3.4 : Mampu, kan?

8.3K 441 70
                                    

HALO! TADINYA AKU ADA NIAT BUAT TD STORY INI KARENA KEMARIN2 BANYAK KEGIATAN DI ORGANISASI DAN GA SEMPET UP. TAPI BANYAK DARI KALIAN YANG DM DAN MINTA NEXT 😭❤️❤️
MAKASIH BUAT 130+K READERS😍☝🏻
AKU TERHARU BANGET SUMPAH!!!! THANKS SO MUCH!! PELUK ONLINE 🤗😭🫶🏻

SELAMAT BACA LAGI SEMOGA SUKA SAMA PART KALI INI. KALAU ADA YANG KELIRU KOMEN AJA YA, SOALNYA AKU JUGA AGAK LUPA ALUR😭😭😭😭

***

Mata elang itu terus menerus memandangi seorang gadis yang masih terlelap. Memandang dengan intens setiap bagian-bagian dari wajah itu. Seulas senyuman tanpa disadari mulai terbit.

"Gue bodoh banget, kan? Baru nyadar lo secakep ini pas tidur."

Melihat pergerakan dari sang gadis membuat pemuda itu dengan cepat menutup mata kembali, seolah masih tertidur. Jantungnya berdegup begitu kencang, membuat ujung jemarinya menjadi di gin karena gugup.

Mata gadis itu perlahan terbuka, betapa terkejutnya ia, saat membuka matanya, yang ia lihat pertama kali adalah wajah Raja yang tertidur. Ya, Karin sangat terkejut. Ditambah tangan kanan Raja melingkar di pinggangnya.

Dengan refleks Karin menyingkirkan tangan Raja, dan duduk. Ia menyikap selimut lalu menatap tubuhnya sendiri, dan bersyukur semua masih ada ditempat semula.

Karin memutar ingatannya kembali kenapa ia bisa tidur di kamar cowok ini. "Astaga! Aku baru inget semalem ketiduran di sofa, tapi kenapa sekarang udah di kasur?" herannya sempat memukul kepala.

Ia kembali mengalihkan pandangannya, menghadap Raja. Dilihatnya begitu lama wajah itu, hingga tanpa sadar tangannya mulai meraba pipi Raja.

"Kalo gini, kamu jadi kalem. Nggak keliatan galaknya," ucapnya secara spontan.

Tersadar apa yang ia lakukan, Karin langsung menarik tangannya. "Ih bodoh banget sih, Karin. Untung aja orangnya tidur. Mending aku pulang aja deh."

"Mau ke mana lo?" Suara itu terdengar begitu Karin sudah berdiri di samping ranjang. Tubuh gadis itu tersentak akibat terkejut. Dengan takut-takut ia menolehkan kepalanya ke belakang.

"Gue nanya, jawab. Mau ke mana lo?" tanya Raja mengulang pertanyaan.

"Maaf Kak, ini aku itu— mau pulang," jawab Karin dengan memainkan jemarinya.

"Enak aja lo main balik, bikinin gue omelette. Gue laper." Kini Raja sudah berdiri berseberangan dengan Karin. Cowok itu berjalan mendekat ke arah Karin. Membuat gadis itu was-was.

Langkah demi langkah, Raja membuat Karin berjalan mundur sampai menabrak dinding di belakangnya. Mata Karin tanpa sadar mulai menutup saat wajah Raja mulai mendekat.

Suara kekehan terdengar begitu jelas di telinga Karin. Gadis itu membuka matanya dengan wajah memerah menahan malu.

"Pfftt … ngapain lo nutup mata? Gue cuma pengen ambil handuk di belakang lo," ucap Raja dengan menunjukkan sebuah handuk yang sudah berada di tangannya.

"Berharap banget lo gue cium. Buruan masakin. Selesai gue mandi, harus udah siap. Paham kan?"

Gila! Kenapa jantungnya berdegup kencang? Lagian, apa juga yang di harapkan dari seorang Raja Adrian? Astaga Karin, sepertinya kamu sudah gila. Dalam batin Karin terus berperang mengatakan hal tersebut.

Karin langsung melarikan diri setelah bayangan Raja tertelan oleh pintu kamar mandi. Sebaiknya ia cepat membuatkan makan agar bisa segera pulang. Bisa sangat bahaya jika dirinya terus berada disini, hanya berdua.

