi pada cowok itu. "Aldo…"
"Apa lagi."
"Ininya susah, aku nggak bisa nyantelin," cicitnya takut membuat cowok di depannya marah.
"Nyusahin banget sih lo jadi cewek. Sinian," cerca Aldo. Menarik tangan Karin agar mendekat. Cowok dengab tampang dingin itu membantu Karin mengaitkan helm.
EKHEMM
Keduanya sontak menoleh saat mendengar deheman tersebut. Sang pelaku duduk dengan santai di atas motor sambil menenteng helmnya. Melihat kedua anak manusia itu dengan pandangan sorot mata dingin.
"Ngapain kalian?" tanyanya menaikkan dagu.
Karin menggeleng takut. Refleks ia mencengkeram jaket Aldo dengan erat. Sementara cowok itu sontak menatap gadis itu. Terlihat dengan jelas bagaimana raut wajah Karin yang ketakutan. Aldo menatap Raja, biasa. "Nggak ngapa-ngapain."
Raja sendirian. Entah kemana perginya teman-teman cowok itu.
Cowok itu terkekeh sinis. "Nggak ngapa-ngapain kok mesra-mesraan. Ini sekolah! Bukan tempat pacaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
REX IMPORTUNUS | King Bullying
Teen Fiction𝐓𝗼𝐱𝐢𝐜 𝐀𝐫𝐞𝐚//𝐓𝐞𝐞𝐧𝐚𝐠𝐞𝐫𝐬//𝐇𝐮𝗺𝗼𝐫 [17+] "Kak ampun, Kak. Ss-sakit, di-ngin Kak." "BERANI BANGET LO, MERINTAH GUE?!" Gimana rasanya di bully oleh ketua geng motor besar? Bahkan sampai bertahun-tahun. Itu yang ten...