2.4 : Dia Pacarmu?

8.1K 513 124
                                    

YANG MASIH WARAS, SILAKAN VOTE❕
YANG NGGAK WARAS BIARIN AJA

SELAMAT MEMBACA(◕ᴗ◕✿)

SELAMAT MEMBACA(◕ᴗ◕✿)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ya lo mikir kek! Udah tau ada yang sakit, yang lo pikirin duit mulu!!"

Seorang remaja laki-laki dengan slayer hitam yang melingkar di kelapa, tampak benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya. Ia bersama empat orang temannya berdiri di depan beberapa anggota osis. Rasanya ingin memukul, saat ketua kacung itu menanyakan di mana uangnya. Sialan memang!

Raka mengatupkan bibirnya kembali. Sementara salah satu teman dari orang yang tadi membentaknya, maju berjalan mendekat padanya.

Mendekat dengan senyum sinis, kemudian merogoh sakunya mengambil sesuatu. Tangannya perlahan membuka sebuah dompet yang berisi banyak uang kertas berwarna merah, serta beberapa jenis card.

Axel mengambil salah satu card nya. Kemudian menjatuhkan tepat di bawah kakinya. Dengan seringaian, ia melirik card yang berada di bawah, lalu kembali memandang ketua osis itu dengan pandangan remeh. "Tuh, silakan ambil."

Namun anggota osis itu masih diam tak berkutik. Sementara Axel mengangguk paham. "Oh mungkin kurang."

Cowok itu kembali membuka dompet dan mengeluarkan banyak lembar uang kertas. Uang kertas berwarna merah itu mulai berterbangan saat ia melemparkannya tepat di hadapan mereka.

Raka sedari tadi mengepalkan tangannya kuat. Perkataan Anres tadi masih bisa untuk ia menahan emosi, tapi untuk tindakan Axel benar-benar membuat emosinya memuncak. Dengan gerakan cepat, ia menarik kerah cowok itu membuat anggota geng cecunguk itu mendekat, emosi.

Axel tampaknya masih tersenyum, namun sinis. Ia memandang wajah Raka seolah menjijikkan. "Lo lepas sekarang, atau …"

BUGH!

Raka memukul rahang Axel dengan keras. Membuat cowok itu hampir terjatuh.

"WOI BERASA JAGO LO KAYAK GITU, HUH!?" seru Yogi yang kini sudah berdiri tepat di hadapan mereka.

Axel menghadang Yogi yang akan melakukan baku hantam. Ia menarik cowok itu agar kembali ke belakang. Ia menggigit bibir bawahnya dan menjilat bagian yang berdarah. Kemudian mendekat lagi pada Raka.

Jari telunjuknya menunjuk ketua osis itu, dan jangan lupakan tatapan seperti serigala yang lapar ingin memangsa para domba. "Setelah kejadian ini, jangan pernah berharap hidup lo dan anggota kacung lo, bakalan tenang. Ingat itu."

Setelah mendorong bahu Raka hingga membuat cowok itu mundur beberapa langkah, Axel beserta teman-temannya pergi.

"Kacung nggak jelas lo!" Sean berteriak sebelum benar-benar menghilang dari pandangan mereka.

REX IMPORTUNUS | King BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang