Ten meremas kedua tangannya.
Suasana hatinya kacau, gelisah, karena hari ini adalah hari pertama sidang mediasi hak asuh anak di pengadilan melawan Kai.Ten sendirian, tanpa seorang pengacara atau seseorang yang menemaninya disini.
Tadinya Yoona ingin menemani, namun Ten melarangnya.
Ten bilang Yoona lebih baik dirumah dan menjemput anak-anaknya ke sekolah nanti siang."Hai Tennie...."
Ten berbalik badan ketika mendengar suara Kai, sang mantan suami.
Lelaki yang pernah mengukir kenangan indah bersamanya tersenyum manis. Penampilannya seperti biasa, memakai jas berwarna hitam. Selalu rapih.
"Kamu udah siap kehilangan hak asuh?" Kai berujar memperlihatkan senyum miringnya sembari bersedekap dada.
"Kenapa mas Kai begitu yakin?" Ten mengalihkan pandangannya dari Kai.
"Yakin, karna aku menyewa jasa pengacara hebat. Dan aku yakin, aku bakalan menang melawan kamu Ten"
"Ck," Ten mendecih sembari menggelengkan kepala.
"Jangan terlalu percaya diri mas""Kenapa? Kamu takut, hm?" Kai membelai rambut Ten, namun sebelum tangannya menyentuh, Ten terlebih dulu menghindar.
"Buat apa aku takut, aku benar dan aku yakin Mark dan Jeno tetap bersamaku."
"Oh iya? Ngapain sih kita rebutin anak? Gimana kalo kita rujuk aja, kita urus anak kita bareng-bareng"
Kai berujar seolah tak melakukan dosa terhadap Ten dan anak-anaknya.
"Itu hanya mimpi bagimu BAPAK DOSEN YANG TERHORMAT"
Baik Kai dan Ten menoleh ke arah Jaehyun yang baru saja datang bersama seseorang berpenampilan formal.
"Jaehyun?"
Jaehyun tersenyum manis lalu menghampiri Ten.
"Hai sayang, apa kabar?" Lelaki itu meraih tangan Ten dan mengecupnya mesra dihadapan Kai.
Ten memandanginya bingung dan kemudian melepas tangannya dari genggaman Jaehyun.
"Kamu ngapain kesini?"
Lagi-lagi Jaehyun tersenyum seraya memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana.
"Oh iya Ten, kenalin ini Pak Minho yang bakalan jadi pengacara kamu" Ujar Jaehyun memperkenalkan sosok yang datang bersamanya.
"Halo sodara Ten, perkenalkan nama saya Choi Minho yang akan mendampingi kamu selama sidang" Minho mengulurkan tangannya kepada Ten.
"Saya Ten," ucap Ten membalas uluran tangan Minho. Kemudian ia kembali menatap Jaehyun dengan tatapan bingung.
"Jae? Maksud kamu apa?"
Jaehyun mendekati Ten, mencubit pipinya gemas.
"Ini adalah pembuktian kalau aku beneran sayang sama kamu. Aku ngelakuin ini demi kamu, demi anak-anak kamu Ten."Jaehyun kembali tersenyum, dan entah mengapa kata-katanya barusan membuat jantung Ten berdetak lebih cepat dari biasanya.
"I love you, not just your face. But I also love everything about you, about your nature, about your behavior, and I love your children too. I treat them like my own children. I love everything about you.."
Blush
Wajah Ten memerah mendengar segala kata manis yang keluar dari mulut Jaehyun. Lelaki mungil itu pun menundukkan kepala, menyembunyikan wajah merahnya.
Sementara lain Kai mengepalkan tangannya, menahan rasa sesak yang menyeruak dihatinya.
"Permisi, kalian harap masuk ke dalam ruangan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Player-Jaeten✔
RomanceJung Jaehyun adalah Cassanova di kampusnya. Ia ditantang oleh para sahabatnya untuk menaklukan asisten dosen bernama Ten yang telah memilikki dua orang putra. ©Valentinesse10