***

TINN TINN

Suara klakson motor benar-benar membuat tubuh seorang gadis yang hendak menyebrang jalan itu tersentak kaget. Barang belanjaan yang ia bawa bahkan sampai terlempar, yang sialnya mengenai seseorang yang berada di motor tersebut.

"OH SHIT!" Pemuda itu dengan geram, akhirnya mematikan mesin motor dan turun. Ia melepas helm nya, lalu menghampiri gadis yang hendak menyebrang tadi.

"LO!" Telunjuk nya menunjuk pada wajah gadis yang juga ikut kesal. "Bisa nggak sih lo, kalo jalan minimal mata tuh di pake! Liat kanan kiri. Bocah freak!"

Gadis itu berkacak pinggang. Matanya melotot dengan raut wajah seolah tak terima. "Heh! Yang ada tuh kamu! Pake motor yang bener, gak udah ngebut-ngebut. Kalo mau jadi pembalap sana nyewa sirkuit! Atau kamu nya nggak mampu?"

Telunjuk pemuda itu langsung turun dan mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Ngeremehin banget lo. Gue beli harga diri lo juga mampu!"

PLAKK

Suara tamparan itu membuat mereka menjadi pusat perhatian para pejalan kaki. Tak jarang dari orang-orang tersebut merekam kejadian tersebut.

"Jaga omongan kamu ya! Oh ya, mending sekarang kamu ganti rugi belanjaan aku. Nggak banyak, satu juta aja. Katanya mampu, kan?" Gadis itu tersenyum kecil.

"Mas ganti rugi dong punya mbak nya!"

"Iya mas, saya tadi liat kalo mas nya yang ngebut-ngebut kok."

"Mas mau saya bawa ke polisi?"

"Kamu liat, kan? yang ada disini bukan aku sama kamu doang. Tapi ada banyak pasang mata, bahkan kamera. Jadi, gimana Tuan Anres Adellino?" Tangan gadis itu bersedekap dada sambil memandang Anres yang tampaknya sudah berang.

Cowok itu mengeluarkan dompetnya, memberikan uang cash senilai satu juta rupiah ke tangan gadis tadi. "Riska! Awas lo besok di sekolah!"

Anres memilih pergi meninggalkan keramaian tadi. Sementara Riska tertawa dalam hatinya. Beberapa orang menghampiri Riska menanyakan keadaan gadis itu. Sambil tersenyum, Riska menjawab jika ia tidak apa-apa.

Jika terjadi keributan di sisi ini, maka di sisi lain berbeda lagi. Seorang pemuda duduk di kursi bar dapur sambil memandangi sepucuk surat yang berada di samping omelette dengan senyuman.

Kak, maaf kalo ga enak. Aku buat sebisanya aja. Makasih dan aku juga pamit pulang.

Karin

'Ja sadar Ja. Lo tuh gak boleh suka dia.' setan jahat.
'Halah, lo tuh udah suka sama dia bege.' setan baik.
'Udah, Ja. Dengerin kata gue aja.' setan jahat.
'Tolol, ga usah dengerin dia Ja. Setan tuh sesat.' setan baik.
'Lu goblok! Lu juga setan bege!' setan jahat.
'Oiya anjir lupa. Udah cok, ngapa jadi lapak kita.' setan baik.

Raja memakan omelette itu dengan lahap. Sepertinya ia menyukai omelette buatan Karin. Ini mengingatkannya pada sang nenek. Raja rasanya ingin sekali memakan omelette ini sedikit-sedikit agar tidak cepat habis. Tapi ia juga sudah sangat lapar. Jadi apa boleh buat.

****
TO BE CONTINUE

HAI! KEGIATAN DI RL AKU BARU AJA SELESAI.
SORRY KEMARIN GA JADI UP KARENA PERSIAPAN UAS, TAPI SEKARANG UDAH SELESAI 🫡

MAKASIH UDAH NUNGGUIN CERITA INI
SORRY KALAU BUAT KALIAN KECEWA😔

TAP BINTANG DAN KOMEN KALAU MASIH MAU DILANJUT 🫶🏻

REX IMPORTUNUS | King BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang